About

Pages

Rabu, 03 Oktober 2012

Kau dan kotamu Yang Bercahaya

diatas batu nisan yang bernamakan calon kekasihku...
sambil ku lafalkan doa dan menaburkan rindu di atas pusara...
aku yang tak kan pernah mendapatkan jawaban itu.
karena jawaban itu telah terkubur di dalam tanah merah yang dingin.

aku yang masih menunggu berharap
sambil memanggil kau di dalam tidur-tidurku di malam yang pekat
seperti baru saja kemarin angin pan

tai di kota mu memeluk ku dengan mesra
gerimis tipis pun turun pelan menumbuk butiran pasir putih teluk penyu

puranama kembali menyapa menyalakan lilin-lilin rindu di dadaku
hanya bibirku saja yang baru mampu tersungging menyapa tempat terakhir di mana aku melihat kaki mu
di ruang IGD itu aku mengantar senyum terakhirmu yang terbang meninggalkan
pertanyaaan yang belum sempat kutanyakan pula
dan semoga kau pun mengerti ketika mataku bias hendak mengalirkan kesedihan

akhirnya semua akan tiba di mana aku akan tegak berdiri
menatap langit dan menyambut Kau
ang baru yang aku akan menganggap kau sebagai dirimu
dan menganggap ia bagian dari dirimu...
karena ada kasihku yang akan aku titipakan melaluinya, bersamanya...

dan aku akan tetap mengenangmu di atas kota yang bercahaya...
akhel

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More