About

Pages

Rabu, 25 April 2012

Ketika Yang Muda Yang Harus Menginspirasi



Suatu ketika ada seorang kakek sedang berwudlu belum sampai  usai datanglah dua orang anak kecil kakak beradik sebut saja nama mereka Hasan dan Husein. Sambil mengantri untuk mendapat giliran berwudlu Hasan dan Husein memperhatikan si kakek yang sedang berwudlu dengan urutan yang urutannya tidak sesuai dengan sebagaimana mestinya atau menyalahi aturan sunnah salah satu rukun wudlu  yaitu At Tartib atau ketertiban yang seharusnya mendahulukan  anggota wudlu yang seharusnya di dahulukan dan mengakhirkan yang seharusnya di akhirkan. Menurut ilmu fiqh  ketika rukun tidak di penuhi maka jatuhnya ke hukum tidak sah. Hasan dan Husein tentunya faham betul tentang masalah ini maka Hasan pun mengendap-endap  menyampaikan ide kepada saudaranya Husein bagaimana cara yang paling tepat untuk menyampaikan kebenaran kepada si kakek tanpa menyingung atau bermaksud mengajarkan. Karena sudah kecendrungan sosial bahwa yang lebih tua biasa mengangap diri paling tahu dan paling faham segalanya dan biasa juga tak mau di ceramahi oleh orang yang lebih muda.
            Akhirnya ketika Husein sudah faham dengan maksud ide dari Hasan mereka pun bergegas untuk menlaksanakan ide itu karena walau bagaimanapun si kakek harus membenarkan urusan yang satu ini.
Hasan : “Kek, kakek wudlunya sudah ?”
Kakek : “ iya nak kakek sudah selesai”
Hasan : “ bolehkah kami berdua minta tolon sama kakek ?”
Kakek : “ oh.... ya selama kakek bisa, Insya Allah kakek bantu, apa yang bisa kakek bantu nak ?”
Husein : “maukah kakek sejenak memperhatikan kami berwudlu, kami berdua ingin lomba berwudhu, nanti kakek jadi juri dan menilai siapa dari kami berdua yang paling sempurna wudlunya  ”
Kakek : “ baiklah dengan senang hati “
Maka bergegaslah Hasan dan Husein membuka keran air dan berwudlu lengkap dengan berbagai sunnah, syarat dan rukun-rukunnya. Sebenarnya maksud mereka berlomba adalah bukan untuk mencari yang terbaik tetapi untuk meyampaikan kebenaran yang harus disampaikan. Mereka pun berwudlu dengan tertib dan ketika dari saut urutan ke urutan yang lain sang kakek mulai berfikir keras memperhatikan dan banyak sekali yang tidak sama urutannya dengan apa yang kakek itu lakukan. Maka selesailah lomba dan sang kakek tua itu memilih salah satu dari Hasan dan Husein yang menjadi pemenang. Setelah itu maka kakak beradik ini bergegas pergi meninggalkan sang kakek tua sambil mengucapkan terimakasih kepada si kakek tua. Si kakek tua berfikir sejenak dan berpikir berulang kali dan akhirnya ia mawas diri dan menyadari bahwa kebiasaan dia berwudlu selama ini adalah salah dalam urutannya. Maka si kakek pun mengulang lagi wudlunya dan iamengikuti seperti yang dua anak kecil tadi lakukan. Dan dari kejauhan Hasan menoleh dan melihat si kakek tua mengulangi wudhunya dan terkembanglah senyum puas dari kakak beradik ini.
            Sebuah cerita yang lain, cerita berikut ini saya dapat dari seubah iklan di televisi. Di iklan tersebut berlatar tentang kondisi pasca hujan lebat di suatu jalan terlihat macet hal ini di sebabkan ada pohon yang tumbang dan menghalangi jalan sehinga mobil tak bisa lewat. Keadaan pada saat itu menjadi ramai dan kacau, bunyi klakson bersautan namun semuanya tetap berdiam diri dikendaraannya masing-masing. Maka entah datang darimana seorang anak laki-laki yang masih kecil berjalan dan mendatangi reruntuhan pepohonan yang menghalangi jalan tadi dengan wajah penuh semangat dan optimis ia mencoba mengangkat batang pohon tersebut. Beberapa dari pengemudi ada yang kesal dan bahkan sampai memaki si anak kecil itu. Sang anak kecil terus berusaha keras untuk terus mengangkatnya. Walau pun secara logika batang pohon tak mungkin terangkat oleh si anak kecil itu karena memang perbandingan berat batangpohon berpuluh kali lebih berat dari berat badan si anak itu. Namun apa yang terjadi ketika orang-orang disekitar itu melihat kegigihan dan ke optimisan si anak kecil untuk  mengangkat pohon akhirya satu dua orang mulai terpanggil untuk ikut membantu si anak akhirnya beberapa saat kemudian seluruh orang yang berada di tempat itu bhu membahu bekerja sama untuk memindahkan puing pohon ke pingir jalan. Akhirnya kendaraan pun bisa melewati jalan itu dan lalu lintas kembali berjalan normal dan lancar.
            Dari sekelumit kisah di atas kita seharusnya banyak mengambil ibrah / pelajaran. Bahwa permasalahan akan banyak kita hadapi entah itu secara bersama ataupun secara sendiri. Suatu kondisi yang sangat kacau di negeri tercinta ini perlu banyak agent- agent inspirator menyelesaikan problematika yang ada. Namun di beberaapa kondisi kita sering terbentur dengan mekanisme perbedaan generasi dan bukan bermaksud memilah dan memilih mana generasi yang baik. Tapi kita sering mendapati bahwa kita enga untuk menyampaikan kebenaran namun Hasan dan Husein di atas memberikan gambaran bahwa banyak cara untuk menginspirasi memperbaiki kesalahan generasi-generasi yang lebih tua di atas kita. Namun ketika  otak ini kita putar dengan izin Allah akan ada jalan keluar terbaik yang bisa kita lakukan. Kemudian kita belajar juga dari kisah yang kedua, disini kita dapati bahwa kadan yang uda harus mampu mempelopori perubahan kondisi-kondisi yang memang harus di rubah. Walau di awal ketika hendak mempelopori kita mungkin akan mendapat cercaan, cacian dan makian. Namun di sini seorang pelopor harus berjuang keras dan istiqamah karena harapan memang selalu ada.
            Menyampaikan kebenaran atau mempelopori suatu amal pekerjaan merupakan sebagian gambaran kecil cara untuk menginspirasi orang lain dan bolehlah saya menyebutnya sebagai dakwah karena dakwah sesnguhnya bisa sukses dengan cara memberikan teladan dan itulah dakwah yang menginspirasi yang akan mempengaruhi objek kita. Semoga kita tergugah untuk bergerak membuat perubahan-perubahan kearah yang lebih baik. Berikut saya kutipkan salah satu hadits betapa besar pahala orang-orang yang menginspirasi orang lain untuk melakukan amal baik.
Dalam riwayat Al-Hakim disebutkan:
« يَا عَلِيُّ، لَأَنْ يَهْدِيَ اللهُ عَلَى يَدَيْكَ رَجُلاً خَيْرٌ لَكَ مِمَّا طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ » (رواه الحاكم في المستدرك)
“Wahai Ali, sesungguhnya Allah swt menunjuki seseorang dengan usaha kedua tanganmu, maka itu lebih bagimu dari tempat manapun yang matahari terbit di atasnya (lebih baik dari dunia dan isinya). (HR. Al-Hakim dalam Al-Mustadrak).


قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ((إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ وَأَهْلَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرَضِينَ حَتَّى النَّمْلَةَ فِي جُحْرِهَا وَحَتَّى الْحُوتَ لَيُصَلُّونَ عَلَى مُعَلِّمِ النَّاسِ الْخَيْرَ)) (رواه الترمذي عن أبي أمامة الباهلي).
Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya Allah swt memberi banyak kebaikan, para malaikat-Nya, penghuni langit dan bumi, sampai semut-semut di lubangnya dan ikan-ikan selalu mendoakan orang-orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain.” (HR. Tirmidzi dari Abu Umamah Al-Bahili).
Berapakah jumlah malaikat, semut dan ikan yang ada di dunia ini? Bayangkan betapa besar kebaikan yang diperoleh oleh seorang da’i dengan doa mereka semua!


Keagungan balasan bagi orang yang berdakwah tidak hanya pada besarnya balasan untuknya tetapi juga karena terus menerus nya ganjaran itu mengalir kepadanya meskipun ia telah wafat.
Perhatikan sabda Rasulullah saw berikut ini:
((مَنْ سَنَّ فِي الْإِسْلَامِ سُنَّةً حَسَنَةً فَعُمِلَ بِهَا بَعْدَهُ كُتِبَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِ مَنْ عَمِلَ بِهَا وَلَا يَنْقُصُ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْءٌ وَمَنْ سَنَّ فِي الْإِسْلَامِ سُنَّةً سَيِّـئَةً فَعُمِلَ بِهَا بَعْدَهُ كُتِبَ عَلَيْهِ مِثْلُ وِزْرِ مَنْ عَمِلَ بِهَا وَلَا يَنْقُصُ مِنْ أَوْزَارِهِمْ شَيْءٌ)) (رواه مسلم عَنْ جَرِيرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ رضي الله عنه).
“Siapa yang mencontohkan perbuatan baik dalam Islam, lalu perbuatan itu setelahnya dicontoh (orang lain), maka akan dicatat untuknya pahala seperti pahala orang yang mencontohnya tanpa dikurangi sedikit pun pahala mereka yang mencontoh nya. Dan barangsiapa mencontohkan perbuatan buruk, lalu perbuatan itu dilakukan oleh orang lain, maka akan ditulis baginya dosa seperti dosa orang yang menirunya tanpa mengurangi mereka yang menirunya. (HR. Muslim dari Jarir bin Abdillah ra).

Tetap semangat wahai generasi muda untuk selalu menginspirasi.  jadi jangan ragu lagi untuk menjadi bagian dari inspirator pembangun peradaban. 

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More