About

Pages

This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Selasa, 07 Oktober 2014

Fase Dinamisasi Kekuasaan Utsmaniyah (699 – 1342 H / 1299 – 1924 M)

Oleh : Haerudin Muhammad Zain

Sebuah kekaisaran yang mengisi lembaran hidupnya dengan episeode-episode heroik dan Allah SWT meninggikan, memenangkan, membesarkan, menjayakan mereka dengan kemuliaan Islam sekaligus sunatullah sampai ia runtuh. Dalam perjalanannya Khilafah Ustmaniyah atau di dunia barat lebih di kenal dengan nama Ottoman ini, senantiasa menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam sejarah peradaban Islam. Ia pun tak absen mengambil peran dan menunjukan eksistensi diri kepada dunia Internasional di sekitaran abad ke-12 sampai abad 16.  643 Tahun Hijriah atau hampir enam setengah abad atau di dalam hitungan kalender masehi 625 Tahun ( enam seperempat abad) itulah usianya. Bahkan bisa di katakan bahwa khilafah Ustmaniyah ini memiliki periode yang paling panjang dalam sederetan sejarah peradaban Islam. Ahmad Al- Usairy setidaknya membagi usia panjang tersebut kedalam empat fase, yaitu :
1.      Masa kesultanan (699-923 H)
2.      Masa Khilafah (923-974 H)
3.      Masa Kelemahan (974 – 1171 H)
4.      Masa Kemunduran dan kemerosotan (1171 – 1342 H)
Karena begitu panjang rentang waktu itu. Maka saya akan memfokuskan permasalahan yang di alami oleh Khilafah Ustmaniyah setidaknya menyoroti di sekitar masa kelemahan yaitu di sekitar abad ke-15 sampai akhirnya Khilafah Ustmaniyah tumbang di awal abad ke-19. Semoga kita dapat mengambil ibrah sebanyak-banyaknya dari berbagai peristiwa yang terjadi yang mengakibatkan menjadi musibah politik umat Islam karena rumah politik terbesar umat Islam harus tumbang dan luluh lantah.
Episode yang mengundang rasa ingin tahu saya lebih dalam adalah runtuhnya kekhalifahan terakhir umat Islam. Ini merupakan bagian yang penting dan menarik, bukalah lembaran nubuat hadits-hadits yang meramalkan masa depan umat Islam. Sebelumnya nabi Muhammad SAW berbagi cerita kepada kita tentang membaca zaman. Beliau memberitahukan kepada kita tentang fase-fase yang akan di lalui oleh umatnya. Fase-fase itu adalah fase nubuwah kemudian khulafaurasyidin kemudian mulkan ‘adhan (penguasa yang menggigit) kemudian mulkan jabariyyan (penguasa yang menindas) dan terakhir sebelum hari kiamat akan kembali hadir kehidupan dibawah naungan Khilafah ‘ala minhajul nubuwah.
Banyak para cendikiawan menjadikan keruntuhan Khilafah Ustmaniyah merupakan berakhirnya fase zaman mulkan ‘adhan dan runtuhnya Khilafah Ustmaniyah juga adalah awal baru memasuki fase zaman mulkan Jabariyyan, wallahu’allam. Namun jika kita memang senantiasa membaca zaman kondisi umat Islam setelah runtuhnya Khilafah Ustmaniyah adalah masa-masa yang menyedihkan bahkan begitu membuat sesak hati kita. Hampir satu abad sampai di hari ini kita menyaksikan kondisi umat yang semakin terpuruk semakin tertindas dan kemaksiatan semakin merajalela. Inilah masa berkuasanya mulkan jabariyyan dan kita akan senantiasa menyaksikan dan menjadi bagian di dalamnya dan entah sampai kapan hal ini akan berlangsung hingga akhirnya janji beliau SAW tentang akan berdirinya kembali masa kegemilangan (Khilafah ‘ala minhajul nubuwah) di akhir zaman mengakhiri penderitaan umat Islam.
Kembali kepada pembicaraan kita tentang fase kekhilafahan Ustmaniyah. Sedikit menerangkan saja bahwa sebelum Ustmaniyah diberikan mandat memimpin umat Islam (sebelum menjadi khilafah), Ustmaniyah adalah sebuah kesultanan. Apa itu kesultanan ? dan apa bedanya dengan khilafah ? Kita harus mengerti bahwa perbedaannya terletak pada cakupan wilayah kekuasaan. Khilafah adalah sebuah rumah besar umat Islam yang tentunya ketika menaungi umat ia menjadi pemegang kekuasaan paling atas yang menguasai beberapa kesultanan dibawahnya. Dalam sejarah Islam bahkan didalam aturan syar’i Khilafah tidak boleh ada lebih dari satu ia senantiasa menjadi payung tunggal untuk semua umat Islam sedunia. Sedangkan kesultanan adalah perpanjangan tangan kekhilafahan untuk mengatur pemerintahan umat Islam yang semakin banyak dan letak geografis yang semakin luas dan suku-suku yang memeluk Islam semakin banyak dan bervariatif. Khilafah mempunyai kekuasaan untuk mengendalikan sebuah kesultanan. Intinya hanya untuk memudahkan kita saja dalam mempelajari salah satu pelajaran tentang ilmu pemerintahan di dalam Islam.
Setelah Ustmaniyah mendeklarasikan diri sebagai khilafah hal ini karena memang suatu kebutuhan karena pemerintahan khilafah yang ada telah menyerahkan kekuasaan kepada ustmaniyah untuk menjadi khilafah. Tepatnya pada tahun 923 Hijriyah secara resmi Khalifah Abbasiyah di Kairo mengalihkan kekuasaan Khilafah kepada Ustmaniyah yang pada saat itu di pimpin oleh Sultan Salim I bin Beyzid (923-926 H) dan pada saat itu pula Sultan Salim I menjadi Khalifah umat Islam.
Waktu berlalu kekuasaan yang di pegang Ustmaniyah mengalami kelemahan dan mengalami kemunduran atau kemerosotan hingga akhirnya Khilafah tak ada lagi di muka bumi. Ketika ditarik pembicaraannya kepada masa kehebatan Muhammad Alfatih yang berhasil mensukseskan proyek 8 abad penaklukan konstantinopel kita bisa membaca bahwa pada masa pemerintahan Muhammad Al Fatih adalah masih berada di masa periode Utsmaniyah ketika fase belum menjadi Khilafah.

Apa saja yang terjadi di fase masa kemunduran dan runtuhnya Khilafah Utsmaniyah ? serta ibroh penting apa yang dapat kita ambil di dalamnya ?. InsyaAllah saya akan bicarakan di lembaran-lembaran berikutnya tulisan ini.

Peran Misionaris Kristen Perancis Dalam Pelemahan Khilafah Utsmani

Oleh : Haeru Muhammad Zain  
Jauh-jauh hari sebelum Khilafah Utsmani tumbang pada tahun 1342 H/1942 M di sekitaran waktu tiga abad sebelumnya. Pada masa pemerintahan Sultan Salim II lebih tepatnya pada tahun 980 H/1569 M, Charles IX (Raja Perancis) memperbaharui kesepakatan damai dengan Sultan Salim II. Salah satu hasil pembaharuan kesepakatan itu adalah semakin bertambahnya keistimewaan yang diberikan kepada konsulat Perancis. Pada saat itu juga Henry de Palo (saudara Raja Perancis) dinobatkan sebagai Raja Polska atas persetujuan Perancis. Kemudian Polska menjadi pusat kawasan bisnis di kawasan Laut Tengah. Perancis pun mulai merealisasikan hasi kesepakatan damai itu. Perancis mengirimkan para misionaris Kristen ke seluruh wilayah Khilafah Utsmani yang di dalamnya terdapat pemeluk Kristen bahkan lebih khusu ke daerah Syam.
Misi para misionaris itu selain membawa misi penyebaran agama. Mereka senantiasa menanamkan rasa cinta pada pemerintahan Perancis di dalam hati orang-orang Kristen yang bertempat tinggal di kawasan Khilafah Utsmani. Akhirnya sukseslah misi itu, pengaruh Perancis menyebar di tengah-tengah pemeluk Kristen yang kemudian hal ini menjadikan melemahnya posisi Khilafah di hadapan warganya yang beragama Kristen. Pembangkangan demi pembangkangan terhadap pemerintah Utsmani mulai merebak setelahnya. Para misionaris yang tak mau merubah kewarganegaraannya itu dan lebih banyak memakai bahasa minoritas Kristen, merekalah yang senantiasa mempelopori kegiatan pemberontakan-pemberontakan.
Hak keistimewaan hasil dari perjanjian damai ini senantiasa tarik ulur dikarenakan prilaku Perancis yang ternyata membawa misi buruk untuk melemahkan Khilafah Utsmani. Siasat Perancis selanjutnya yang dilakukan terhadap pemerintahan Utsmani adalah menyetujui kembali sistem hak keistimewaan pada tahun 1673 M. Ironisnya Utsmani yang di masa kekuasaan Sultan Murad IV (1033-1049 H) walaupun sadar akan gelagat Perancis kemudian memerintahkan Perancis memberikan kewenangan untuk ikut melindungi (merongrongi) Baitul Maqdis.
Di dalam kesepakatan baru yang terjadi pada tahun 1740 M, pemerintah Utsmani memberikan tambahan hak-hak istimewa bisnis kepada Perancis. Selanjutnya hak ini di cabut atau di batalkan tatkala Napoleon Bonaparte menduduki Mesir. Namun karena Napoleon Bonaparte menarik diri dari Mesir demi mendapat kembali hak istimewa. Dan benar pada tanggal 9 oktober 1801 M pemerintah Utsmani menambahkan hak istimewa pada Perancis dengan menambahkan hak istimewa di bidang bisnis dan kelautan di laut hitam. 1

Penjilatan Perancis terhadap Khilafah Utsmani dengan menggunakan hak istimewa berlangsung terus menerus sehingga menyebabkan kehancuran ekonomi Khilafah Utsmani semakin parah. Para penjilat itu seperti membangun Negara dalam Negara.  

Awal Konspirasi Yahudi di Tubuh Khilafah Utsmani

Oleh : Haerudin Muhammad Zain
            Saya ingin memaparkan latarbelakang peran Yahudi yang berkeinginan untuk menghancurkan Khifah Utsmani. Waktu itu di masa kekuasaan Khalifah terakhir Utsmaniyah yaitu Sultan Abdul Hamid II bin Abdul Majid (1293-1328 H) sangat kental sekali peran-peran Yahudi dalam menggerogoti dan memanfaatkan kelemahan The Sick Man from Turkey ini.
            Sebelum menuliskan bagian-bagian ironis konspirasi Yahudi di ujung-ujung sekaratnya Khilafah Utsmani saya ingin memaparkan bagaimana Yahudi awalnya membuat keruh masyarakat muslim di Khilafah Utsmani. Jika kita mencermati sejarah Islam kita akan menemukan bahwa Yahudi senantiasa berperan dalam proses memusuhi Islam. Jauh di masa Rasulullah masih hidup pun mereka telah melakukan onar membuat makar-makar sehingga mereka senantiasa menjadi bangsa yang terusir, mereka di usir dari Madinah. Keturunan para pembelot (golongan yang di murkai Allah SWT) ini adalah keturunan dari Bani Israil yang dari dulu sudah terusir silahkan baca kisah lengkapnya dalam sejarah Nabi Musa dan Bani Israil. Yahudi pun senantiasa berperan dalam makar-makar di masa khulafaurasyidin. Menebar benih-benih fitnah di masa pemerintahan para shabat waktu itu.
            Pada abad kelima belas, orang-orang Tartar yang berkuasa di daerah Qaram memberi hadiah seorang gadis Rusia-Yahudi yang merupakan tawanan mereka pada suatu peperangan. Hadiah itu di berikankepada Sultan Sulaiman Al-Qanuni. Kemudian Sultan Sulaiman menikahinya.  Maka lahirlah seorang putri dari pernikahan ini. Yang kelak ketika putri ini besar, ibunya yang seorang Yahudi menikahkan puterinya tersebut dengan seorang anak Kroasia yang bernama Rusytam Pasya. Dengan makar dari sang ibu yang Yahudi ini, sang ibu berhasil membunuh perdana menteri Ibrahim Pasya. Setelah matinya sang perdana menteri diangkatlah anak menantunya Rusytam Pasya (anak Kroasia) sebagai perdana menteri yang baru.
Kisah naas berikutnya setelah membunuh Ibrahim Pasya adalah menyingkirkan putra mahkota Musthafa bin Sulaiman Al-Qanuni (anak Sultan dari istri pertamanya). Maka ia berhasil melakukan makar itu kemudian menggantikan Musthafa bin Sulaiman  dengan anaknya sendiri yang bernama Salim II sebagai putra mahkota yang kemudian menjabat Sultan Utsmani yang ke-11. Di masa pemerintahan Salim II Utsmani mulai mengalami kelemahan-kelemahan yang terus mengalami keterpurukan sampai tibanya kekhilafahan Utsmani tumbang di muka bumi.
Ada beberapa hal yang di dapat oleh orang-orang Yahudi di dalam pemerintahan Khilafah Utsmani. Perlu kiranya saya ceritakan bahwa kehidupan bangsa Yahudi di dunia Internasional sangat memilukan. Mereka mengalami tekanan di berbagai tempat, seperti di Andalusia maupun di Rusia. Mereka di usir dan melarikan diri hingga akhirnya mereka menghadap Sultan meminta izin padanya untuk hijrah dan menetap di wilayah pemerintahan Utsmani. Tepatnya mereka mendapat izin menetap di Izmir, Kota Bursah, dan kawasan-kawasan Utara dan Barat Anatolia.
Di bawah pemerintah yang masih menerapkan syariah mereka mendapatkan kebebasan yang luas. Mereka mendapat perlindungan, kesejahteraan bahkan mereka menduduki posisi-posisi strategis di pemerintahan. Kepala pendeta mereka memiliki hak penuh untuk mengurus semua urusan yang berhubungan dengan masalah-masalah keagamaan dan hak-hak sipil. Surat keputusan yang ditetapkan oleh pendeta akan mendapat legitimasi dari pemerintahan Utsmani, bahkan sering berubah menjadi hukum khusus untuk kalangan Yahudi.2     
Menteri Luar Negeri Utsmani Ali Pasya (yang belakangan menjadi perdana menteri) saat melakukan kunjungan resmi ke negeri-negeri Eropa dan Kristen pada tahun 1865 M, dia diikuti oleh sejumlah besar orang-orang Yahudi.3 Mereka mendapatkan kekhususan dan perlindungan sesuai dengan undang-undang pemerintahan Utsmani. Mereka merasakan kedamaian, terjamin keamanannya serta mendapatkan kemerdekaan eksistensi di lingkungan pemerintahan Utsmani.
Dengan kondisi yang nyaman seperti inilah mereka tak tinggal diam. Mereka senantiasa melakukan makar terhadap umat Islam. Benar nyatanya pesan dari nabi kita Muhammad SAW bahwa Yahudi adalah yang paling keras memerangi umat Islam. Kemudian fakta yang terjadi setelah itu adalah berangsur-angsurnya Utsmani mengalami kemuduran. Kemunduran ini salah satunya adalah buah investasi jangka panjang dari makar-makar Yahudi terhadap Utsmani.




2.  Al Yahuud wa al-Daulat al-‘Utsmaniyyah, Dr. Ahmad Al-Nu’aimi, hal. 37.
3. Al Yahuud wa al-Daulat al-‘Utsmaniyyah, Dr. Ahmad Al-Nu’aimi, hal. 37.


Minggu, 15 September 2013

Membuka Topeng Para Calon Penguasa

Oleh : Eru Zain
 Tahun 2013 akan menjadi tahun yang cukup menghangatkan dunia perpolitikan di Indonesia pasalnya di tahun ini merupakan tahun terakhir persiapan menuju puncak pesta demokrasi di pilpres 2014. Di tahun ini pula akan di selenggarakan pilkada baik tingkatan kabupaten/kota atau propinsi. Seperti yang di lansir oleh LAMDA Indonesia di sepanjang tahun 2013 akan di selenggarakan sekitar 160 pilkada di berbagai daerah di Indonesia. Pertarungan politik di pilkada sedikit banyak akan berpengaruh pada puncak pemilu nasional di tahun 2014. Hal ini juga akan menjadi uji coba seberapa kuat dan tajam taring politik bagi beberapa partai dan tokoh politik untuk bertarung di pentas tertinggi di pemilu 2014 baik pemilu legislatif maupun eksekutif.
            Di tingkatan daerah pun tak kalah sengit. Pasalnya dengan adannya otonomi daerah yang menjadikan kekuasaan pemerintah daerah lebih luas untuk mengatur rakyat maka ini menjadi daya tarik lebih kuat terkait posisi pemerintah daerah yang lebih strategis lagi. Oleh karena itu kita selaku para calon pemilih jangan sampai salah dalam memilih pemimpin. Kita semua pasti sangat berharap mendapatkan pemimpin yang mampu memimpin lebih baik dan membawa perubahan bangsa kearah yang lebih baik lagi. Kita tak mungkin menutup mata bahwa harapan ini akan kita pertarungkan di momentum pemilu. Setidaknya kita punya catatan yang buruk mengenai hasil pemilu. Hal ini terjadi di pemilu-pemilu sebelumnya yakni para pemilih kita mengalami penyakit Alzheimer politik. Waktu itu banyak para calon pemimpin atau wakil rakyat yang jelas-jhelas punya raport merah dan bahkan pelaku korupsi ternyata bisa lolos dan terpilih kembali. Inilah yang saya istilahkan dengan Alzheimer politik  para pemilih kita telah lupa dengan track record  para calon pemimpinnya. Tak hanya itu berbagai fenomena lain masih kita dapati misalnya masih banyaknya para calon wakil rakyat yang masih mengenakan “topeng” saat berkampanye. Angin segar yang di hembuskan para calon pemimpin masih saja hanya sebagai janji belaka yang kelak banyak dilupakan ketika mereka telah duduk di kursi kekuasaan. Oleh karena itu saatnya kita untuk melakukan sebuah perubahan agar para pemimpin kita kedepan lebih berkualitas. Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk mewujudkan harapan itu.
            Saatnya kita bersikap lebih cerdas lagi dan tentunya kita harus mengajak saudara kita untuk lebih cerdas lagi dalam berpolitik. Beberapa hal penting untuk mewujudkan pesta demokraasi yang lebih berkualitas diantaranya. Pertama, kita harus membangun kesadaran bahwa politik itu sangat penting sehingga ketika sadar akan hal itu maka kita akan meningkatkan kepedulian dan kewaspadaan kita dalam menyerahkan hak politik kita. Untuk membangun kesadaran tidaklah mudah dan memang pasti sangat menguras tenaga dan memerlukan pengorbanan yang banyak. Namun hal ini harus kita mulai dari sekarang karena ketika kesuksesan politik ini kita dapatkan pada akhirnya akan kembali kepada kita yaitu akan tercapainya kesejahteraan dan kemajuan bangsa. Berikutnya, hal teknis yang bisa kita lakukan adalah kita dengan memilih pemimpin yang tepat. Hal ini bisa kita wujudkan dengan cara benar-benar mengoptimalkan proses pengenalan kita terhadap para calon pemimpin kita. Kita harus membuka topeng-topeng mereka. Sehingga akhirnya kita akan tahu wajah asli dari para calon pemimpin itu. Kita akan tahu arah kebijakannya apakah benar-benar sesuai dengan apa yang kita harapkan atau sebaliknya. Kita harus tahu betul kekurangan-kerkuarangan dan juga kelebihan-kelebihan yang mereka miliki sehingga kita akan mengukur betul mana yang tepat untuk kita jadikan pemimpin atau wakil kita.
            Kita sudah muak dengan kebejatan yang telah dilakukan oleh para pemimpin yang tidak menunaikan dengan baik amanah suci yang diembankan padanya. Dan ketika kita berhasil membuka topeng yang di kenakan oleh para calon pemimpin yang sering hanya kita lihat di baliho dan spanduk-spanduk atau atribut kampanye yang lainnya, maka kita telah berhasil pula menunaikan kecerdasan politik kita. Bukan saatnya lagi kita tertipu oleh janji-janji belaka. Bukan saatnya lagi kita hanya mengenal wajah mereka dari baliho dan atribut kampanye saja. Bukan saatnya lagi kita hanya mempercayakan kepemimpinan hanya kepada manusia-manusia yang wajahnya lebih buruk dari topeng yang sedang ia kenakan. Kita harus mengenal betul siapa mereka ? dari mana mereka ? dan apa mereka telah lakukan dan akan lakukan besok ? semoga dari itu semua akan terlahir pemimpin harapan bangsa yang akan menjadi pahlawan rakyat sesungguhnya yang akan membawa perubahan besar bagi kita dan bagi negeri tercinta ini. Pemimpin yang amanat dari tingkatan terbawah sampai pemimpin tertinggi di negeri kita. Semoga saja… amiin. 

Rabu, 11 September 2013

digantungin ? tak apa lah

Ah sepertinya lama sekali saya tidak posting di blog ini. Oke, kali ini saya akan bercerita saja tentang sesuatu hal yang mungkin lebay dan saya tulis pake diksi lebay pula. Semata-mata untuk mengekspresikan dan menyegarkan kembali siklus perasaan konon menulis adalah salah satu terapi kesehatan. 
Begini rasanya di gantungin,
            Ini tentang perasaan yang aku sendiri pun kesulitan menggambarkan kerumitannya. Cinta memang seperti itu tabiatnya membuat yang sederhana seakan rumit atau membuat yang rumit menjadi sederhana. Berawal dari beberapa bulan yang lalu ketika seorang lelaki memutuskan untuk maju menawarkan proposal cintanya. Pemuda itu entah ia seperti telah mengantungi sebuah nama di dalam hatinya. Nama yang sengaja jarang ia buka dari ruang tertutup di dalam hatinya itu. Ia menganggap sudah saatnya ia belajar untuk lebih bertanggung jawab dan lebih gentle. Maka inilah saatnya ia mencoba memperjuangkan cintanya. Akhirnya ia mendatangi salah seorang yang ia anggap berkewajiban untuk membantu memperjuangkan niatannya itu. Akhirnya ia di sodorkan salah satu formulir biodata yang mungkin form itu juga biasa di sebut proposal nikah. Pemuda itu pun mendapat berbagai ceramah sebagai bahan pertimbangan. Di awal pemuda itu meminta pada orang itu (sebut saja M) untuk menanyakan apakah gadis yang akan ia ajukan itu sudah siap untuk menikah atau belum ?
Hari berganti hari pemuda itu tetap dalam keadaan berharap agar gadis yang ia ingini sudah siap pula untuk menikah. Setelah sekitar satu bulan berlalu tak kunjung ada kabar dari M. Ada yang kurang etis memang, soalnya pemuda itu meminta tolong kepada M padahal M sendiri belum beristri walau usianya jauh di atas pemuda itu mungkin berbeda enam sampai tujuh tahunan. Setelah satu bulan menunggu akhirnya pemuda itu memberanikan diri bertanya kepada M namun dengan sedikit kecewa pemuda itu di buatnya. Ternyata M belum bisa mengakses informasi gadis itu. Pemuda itu pun berusaha dan akhirnya mendapatkan nomor HP salah satu orang terdekat gadis itu. Akhirnya pemuda itu pun kembali menunggu dan sekitar dua bulan akhirnya M menghubungi pemuda itu dan memberikan kabar bahwa gadis itu sudah siap untuk menikah walau gadis itu belum tahu bahwa yang menanyakan hal itu adalah pemuda itu.
Pemuda itu di minta untuk mengirimkan form yang dulu pernah di kasihkan kepadanya. Sekitar dua pecan dari itu M menghubunginya kalau ada hal yang perlu di edit dan pemuda itu pun mengedit dan mengirimkan kembali. Menunggu lagi… sekitar satu purnama telah berlalu tapi tak ada kabar jua. Pemuda itu pun pernah menanyaan ke M terkait perkembangannya. Namun M hanya bilang bahwa proposal pemuda itu telah di terima oleh gadis itu. Dan pemuda itu di minta bersabar lagi dan menunggu lagi apa yang akan di putuskan oleh gadis itu. Namun di tengah-tengah menunggu pemuda itu di uji oleh ketahanan hatinya yang seakan sudah tak kuasa lagi melakukan pekerjaan menunggu dan berharap. Hari berganti hari dan pecan-pekan pun berlalu. Dari awal ia mengajukan kehendak itu di pertengahan bulan Pebruari dan sekarang sudah bulan September, ternyata tak terasa sudah delapan bulan. Ia menunggu selama ini dan belum dapat kabar apapun lagi kecuali kabar yang katanya si gadis telah memegang proposal cintanya. Ia menunggu dari gadisnya masih berstatus mahasiswi sampai sekarang katanya gadis itu telah lulus menjadi seorang sarjana pendidikan bahkan katanya sudah mengajar di salah satu sekolah. Ah semkain jauh saja ketertinggalan itu. Semakin jauh saja, dan pemuda itu semakin minder bahkan ia sepertinya telah pasrah dan sedang mencari penghibur untuk dirinya yang aku menganggapnya sedikit tragis untuk sebuah persaan yang tergantung. Untuk maksud yang belum jua tercapai.
Jodoh memang kehendak Allah namun takdir bertarung dengan doa di langit sana. Pemuda itu pun tak tahu berapa lama lagi ia menunggu keputusan dari pihak gadis. Ia pun telah tegas pada M jika memang di terima dan lanjut ya harusnya sekarang giliran si gadisnya yang memberikan biodata. Jika tidak ya sudah berarti pemuda akan lebih lapang dan menerima semuanya tanpa harus lama-lama menungu dan banyak mengisi hati dengan harapan-harapan kosong.
Setiap orang berhak atas keraguan begitupun dengan gadis itu ia berhak meragukan si pemuda. Ia pun berhak menolaknya. Namun jika di gantungin seperti itu yah kasihan si pemuda. Karena bisa saja si pemuda akan berpetualang kembali mencari dan menemui cinta dan gadis yang di harapkannya. Sabarlah kawan, cinta memang perlu perjuangan dan pengorbanan, mungkin selama ini ujian itu tak seberapa. Kita harus yakin ujian yang menghadang kita tak lain adalah untuk mendewasakan kita untuk menjadikan kita lebih berkualitas, menjadikan kita lebih bersyukur. Ketahuilah dan tetaplah hidup bersama harapan sekecil apapun harapan yang kita miliki. Namun dunia masih tetap memberikan keindahan untuk mengobati, menutup dan menghibur kesakitan perasaan. Lihat mentari pagi bukankah masih menghangatkan ? ketika senja bukankah masih ia menatapmu penuh pesona? Lihat gunung pun masih bisa kau nikmati keindahan ? sabar akan mengajarkan kita arti cinta yang sesungguhnya. Tetaplah berjihad karena jihad harus lebih kau cintai dari mengejar seorang. Biarkan orang lain tak mengetahui apa maksudmu. Bukan kah kau bermaksud ingin mempunyai pendamping hidup agar jihadmu lebih berkualitas bukan ?
Gadis tidak Cuma dia bukan ? seharusnya kau lebih bersyukur, bukan kah jumlah kaum mu lebih sedikit jumlahnya ? berarti kau tak perlu khawatir… teruslah berjuang. Dan kalau perlu kau lupakan gadis itu ? lupakan proses yang mencederai perasaanmu. Dan kembalilah terbang dengan gagah menjadi seorang lelaki yang terhormat namun tetap penuh kesederhanaan dalam hidup. Gadis yang seperti apa yang kau mau ? yang beriman ? yang calon dokter ? guru?. Ah dunia ini luas. Walaupun aku tahu kau adalah lelaki yang sederhana walau cita-cita amalmu tak sederhana. Bintangmu mungkin sedang tak terang maka itulah justru yang akan menyeleksi gadis yang benar-benar mencintaimu karena Allah sajalah yang akan siap menerima dirimu.

Senin, 13 Mei 2013

Transformasi Gerakan dan Strategi Pengembangan KAMMI Pasca Periode Tahun 2010-an Menjelang Momentum Tahun 2014

Oleh : Haerudin Muhammad Zain
(PD KAMMI Daerah Purwokerto Jawa Tengah)

Mengawali dengan menyinggung teori perubahan. Bahwa perubahan adalah sunatullah bagi mahluk hidup di semesta raya ini. Maka sejarah telah berbagi dengan kita bahwa yang bertahan dan yang bias menyesuaikan diri dengan perubahanlah yang tetap hidup. Mungkin kita dapat melihat beberapa ahli sejarah menyepakati bahwa punahnya dinosaurus adalah bukan hanya karena tragedi benturan meteor ke permukaan bumi. Dinosaurus punah karena mereka yang tersisa akibt bencana alam tidak mampu beradaptasi dengan kondisi alam yang berubah. Begitu pula di dalam dunia industri, kita juga melihat realita beberapa perusahaan raksasa harus gulung tikar dan hal ini pun terjadi karena perusahaan tersebut tidak mampu berinovasi memenuhi permintaan pasar. Tulisan ini pun saya goreskan untuk sedikit mengeksplore pemahaman saya dan untuk menuliskan ulang beberapa gagasan transformasi gerakan yang telah di gagas dan di teoritisasi oleh pendahulu yang pernah mengemban amanah di KAMMI.
Jika kehidupan senantiasa berubah maka untuk tetap hidup salah satu hal yang harus kita lakukan adalah senintiasa melakukan perubahan-perubahan di dalam gerak kita menjalani kehidupan. Begitu pun dengan organisasi dan kendaraan berjuang yang kita cintai yaitu Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) dengan visi mulianya harus mampu melakukan transformasi gerakan agar mampu menyambut perubahan di setiap zaman agar generasi yang akan menyokong tujuan mulia bisa tetap lahir dari rahim KAMMI Kita mengenal paradigma gerakan KAMMI. Bahwa KAMMI adalah gerakan dakwah tauhid, intelektual profetik, sosial independen dan politik ekstra parlementer. Paradigma biarkan tetap menjadi kaca mata untuk memandang gerakan kita ini. Namun bentuk pengejawantahannya kedalam gerak praksis di lapangan harus senantiasa di sesuaikan dengan medan laga yang mengalami perubahan. KAMMI yang lahir bersama dengan lahirnya Reformasi di negeri ini yaitu sama-sama lahir di tahun 1998. Di awal berdirinya KAMMI, para pengusungnya telah banyak menelurkan dan merealisasikan gagasan-gagasan progresifnya untuk beramal melakukan perubahan di Indonesia. Kita juga menyaksikan beberapa gereakan mahasiswa yang ada di negeri ini mengalami degradasi gerakan karena tetap bangga dan mempertahankan cara-cara lama dalam melakukan gerak praksis di lapangan.
Berbicara mengenai trend gerakan. Kita tidak akan lepas dengan kondisi yang sedang di alami di dalam negeri ini. Posisi strategis KAMMI yang membawa misi harakah kebangsaan, harakah ke agamaan dan harokah pemuda. Maka gerakan yang di lakukan pun KAMMI harus menyesuaikan kondisi medan dan objek gerak yaitu kondisi bangsa dan negara, kondisi umat Islam dan kondisi para mahasiswa dan pemuda. Di dalam teoritisasi trend gerakan dalam dimensi gerakan mahasiswa. Menurut Rijalul Imam gerakan mahasiswa mengalami beberapa periode dan trend gerakan dari pasca kemerdekaan sampai masa sekarang dan memprediksikan masa depan. Setidaknya gerakan mahasiswa mengalami beberapa trend gerakan diantaranya :
1.     Trend gerakan mahasiswa pasca kemerdekaan yang diwarnai dengan gerak untuk mengkonsolidasikan umat secara ideologis.
2.    Pada tahun 60-an trend gerakan mahasiswa yang diwarnai dengan gerak oposisi terhadap rezim yang cenderung otoriter.
 Pada tahun 70-an trend gerakan mahasiswa di warnai dengan trend gerakan kebangkitan pemikiran-pemikiran Islam.
3.    Pada tahun 80-an trend gerakan mahasiswa di warnai dengan gerakan anti sekulerisme yang tengah menjangkiti umat. Mahasiswa banyak membentuk forum kajian di kampus-kampus.
4.    Pada tahun 90-an trend gerakan mahasiswa di isi dengan institusisasi forum-forum kajian menjadi lembaga dakwah yang legal di kampus.
5.    Pada tahun 2000 gerakan mahasiswa di sibukkan untuk melawan dan meruntuhkan rezim pemerintahan orde baru dan reformasi melahirkan ruang demokrasi secara lebih hakiki.
6.    Pada Tahun 2010-an tren yang mungkin sedang kita alami hari ini adalah bahwa gerakan mahasiswa masih mempunyai PR yaitu meenuntaskan reformasi. Menurut saya tren yang harus kita lakukan adalah tren ekspansi gerakan mahasiswa secara horizontal membangun tata structural masyarakat. Sekaligus tren untuk menyokong para alumni untuk bergerak sinergis dengan KAMMI.

Merumuskan transformasi gerakan KAMMI pasca 2010-an
KAMMI yang lahir di tahun 1998 maka setidaknya kita telah ikut berperan di tren massa 2000. KAMMI mengalami dan ikut berperan dalam menumbangkan rezim orde baru dan membidani reformasi di negeri ini dan dari sinilah jejak kita secara institusi organisasi KAMMI di mulai. Pada masa-masa tersebut KAMMI setidaknya telah melakukan kerja gerakan yang di bagi menjadi dua gerak. Pertama, gerakan KAMMI melakukan gerakan aksi demonstrasi untuk memperngaruhi pemerintah dan perubahan-perubahan kebijakan dari pemerintahan pun banyak di picu oleh bentuk aksi demonstrasi. Kedua, alumni KAMMI mulai melakukan gerakan vertical yaitu dengan mulai merangkak masuk untuk mengisi ruang-ruang elit kekuasaan walau belum berdampak signifikan.
KAMMI pun mulai bergeliat secara progressif melakukan gerakan di tahun 2010-an dengan melakukan gerakan horizontal yang nyata ikut membangun dan memperbaiki struktur masyarakat. Sebelumnya mari kita lihauht apa yang telah kita lakukan di masa ini. pergulatan politik di tahun 2009 merupakan sebuah momentum untuk mengambil peran strategis. Maka yang di lakukan oleh KAMMI adalah bagaimana kita mensuksesi pesta demokrasi 2009 karena rakyat mempunyai andil besar dalam menentukan pergantian kepemimpinan di negeri ini. Peran yang KAMMI lakukan pada saat itu saya masih ingat betul beberapa gerakan KAMMI di Wilayah dan di daerah. Waktu itu KAMMI Aceh dan beberapa KAMMI lain (waktu itu saya baru jadi kader KAMMI yang masih belum tau banyak tentang gerakan) melakukan aksi politik jalanan untuk mempengaruhi masyarakat dalam mengoptimalkan momentum PILEG dan PILPRES. Yang paling mencolok adalah beberapa KAMMI di daerah melakukan penolakan terhadap tokoh-tokoh calon yang yang berlatar belakang membawa misi ekonomi neolibiralisme yang mazhab tersebut akan semakin memperparah kondisi ekonomi rakyat Indonesia. Namun calon yang di tentang tersebut sayangnya lolos menjadi pemegang kekuasaan di negeri ini. sekedar evaluasi saja waktu itu kita tidak begitu optimal berperan aktif dalam mencerdaskan masyarakat dalam pemilu. Bahkan ketika saya memandang dalam konteks sinergisasi organisasi KAMMI pada saat itu tidak melakukan gerakan bersama namun gerakan kita terpecah karena ada friksi internal.
Untuk melakukan gerakan masa depan KAMMI di momentum politik yang akan datang. Menurut saya kita harus  membaca ulang saja peran KAMMI pada saat itu (PEMILU 2009) dan mari bermuhasabah melakukan evaluasi gerak amal kita. Kita memiliki kesempatan untuk berinovasi dalam bergerak dalam mengoptimalkan momentum politik di tahun 2014 dan di tahun 2019 nanti. Sebelum membahas lebih jelas peran kita di momentum politik yang akan datang. Saya ingin mengulas teoritisasinya Akh Rijalul Imam mengenai mihwar gerakan KAMMI.
Mihwar gerakan KAMMI :
1.    “Kemenangan Islam adalah Jiwa Perjuangan KAMMI” => Ideologisasi ( sampai 1998 )
2.    “Kebatilan adalah Musuh Abadi KAMMI” => Resistansi (98- 2004)
3.    ”Solusi Islam adalah Tawaran Perjuangan KAMMI” => Reformulasi (2004-2009)
4.     “Perbaikan adalah Tradisi Perjuangan KAMMI” => Rekonstruksi (2009-2014)
5.     “Kepemimpinan Umat adalah Strategi Perjuangan KAMMI” => Leaderisasi (2014-2019)
6.     “Persaudaraan adalah Watak Muamalah KAMMI” => Internasionalisasi (2019-2024)
Begitulah secara singkat teoritisasi mihwar gerakan KAMMI. Oleh karena itu maka setidaknya kita mendapat sedikit gambaran untuk mewarnai gerakan KAMMI di masa yang akan datang.
Gagasan trend Gerakan KAMMI di 2014
Kembali lagi kepada persoalan momentum 2014 yang akan kita hadapi. Bahwa kita harus menyelesaikan masa rekonstruksi dalam arti lebih jelasnya di 2014 di situlah kita mengakhiri dan menyelesaikan berbagai PR reformasi. Dan kita akan memulai masa leaderisasi KAMMI. Jadi mari kita pikirkan bersama bentuk-bentuk tren yang akan mendukung gerakan KAMMI di fase Leaderisasi dan Fase Internasionalisasi. Jika kita bingung dengan apa yang harus kita rancang untuk geraka kita di masa yang akan datang. Yang lebih dekat adalah momentum politik di 2014. Jika kita sukses melakukan gerakan di masa ini maka setidaknya kita akan terbantu untuk mensukseskan misi kita di periode berikutnya setidaknya untuk lima tahun mendatang. Namun apabila kita gagal memanfaatkan momentum ini maka kita juga akan mendapat hambatan dan di pastikan kita akan punya PR yang banyak kedepan. Ada beberapa hal yang menurut saya ini penting untuk kita kerjakan menyongsong 2014.
Pertama, apakah kita sudah melakukan evaluasi gerakan kita di momentum politik 2009 yang lalu. Jika belum mari kita evaluasi gerakan kita di masa itu. Apa saja yang perlu di evaluasi ? beberapa hal yang perlu di evaluasi adalah target gerakan. Saya membaca kita sepertinya tidak punya target gerakan kita secara bersama tidak hanya parsial di lakukan oleh beberapa daerah saja. Kemudian yang perlu di evaluasi selain target adalah bagaimana cara kreatif kita untuk pada saat itu dalam menggapai target politik gerakan KAMMI. Di tahun 2014 yang semakin dekat kita bisa mulai dari sekarang membuat target yang lebih besar lagi dari tahun 2009. Target politik kita harus mengarah bahwa kita sedang menggiring gerakan kita menuju gerakan leaderisasi. Alhamdulillah sudah ada alumni kader KAMMI yang sekarang lebih banyak lagi menjadi actor di pertarungan politik di 2014. Bahkan sepertinya cukup massif kalau alumni kita melakukan gerak vertical untuk mengambil alih kepemimpinan di tampuk elit politik. Kita pasti tsiqoh kepada alumni kita, bahwa mereka adalah kader terbaik KAMMI. Maka tugas kita adalah memberikan doa dan dukungan serta walaupun mantan kader KAMMI kita harus tetap melakukan kontrak politik kepada mereka. Secara eksternal kita harus pula mengawal kemenangan mereka dengan cara-cara yang ahsan dan tetap dalam koridor paradigm gerakan kita sebagai gerakan politik ekstra parlementer. Targetan kita yang lain pun berupa suksesi pencerdasan kepada masyarakat tentang hakikat demokrasi. Karena inilah yang akan menjadi penopang kemenangan kita di masa yang akan datang. Kita kawal terus proses-proses penyelenggaraan pesta demokrasi secara procedural dan kita pun tetap focus untuk melakukan kerja-kerja partisitpatif dalam mencerdaskan masyarakat. Kecerdasan yang saya maksud adalah kecerdasan berpolitik.
Hal lainnya yang harus kita lakukan adalah cara kita mencapai target politik KAMMI di 2014. Kita perlu merumuskan cara terbaru sekaligus cara yang ampuh tanpa mengesampingkan juga cara yang kita pakai di masa lalu. Cara atau metode gerakan praksis KAMMI di 2014 harus lebih baik lagi tentunya dan kita benar-benar merumuskan dengan matang metodenya dan kita jalankan secara profesional (ahsanu amalan). Kita rumuskan pula kerja praksis yang inovatif salah satu contoh seperti yang di instruksikan oleh Bidang kebijakan Publik KAMMI Wilayah JATIM kepada para alumni DM3 Jatim 2013. Bahwa kita harus membuat aksi “panggung rakyat” konsep baru mengenai aksi-aksi kita di lapangan.
Strategi Pengembangan KAMMI menuju Fase Leaderisasi 2014
    Sebenarnya saya ingin menulis dan mengembangkan gagasan mengenai strategi pengembangan KAMMI masa depan untuk waktu yang lebih jauh lagi. Namun karena keterbatasan saya membatasiya hanya pada masa menuju fase leaderisasi. Saya akan membagi strategi menjadi dua bagian :
1.    Strategi Pengembangan Internal
Disini saya akan berbicara tentang aset berharga yang di miliki oleh KAMMI yaitu kader. Yang harus di pikirkan oleh kita adalah bagaimana kader KAMMI optimal dan terus meningkatkan kafasitas diri baik secara pemahaman, keahlian, kompetensi bahkan sampai kepada kemampuan kader dalam mengimplementasikan apa yang di milikinya untuk maksimal dalam beramal. Ini memang kerja kaderisasi namun jargon kaderisasi yang dulu saya dengar dari kaderisasi KAMMI Daerah Purwokerto adalah “bahwa setiap kader adalah kaderisasi” maksudnya adlah setiap kader harus melakukan kerja-kerja kaderisasi secara kultural. Baiklah untuk bahasan ini saya sedikit mengingatkan kembali tren kinerja kader KAMMI :
a.    Kader KAMMI Berbasis Riset
b.    Kader KAMMI Berbasis Kompetensi
c.    Kader KAMMI Berbasis Enterpreneur
d.    Kader KAMMI Berbasis Enterpreneur
e.    Kader KAMMI Berbasis Sinergi
Dari tren kinerja kader KAMMI sudah sejauh mana target pengembangannya ? apakah program-program yang di gagas telah di realisasikan ? saya piker gagasan ini belum terejawantah sepenuhnya sampai ke tingkatan komisariat yang secara de facto komisariatlah yang melahirkan kader. Kalau boleh saya menambahkan maka saya akan menambahkan tren kinerja kita yaitu KADER KAMMI BERBASIS TEKNOLOGI. Karena setiap bidang di dalam alam kita baik yang sifatnya scientis maupun social dari dulu sampai saat ini akan optimal dengan memanfaatkan dan menciptakan teknologi secanggih mungkin. Dan ini pula yang sekarang harus tidak boleh di lepaskan dalam pengembangan Kader KAMMI.  
Masih berbicara tentang pengembangan kader KAMMI. Sebelumnya saya menyinggung hal yang sifatnya kualitatif kader. Namun tidak bias di pungkiri bahwa kita juga perlu meningkatkan kuantitatif kader. Indonesia begitu luas bahkan dakwah yang di usung oleh KAMMI adalah dakwah alamiyah (rahmatan lil alamin). Maka kita perlu pasukan lebih banyak dan lebih hebat lagi untuk mengemban misi mulya nan suci ini. Dalam hal ini yang begitu strategis untuk di kembangkan adalah komisariat. Beberapa kampus di Jawa Tengah sudah melakukannya yaitu mengembangkan komisariat berbasis fakultas seperti di UNDIP dan UNNES. Di UNSOED juga sekarang sudah berkembang menjadi 3 komisariat. Hal ini tidak hanya akan mendukung jejaring perekrutan kader yang lebih luas namun ini juga akan menjadi konsentrasi kader dengan rumpun konsentasi keilmuan (kompetensi) kader di fakultas. Walau pun berbicara kompetensi tidak hanya sebatas itu.
2.    Strategi Pengembangan Eksternal
Berbicara tentang pengembangan eksternal adalah berbicara tentang aktualisasi kader dalam berkontribusi baik secara structural (jamaah) atau secara kerja pribadinya di masyarakat. Setidaknya ada dua yang perlu di kembangkan.
 Pertama, perkembangan struktural. Di dalam structural organisasi kita perlu senantiasa mengembangkan struktur yang ada agar lebih ideal lagi dengan medan dakwah. Jangkauan kerja organisasi KAMMI harus bias mencapai lebih luas dan mendalam. Misalkan di komisariat atau di kamda atau di wilayah saya punya gagasan agar di bentuk struktur yang menangani pengembangan lembaga seperti pemekaran dan ekspansi yang harusnya bias menyentuh setiap kampus yang di sana ada mahluk yang bernama mahasiswa muslimnya. Saya memimpikan ke depan setiap kampus yang ada di negeri ini kita punya komisariat disana untuk melaksanakan gerak-gerak politik peradaban kita di sana.
Kedua, yang harus kita kembangkan adalah ruang aktualisasi. Salah satu ciri di dalam mikhwar muasasi adalah kita membentuk institusi-institusi sebagai ruang amal kader selain di wajihah KAMMI. Saatnya KAMMI membentuk lsm-lsm yang bias lebih focus menangani masalah bangsa seperti pendidikan, ekonomi, social dan lain-lain. Ini pula saatnya kita membuat komunitas-komunitas atau kita menanam kader di omunitas yang ada untuk mewarnai komunitas yang ada dengan nilai-nilai Islam. Masih begitu banyak peluang dan gagasan saya untuk mengembangkan KAMMI kedepan mudah-mudahan saya atau setiap kader memikirkan pula hal-hal strategis untuk mengembakan KAMMI dan menuliskan di kesempatan mendatang lebih mendetail dan lebih komprehensif lagi. Insya Allah…


Di Sudut Utara Kota Purwokerto. 13 Mei 2013
Haerudin Muhammad Zain


Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More