About

Pages

Rabu, 19 September 2012

Tak harus membenci senja



Di kala senja tiba. mungkin banyak yang kita lalui hari ini. Pemuda itu datang menyapa senja dengan wajah yang penuh letih. kehidupan dunia adalah ujian bagi manusia. jika di dapati kelelahan setelah berbagai ujian menggerayangi jiwa dan raga ini. maka sikap yang paling baik adalah berikhlas. jauh dari salah satu ruang terdalam di dalam hati akan meminta hak untuk rehat dari berbagai kehidupan yang fana. dunis memang harus di genggam oleh tangan maka alangkah bijaknya jika kita menyiapkan tangan kekar untuk di persiapkan menggenggam dunia. dan akhirat, maka akhirat harus memenuhi rongga dada ini. dan senja adalah pintu menuju malam. di malam lah seharusnya hati ini mendapatkan suplay lebih. dan tak harus kita membenci senja. jika senja memang akan membukakan pintu sapaannya bahwa malam siap menemani kita untuk lebih dekat dengan sang pemilik hati sekaligus pemilik raga kita. tak harus membenci senja jika karena kau mencintai pagi. biarkan senja dan pagi semuanya menyapa kita dengan cara mereka masing-masing. dan tak harus membenci senja jika terang matahari senja sebenarnya begitu meneduhkan. tak harus membenci senja jika kita tak merasa puas dengan terik siang hari karena itulah manusia yang tak sepi dari ketidakpuasan. tak harus membenci senja ada harapan bersama senja. dan salah satu harapku ketika bertemu dengan senja. ada bidadari yang membersamaiku untuk melantunkan dzikir-dzikir petang. belum ada untuk saat ini mungkin masih ilusi. dan semoga bersama senja aku tak lupa bahwa besok sambil menatap senja yang beranjak meninggalkan pelupuk. aku duduk berdua, bertiga atau berempat bahkan lebih banyak. ah tidak cukup duduk berdua dan bergandengan menatap senja bersama sang kekasih. Bersama cinta tak harus membenci syurga...

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More