About

Pages

Selasa, 12 Juni 2012

Rabu, 13 Juni 2012



            Setelah meminum es kopi aku jadi tak bisa tidur. Kembali sedikit berbenah diri ada banyak kegalauan yang tengah aku rasakan. Hidupku seperti semakin menjauh saja dari sang maha pemilik kehidupan. Bagai orang munafik, lama dan berat sekali tangan ini untuk menyentuh mushaf Alquran mungkinini pula lah yang membuat aku galau. Putus asa inilah yang akhir ini sering menghantui langkah-langkah hidupku. Hari ini tepat sebuah periode itu kembali terjadi dalam tataran dunia pendidikan di kampus. Registrasi ulang mahasiswa baru. Tak terasa sekarang aku hampir berada di ujung semester enam. Ada yang berbeda yang ku lakukan hari ini. Dulu ketika tahun 2009 aku lah yang berpakaian kemeja putih berlengan panjang berdasi pula dan celana hitam bahan yang aku kenakan, sebuah tampang yang masih begitu awam tentang kehidupan kampus. Kemudian di tahun 2010 aku mulai menyambut kedatangan adik angkatan pertamaku di kampus yaitu adik-adik mahasiswa 2010 disana aku masih penuh semangat mengejar mereka untuk kubawa mereka ke mampir ke stand-stand seperti standnya dakwah di LDK-LDF kemudian ada stand mentoring ada stand KAMMI. Di tahun 2011 tak jauh berbeda dengan 2010. Dan hari tadi berbeda, biasanya yang kuajak ngobrol adalah mahasiswa baru tetapi tadi yang jadi incaranku tak hanya mahasiswa baru tetapi orang tuannya maklum ada misi yang kubawa. Jadi karena aku di amanahi jadi menteri advokasi dan kajian kebijakan kampus , aku bertugas jaring informasi dan survei ke orang tua mahasiswa baru tentang biaya  pendidikan 2012 ini.
            Hari ini kembali masih dalam agenda SCGD kamda. Agendanya ba’da magrib berkunjung ke kediaman pak Bambang Priyono, seoran tokoh yang ada di Banyumas. Beliau yang menjadi lawan politik di pergulatan politik di pilkada 2008 menjadi lawan berat dari bupati yang terpilih Mardjoko. Banyak pelajaran yang bisa di ambil. Dan secara garis besar yang kudapat adalah pentingnya menjaga idealisme dan perjuangan sejati. Karena sungguh ternyata kondisi hari ini negeri tempat aku lahir ini sedang mengalami permasalahan mental bangsa yang sangat serius.
            Dari sore aku sms-an sama mba yeni. Awalnya aku hanya berbicara tentang no HP nya beliau yang sekarang punya dua no. Entah kenapa ko bisanya ngibrolin nikah ujung-ujungnya. Beliau menawarkan bantuan mau merekomendasikan nama. Tapi itu tak jadi dengan dalih katanya untuk karakter orang seperti ku sulit mencari yang cocok.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More