About

Pages

This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Rabu, 08 Agustus 2012

Musim semi Islam Dimanakah peran kita, saat Islam mulai bersemi ?



Oleh : Eru Zain

Hari ini  kita mungkin menjadi saksi bagaimana kepemimpinan umat sedang bergeliat untuk beranjak bangun dan kembali menjadi salah satu bukti pembenaran informasi yang di sampaikan oleh Rasulullah SAW tentang akan kembali berjayanya Islam. Kita mendengar tentang istilah musim semi arab atau musim semi Islam. Hal ini di  muculkan karena akhir-akhir ini terjadi perjuangan besar-besaran yang mengakibatkan berakhirnya pemerintahan rezim dzalim nan diktaktor Hosni Mubarak di Mesir, Ben Ali di Tunisia hingga Libya Kolonel Gaddafi, sementara Basher al Assad masih hendak terus menggenggam kekuasaannya dan yang lainnya di kebanyakan negara muslim. Pemilihan umum telah terjadi di sejumlah negara dimana kita melihat partai-partai Islam memperoleh kemenangan secara signifikan, sedangkan kaum sekularis menderita kekalahan. Perdebatan dan diskusi tentang konstitusi baru dan peran Islam terus mendominasi Musim Semi Arab.
Agak politis memang, namun kita harus mengikuti perkembangan terakhir mengenai kepemimpinan umat ini. Saya akan sampaikan beberapa informasi yang semoga bisa menjadi wacana sekaligus membangun rasa optimisme umat ini di tengah-tengah kejenuhan dan keterbelakangan yang begitu lama menjangkiti umat ini yang di awali munculnya sebutan “The Sick Man” bagi pemerintahan Khilafah Turki Ustmani. Gelar yang di berikan oleh musuh-musuh Islam ini sampai ke telinga saya ketika saya masih duduk di kursi sekolah dasar beberapa tahun silam. Kemudian saya bersyukur menjadi salah satu saksi pula mengenai beranjak bangkitnya kesadaran umat ini untuk Berjaya kembali bersam Islam yang tinggi ini.
Di Tunisia, Maroko dan Mesir, para pemilih dalam pemilu yang berjumlah jutaan telah dengan jelas menyatakan penentangan mereka terhadap nilai-nilai liberal sekuler dan ada keinginan kuat bagi pemerintahan Islam. Partai-Partai Islam, baik Ennahda di Tunisia maupun Partai Keadilan dan Kebebasan (FJP) dari Ikhwanul Muslimin di Mesir mendapat dukungan tinggi dari kaum muslimin. Ini terbukti dengan mengantungi banyaknya suara umat Islam yang di limpahkan kepada mereka untuk menginisiatif kebangkitan umat ini. Di beberapa negara lain mungkin tidak harus dengan cara yang sama persis. Namun menurut saya tinggal menyongsong dan menunggu waktunya saja. Kejayaan umat akan kembali dan pemerintah yag dzalim akan di tumbangkan. Jazzaa wifaqo,sebagai balasan yang setimpal terhadap mereka-mereka rezim yang dzalim dan pembalasan yang setimpal juga terhadap sebagian umat ini yang berjuang di dalam merealisasikan kebangkitan umat.
Umat ini akan menemukan kembali semangat zamannya. Kembali akan melahirkan pemuda-pemuda alkahfinya. Kembali melahirkan manusia-manusia terbaiknya karena kejayaan seungguhnya tidak di usung oleh hanya satu orang saja. Melainkan di usung oleh mereka yang berjamaah dalam barisan yang rapih melakukan kerja-kerja perubahan dan menginspirasi serpihan lain dari umat ini. Musim semi Islam bisa saja menjadi momentum awal. Untuk kembali kepada Islam dengan kaffah secara berangsur-angsur. Menghalau fitnah-fitnah yang menggerogoti umat ini.
Sikap yang bijak perlu di tampakkan dalam menyikapinya. Mulai hadirnya cahaya Islam harus di sikapi positif oleh umatnya. Bukan memperbanyak celaan ketika memang masih terdapat beberapa cacat di dalam diri perjuangan. Bukan menggibah dan memakan daging bangkai saudaranya sendiri. Tidak pula juga mengumbar aurat dan luka borok saudaranya yang sesungguhnya tertatih bersama perjuangan ini namun sebaiknya kita bersama mengawal langkah-langkah menuju kejayaan ini. Jangan sampai ketidakpuasan kita terhadap hasil menjadikan kita lupa untuk terus beramal dan beramal hingga Allah SWT menghendaki kemenangan dan sesungguhnya kemenangan tidak akan di raih kecuali kita telah memenuhi syarat-syaratnya. Syarat-syarat kemenangan ini kita dapati di jelaskan dengan begitu jelas dan mendetail di dalam Alquran itu sendiri dan beberapa di himpun menjadi sebuah khasanah wawasan dalam fiqh At tamkin Wan Nashr.
Dan Indonesia, negara penduduk muslim terbesar di dunia. Saya menaruh harapan besar untuk negeri yang menjadi tempat saya di lahirkan ini. Negeri yang potensi alamnya berlimpah ini. Negeri yang luas wilayah tanah dan airnya. Negeri yang kemerdekaannya telah di warnai oleh aliran dan tetesan merahnya darah para  mujahid dan hitamnya tinta para ulama yang di lahirkan di Indonesia ini dan perjuangan gigih para santri dan pemuda-pemuda Islamnya. Semoga saja Indonesia mampu mengambil peran besar dan ikut berproses untuk mensuksesi kejayaan Islam di bumi ini. Para pemuda muslim Indonesia saatnya mengambil peran besar. Merebut setiap peluang yang ada. Dan mengoptimalkan segenap jiwa dan raganya. Tidak hanya untuk Indonesia melainkan untuk Islam dan umat ini dan aliran kecil sungai perjuangan ini bisa berhimpun di muara kemengangan besar umat ini. Dengan kondisi yang tak separah beberapa negara lain secara gempuran fisik. Ada beberapa peran yang perlu di ambil oleh kita umat muslim di Indonesia.
Beberapa peran yang akan saya ungkapkan hanya mempertemukan potensi yang di miliki oleh umat muslim di Indonesia dengan disiplin amal  yang menjadi serpihan langkah gerak efektif menuju peradaban Islam.
A.    Peran terhadap Internal
            Beberapa peran internal yang harus di kerjakan oleh umat muslim Indonesia adalah merekatkan persatuan umat muslim. Kuantitas umat yang banyak ini menjadi sebuah tantangan sekaligus akan menjadi sebuah bekal ketika kita kan membangun kembali peradaban Islam. Indonesia yang di kenal begitu menghegemoni keragamannya termasuk keragamandi tubuh umat Islamnya sendiri. Berbgai aliran begitu banyak berkembang negeri ini tak hanya yang bersifa furu namun masih saja ada yang berbeda sampai di tingkatan aqidah. Ada prinsip yang harus di tanamkan dalam menyikapi perbedaan di dalam keragaman. Prinsip itu berbunyi “bekerja sama dalam hal yang di sepakati dan toleransi dalam hal-hal yang berbeda”. Saya pikir kita akan sepakat jika jangan sampai ada hal yang berbeda di tataran prinsip mendasar (keimanan) dan kita sangat boleh berbeda dalam tataran cabang atau furu’iyah. Oleh karena itu hal ini juga sekaligus menjadi batasan terhadap beberapa perbedaan yang tidak di bnarkan di dalam Islam.
Ada tarbiyah yang harus di lakukan kepada umat yang belum bisa bersikap bijak menyikapinya dan terkadang perpecahan ini sudah menjadi penyakit lama umat ini. Jika perpecahan ini bisa di minimalisir maka tentunya akan sangat mendukung sekali proses-proses perjuangan. Dan untuk yang satu ini cukuplah kita merenungi kembali ajaran ukhuwah yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW yang begitu merasuk di tubuh umat muslim pada masa keemasannya. Peran berikutnya secara internal umat muslim Indonesia harus melakukan Islamisasi di tubuh perjuangannya. Mengembalikan kehidupan umat seutuhnya kepada Al Islam. Setelah melakukan Islamisasi, maka dengan sendirinya akan ada optimalisasi berbagai potensi umat ini baik secara individual maupun secara komunal. Umat muslim Indonesia senantiasa membina kembali pribadi-pribadi generasinya agar menjadi pribadi muslim yang sejati. Membina keluarga yang Islami sebagai penjaga kekokohan kehidupan pribadi bangsanya dan membentuk kehidupan sosial yang Islami. Membebaskan Indonesia dari jerat-jerat kehidupan asing yang meninabobokan sekaligus meraup sumberdaya alam sebanyak mungkin dari negeri yang hijau ini. Umat muslim Indonesia mengirimkan para pemudanya untuk belajar ke negara yang lebih maju dan mengembankan serta mengamalkan ilmunya di Indonesia khusunya.

B.     Peran Eksternal
            Hal yang bisa dilakukan Indonesia adalah melakukan dan mengoptimalkan peran diplomasi di tengah celah-celah sekat-sekat umat yang dibatasi sekat sempit negara-negara. Ketika terjadi beberapa konflik setidaknya Indonesia memberikan bantuan materil kepada saudaranya di negara lain yang membutuhkan.  Bahkan mengoptimalkan lagi peran-peran politik luar negerinya. Indonesia harus menjadi pelopor dan menginspirasi negara-negara muslim lainnya. Bahkan jika memunginkan kita senantiasa mengirimkan dan melakukan bantuan militer walau di dalam kehidupan dunia Internasional pasti mendapat perlawanan dari musuh-musuh Islam. Indonesia harus bisa mengikuti berbagai event yang berbau penyatuan umat Isla sedunia berperan aktif di dalamnya. Dan yang paling penting adalah melakukan berbagai kontribusi yang akan memperdekat jarak menuju kebangkitan umat Islam sedunia dan berdirinya peradaban Islam. Kemudian mensuksesi bersama yang lainnya menunjukan ke mata dunia Internasional bahwa peradaban Islam merupakan ustadziyatul alam menjadi soko guru peradaban dunia.
            Dengan berharap ridha Allah SWT. Marilah kita bersama berandil dalam perjuangan. Kemenangan adalah janji Allah SWT yang pasti dipenuhiNya dan pasti terjadi oleh karena itu melibatkan diri di dalam perjuangannya merupakan sikap terbaik yang harus senantiasa menjadi visi misi seorang muslim. 




Minggu, 05 Agustus 2012

Pesan yang tak ku ungkapkan itu bernama "komitmen"

Malam itu, bersama kantuk yang tak kunjung datang. Aku lupa entah siapa yang lebih dulu mengajak interaksi. Namun cukup banyak yang ingin ku tuangkan melalui kejaran-kejaran pesan singkat Jika dirimu merasakan ini yang pertama kali maka aku pun juga. dan semoga saja bisa menjadi sebuah cita yang kelak aku tunaikan secara jantan. masih ingatkah waktu itu aku merasakan yang baru yang lebih bermakna dan ada degupan mimpi suci yang aku niatkan. sengaja aku tak mengabarkannya karena bisa jadi ini akan merusak hati dan sekaligus merusak titipan yang Allah titipkan di celah-celah keimanan itu. Kini seperti tak ada penolakan lagi atau masihkah aku yang terlalu tinggi menerbangkan sayap kendali. Entahlah, yang ku tau kau masih seorang yang beriman. Aku belajar cinta dari seorang syaikh Sayyid Quthb, ia mengajarkanku banyak. mengajarkan arti perjuangan yang sesungguhnya. walau aku tak kan mampu mengejar keheroikan daya juangnnya. Ia seorang pejuang yang ternyata punya pula janji suci yang tentunya tidak ia ucapkan langsung namun hanya ia pendam sebagai kekuatan atau bisa jadi tak pernah ia wajahkan kepada sosok yang memikat hatinya. cukup Allah saja yang tahu setiap amalan tertentu telah di tentukan waktunya kita tunggu saja waktu mainnya. aku pun tak akan khawatir jikalu kau di cintai oleh orang yang kucintai juga karena ini pun ku temukan di dalam kisah yang bercerita tentang kemegahan hati para sahabat Rasulullah. kemegahan hati itu berceloteh bahwa "aku mencintai setiap insan yang beriman siapapun ia" . Menjadi orang yang sabar sekaligus sadar itu penting. Sabar menjalani titipan juga sadar bahwa itu memang hiasan semata. ketahuilah ada yang lebih istimewa dari duniadan seisinya. Bukan bidadari yang menjadi motivasi masuk surga namun karena Allahlah motivasi tertinggi. Aneh memang ketika ada seorang sufi yang rela dan bahagia masuk neraka jika memang kehendak itu merupakan Keridhoan Allah untuknnya. Apalagi yang aku, yang tak seberapa memandangmu. menurutku keimananmu lebih kuat di bandingkan godaan tentangku. yang ku tahu kau tidak narsis tapi tetap eksis. dan biarkan aku cukup tahu sedikit saja tentang dirimu karena aku tak butuh banyak. aku hanya butuh komitmen iman. bertemu karena iman dan berpisahpun karena iman. kemudian ada semangat yang ingin ku sampaikan semangat itu bernama "dakwah". inilah semangat yang akan ku bawa dan ku pertahankan jika Allah berkehendak mempertemukan kita bersama titipan cintaNya. dan yang ku tahu kaulah orangnya. kaulah orangnya yang senyuman imanmu memancarkan kesejukan untukku. ah maaf bukan untukku lebih tepatnya untuk orang-orang di sekitarmu dan aku sedang berada di luar pagar rumah hatimu yang hndak mengetuk pintunya dengan ucapan "basmallah". terimakasih atas warna tarbiyah yang pernah engkau bagi. terimakasih pula engkau telah mengajariku arti kesucian itu. dan terimakasih telah berbagi semangat. banyak sekali yang ingin ku ceritakan untukmu. tataplah mushaf alquran maka niscaya aku pun menatapnya kita bersama menatap bersama menatap tulisan indah kalamullah dan kita menitikan air mata bersama atas nama ketaatan. Ramadhan kali ini semoga saja menjadi Ramadhan terakhir karena besok aku akan "ssst" mengajakmu bekerja sama mau? kita songsong bersama indahnya hidup dengan iman. dan menyempurnakan iman itu adalah tahta suci yang harus kita raih. semoga bersama akan saling menguatkan.
oh iya aku juga ingin bercerita bahwa fitnah itu semakin menjadi-jadi. sepertinya aku harus bersegera mengetuk pintu rumah orang tuamu dan kalau bisa kau pun segera membukakan pintu itu.

seorang ibu : "ujang ti mana ?, saha namina teh ? bade naon ka rorompok ibu ?"
sayah : "abdi ti parung bu. nami abdi muhammad zain ?, bade naroskeun pun ibu gaduh putri, neng "..." "
*hahahaha menghayalkan detik-detik mendebarkan itu. tapi insya Allah sayah siap. Bismillah... "kan ada Allah". meminjam perkataanmu juga. hehehe

Sabtu, 04 Agustus 2012

muara yang segar airnya itu bernama Allah SWT

cukup lisan ini sedikit saja bertutur tentangnya. karena walau seperti itu pun gelora dan hasrat begitu besar bahkan jiwa seperti tak sanggup menahannya. yang paling mulia ketika puncak rasa itu telah bercokol adalah dengan menjaga hawa nafsu dan jika memang terbukti ia juga merasakan hal yang sama. maka segeralah berproses untuk menghalalkannya. Imam Syafi'i rahimahullah ketika di hadapkan dengan beberapa pilihan maka yang di pilih adalah yang menyelisi hawa nafsu. hasyrat itu bernama keridhoanNya dan Syurga. ada balutan menawan yang harus di lekatkan pada cinta yaitu balutan keimanan. tiada semangat yang paling menghangatkan untuk membersamai dua cinta anak manusia yang beriman dalam menghalalkan cintanya selain semangat dalam bingkai dakwah. sikap yang mulia dalam berproses adalah tawakkal kepada Allah yang maha berkehendak. dan senyum yang paling manis adalah senyum kehalalan yang berpotensi melahirkan kebarokahan di dalam membangun peradaban dan berlayar bersama di lautan kehidupan. ada yang tak sampai untuk mengunkapkan gelora. namun semua cinta harus di kembalikan kepadaNya. dan bukan kah setiap detik Allah setia menunggu untuk menjadi peneriama cinta dari kita. walau bisa saja sayap cinta tak berkibar di dunia maka akhirat begitu kekal untuk memanen yang lebih besar dan hakiki. tak bisa ku bayangkan keuatan itu. kekuatan yang Allah titipkan melalui hambanya yang sedang mnyemai cinta hakiki. betapa rahmat tak kan henti turun membersamai mereka yang menjadikan jalan cinta sebagai jalan taqwa. jika di dunia saja kekuatan itu bisa di wujudkan semegah karya yang bernama istana taj mahal. maka bisa di pastikan ada istana di syurga yang isa di bangun dengan kekuatan itu.

#besama penapakan perjuangan menelusuri jalan angin Jawa Tengah - Jawa Barat sampai Banten dalam senyuman mentari pagi di sudut Kota Purwokerto... >Eru Zain

Sahabat Dari Syurga

Tak ada kawan memang yang seperti dulu, yang selalu membersamai hati,  harga ukhuwahnya tak akan mampu di bayar kecuali dengan syurga. apakah peraaudaraan itu seperti cermin yang ketika kau berikan sebuah wujud ia akan memantulkan penggambaranmu. atau peraaudaraan itu  bagaikan air hujan di musim kemarau yang kehadirannya melepaskan dahaga jutaan mahluk di bumi.

Dalam hasrat ini aku ingin belajar pada sang khalifah ke dua yang begitu kebal untuk mengharap rasa iba dari orang lain kecuali berharap pada Allah swt saja. tak usah bersedih ketika perutmu tergopoh karena kelaparan dan tersenyumlah melihat saudara mu begitu menikmati rasa kenyang. Bukankah rasulullah saw paling banyak mengikatkan batu di perutnya. Seharusnya ini jadi momentum untuk mengevaluasi bahwa kau bukan siapa-siapa. biarkan kau yang tak di perdulikan karena selalu ada sahabat dari syurga yang selalu membersamaimu

Rabu, 01 Agustus 2012

lintan65ubuh

Masih saja aku terkesan dengan bintang yang sering ku lihat di kala kaki ini berjalan menuju masjid di waktu subuh...
bersama dingin inilah waktu itu aku ingin memberikan nama kesan itu dengan sebuta "lintan65ubuh".
kadang ia di bersamai al qamar yang sepi menatapku penuh terang. Mungkin hanya desahan tasbih jika aku berkesempatan bertemu bintang. bintang yang tersebar membentang memenuhi ronga langit yang di saksikan di pagi hari lebih indah di banding wajahnya yang d pandang di awal malam. Perbedaannya lebih syahdu. jika kusaksikan di subuh hari maka hanya sedikit sekali yang menikmatinya. mungkin karena di negeri ini kebanyakan ini waktu yang nyaman untuk menarik dan membetulkan selimut dan bermalas-malasan. ada lagi yang menambah kesan yang di berikan oleh bintang itu. aku pun sering mengendap mengintipnya yang berkedip. ia yang menemani ku untuk berlomba denbgan para kakek-kakek yang beranjak berangkat ke masjid. dan untuk mengejar 2 rakaat itu. karena janjiNya bahwa dua rakaat itu lebih besar harganya dari dunia dan segala isinya. mantap bukan. kalau pun aku harus mencari pendamping hidup. mka aku akan meminta istri yang mampu menyemangatiku dan membangunkan aku untuk senantiasa berpagi di masjidNya. mungkin ku maskkan kedalam proposal cinta bersama doa. ayo kejar keindahan itu bersama embun pagi dan kadang kabut tipis pun turun bersama senyumanku.

Bersama dinginnya pagi kota purwokerto.... eru zain

masih tentang dia#1

Berjalan lah ia, seorang pemuda dengan kepala tertunduk dan hati yang masih menyimpan rindu. menelusuri trotoar jalan multatuli jalan termegah di sini yang panjangnya mungkin hanya dua kilometer saja. bunyinya mungkin perpisahan atau apa lah, sulit sekali untuk di definisikan seperti hujan di kota bogor.baru saja berpisah beberapa menit tapi serangan-serangan rindu begitu ganas duduk di pundaknya.
ini bagian episode gerimis, ia harus berpisah. untuk bertemu lagi saja entah bisa atau tidak. ia harus pergi. sepertinya tugas telah usai ia kerjakan di kota kecil ini. namun seperti ada gunung yang ingin ia pangku untuk di bawa. sudahlah cukup malam itu hati mu menawarkan kepadanya untuk berpengantin sejenak bersama syahdu nya air mata di atas sajadah.
jika kerinduan ini boleh di tampilkan maka ia akan  mengungkapkanya dengan episode gerimis dan sembabnya air mata karena genangannya tertahan.

dan dulu pun pernah berjalan. ketika biru putih menghiasi langit dan pakaiannya. ia berjalan atas ketidak kuasaan akan berbagai hal yang belum sanggup untuk di lakukan. ia memilih kabur dan mengelak berderu ucapan bahwasanya ia hanya ingi berkasih dengan buku dan alat tulisnya saja. jalan yang satu tanpa ia mengert ikenapa harus menangisinya bahkan terang-terangan lagi. huh sebalnya. ini masa indah di angka tiga. namun aku sama sekali tak tertarik. walau kadang ia juga tak menampakkan yang ada di hati. bahwa ada suara yang waktu itu ingin sekali selalu menghiasi keheningan telinganya. berharap dia menyapanya dan bercengkerama berdua saja dan itu masih di bawah langit yang biru

berjalaln lah lagi ia. masih dalam episode gerimis. jalan yang satu lagi. ia tak mengenalnya. dasar bajingan. untuk berbicara di depannya saja kau tak mampu. kini ia yang dekat yang bisa kau ajak berbicara melalui jari-jari tangan mu. ia selalu mencuri pandangan di balik jendela di melihat ke ruang kelasnya yang ada di bawah. cukup episode gerimis yang tersenyum. akhirnya ia bisa berbicara banyak padanya setelah proses pertemuan yang tak di sangka.

tangan ini masih ingin membersamai ceritanya. namun tak kan mampu kecuali kenangan berlembar itu di bukanya tiap wajahnya yang mugkin telah usang bersama hentakan nafas malam yang dingin menggigil menunbggangi rongga dan punggungnya. kali ini tentang terdiamnya ia di atas genteng dan berbicara pada langit malam. ah sepertinya ia malu untuk mengakuinya. bahwa kini ia kembali terjatuh. di bagian yang ini bilang saja ia kandas dan mendapati tangannya yang bertepuk satu. maka jadilah ia bergila-gila menyukainya. namun setelah kau berani mengunkapkannya ia tetap saja seperti banjingan.sedikit sekali kau bersedih setelah mendengar kabar kepergiaannya untuk selamanya.

episodenya sampai di sini dulu karena gerimis di rumah sakit berubah menjadi badai yang mencekam... itu jalan ceritanya selanjutnya. dan masih berjalan menundk dn bersedih di bawah guyuran hujan malam... namun di situlah ada pintu yang membawanya menyalurkan rasa.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More