About

Pages

This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Rabu, 27 Februari 2013

dia... wanita

tubuhnya adalah puisi... sikapnya adalah sajak... kicaunya adalah kesetiaan... tangisnya adalah kerinduan... doanya adalah senjatanya... senyumnya adalah misteri... wajahnya bak mentari... tegurannya adalah nutrisi... apakah kau tahu siapa dia ? dia adalah wanita yg harus kau kasihi... dia adalah...

Rabu, 20 Februari 2013

Ya Allah!




Ya Allah... sudahkah diri ini gemar menyebut namaMu yang indah. Memanggil nama yang Maha Suci. Sedangkan aku adalah hamba yang hina dan telah banyak melakukan keburukan.  Ah betapa akan semakin hina dan semakin buruk jika dalam setiap nikmat yang Dia beri aku tak ingat kepada Allah SWT. sedangkan aku tahu bahwa

 {Semua yang ada di langit dan di bumi selalu meminta pada-Nya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan.}(QS. Ar-Rahman: 29)

Saat ini merasa diri ini sedang terpuruk. Aku takut jika ini adalah sebuah azab untukku. Tetesan istighfarku ini seperti menguap karena dosa-dosaku bahkan bisa jadi amal baik yang tak seberapa ini pun seperti itu. Apakah aku orang yang menyebut namaMu di saat seperti ini sajakah ?. atau hanya ketika sedang panik oleh urusan dunia yang begitu fana ini.

{Allah Maha Lembut terhadap hamba-hamba-Nya.}
(QS. Asy-Syura: 19)

dan aku adalah hamba yang kasar mendzalimi diri sendiri bahkan banyak orang yang telah tersakiti olehku. Aku akan selalu merindukan kelembutan. Seperti lembutnya udara yang terhembas dari lubang hidung ini.

{Milik siapakah kerajaan pada hari ini? Milik Allah Yang Maha Esa lagi Maha
Mengalahkan.}
(QS. Ghafir: 16)

 Aku belum sepenuhnya menjadi hamba yang baik bagi raja yang merajai para raja.

Aku ingin berdoa... disisa waktu yang ada.
Ya Allah, gantikanlah kepedihan ini dengan kesenangan, jadikan
kesedihan itu awal kebahagian, dan sirnakan rasa takut ini menjadi rasa
tentram. Ya Allah, dinginkan panasnya kalbu dengan salju keyakinan, dan
padamkan bara jiwa dengan air keimanan.
Wahai Rabb, anugerahkan pada mata yang tak dapat terpejam ini rasa
kantuk dari-Mu yang menentramkan. Tuangkan dalam jiwa yang bergolak
ini kedamaian. Dan, ganjarlah dengan kemenangan yang nyata. Wahai Rabb,
tunjukkanlah pandangan yang kebingungan ini kepada cahaya-Mu.
Bimbinglah sesatnya perjalanan ini ke arah jalan-Mu yang lurus. Dan
tuntunlah orang-orang yang menyimpang dari jalan-Mu merapat ke hidayah-
Mu.
Ya Allah, sirnakan keraguan terhadap fajar yang pasti datang dan
memancar terang, dan hancurkan perasaan yang jahat dengan secercah
sinar kebenaran. Hempaskan semua tipu daya setan dengan bantuan bala
tentara-Mu.
Ya Allah, sirnakan dari kami rasa sedih dan duka, dan usirlah
kegundahan dari jiwa kami semua.
Kami berlindung kepada-Mu dari setiap rasa takut yang mendera.
Hanya kepada-Mu kami bersandar dan bertawakal. Hanya kepada-Mu kami
memohon, dan hanya dari-Mu lah semua pertolongan. Cukuplah Engkau
sebagai Pelindung kami, karena Engkaulah sebaik-baik Pelindung dan
Penolong.

Yang sedang bersedih... Eru Zain...

Minggu, 10 Februari 2013

Pecahan jiwa dalam melodi air mata

melodi gitar merajuki ku yang termenung.
ia membawaku ke dalam ruang sedih.
bergetarlah harapan itu menggemparkan
dan menarik aliran air mata yang perlahan turun dari celah yang binar.

petikan dawainya menyatu dengan irama hati yang sedang diam
termenung memandangi wajah langit yang tak beseri lagi

bertuturlah bibir ini bergerak membisikan rindu
dan aku berperan menjadi punuk yang merindu itu
semburat mahameru menduduki dada ini
 dan tersesakilah ia dengan kemuraman senyum

ku tutup kelopak mata dan ku menerawang lebih dalam
nada-nada yang semakin menderaskan aliran kesedihan
adakah butir cinta dapat ku rajut menjadi
sebuah tali kokoh yang akan menuntunkun berjalan
mendatangi sang empuya jiwa ini.

bola mata yang berbinar semakin menjerit ketika ku tutup
dunia pun lenyap dan hadirlah klise-klise harapan yang kunjung tertunai..

dan kini air mata itu telah sampai di ujung dagu
ia telah melewati jalur pipi yang tak rata
perlahan mulai menjatuhkan diri
 bersama asa yang tak menyala lagi

dan aku ingin tidur sejenak
mengaharap masih ada mimpi yang bisa di putar
ku jejaki alam indah penuh pesona
dan serpihan rindu ingin memecahkan sepi

aku yang terpenjara
ingin mati dari  kematian...


Eru Zain...

"sepasang bunga yang berpisah"


ada manusia yang berceloteh tentang tingginya gunung

ada juga manusia yang bermimpi tentang birunya langit yang dibalut putihnya awan


ada pula yang berbagi tentang hangatnya angin pantai di senja hari bersama para pelaut yang mengembagkan layar kapalnya

dan aku akan bercerita tentang mereka yang tak pernah menyimpan janji untuk berbagi kasih

Jika ada lembah yang curam maka lembah itu adalah perasaanku yang pernah di bersamaimu

jika kau pergi tanpa kata maka jejak-jejakmu menarik jemariku untuk menuliskan pesan kemisterian mu.

ada cerita yang tak sempat ku bagi bersamamu dan cerita itu adalah cerita ksedihan karena kau telah pergi

kalau lah ada telaga yang tak yang tak di huni oleh lincahnya ikan-ikan kecil maka itulah aku yang tak lagi menyambung senyum-senyum canda kita

puluhan purnama telah beredar di mataku namun aku lupa sudah berapa edaran ia tak memelukmu lagi

ada air pantai yang pernah mengelitik pijakan kaki ini bersama pasirnya yang hendak melahap

ada angin bersama gerimis yang menampar badan ini namun waktu itu yang ku ingat tak lain senyum-senyum kita yang menghentikan mata agar tak terpejam membersamaimu

dan aku pun ingin cerita tentan air mata yang ku relakan berjatuhan di keramaian sebagai salam hanga mengantar kepergiamu

dan ada lag satu hal yang belum sempat aku tanyakan padamu
yaitu tentang kita tentang aku dan kau karena aku yang hendak merelakan masa lalu dan hendak pergi pula bersama mu...

#hanya beberapa purnama saja

Setagkai bunga yang tegak menghadap langit,,,
menyemburatkan senyum tipis yang menampar pandanganku
dan aku ingin mengulangi berjalan lagi di tengah hembusan-hembusan canda nakalmu
kita sama dalam hal ini tak hanya kau namun juga aku
kita seirama menari bersama di sudut-sudut pelupuk mentari senja

ketika ada kumbang yang datang meyuntingmu
aku hanya membenci sekaligus memberi selamat
biarkan hanya batin ku melonglong membencimu dan mencacimu serta menganggap kau adalah penghianat
namun pena Tuhan berbicara lain
Dia tak memperkenankanku untuk mencacimu
tanganNya lebih dulu mendekapmu mendahului kekecewaanku...

namun ini lah senyum yang sekaligus meneteskan air mataku
dan aku memilikimu bersama pelukan doa dan sentuhan suaramu membersamai ingatanku

Ingin kau ku pergi atau ingin ku kau pergi

entahlah aku tak bisa membedakan ini benci ataukah suka. sekarang hanya dua pilihan. pertama terbanglah kau ke langit lepas dan jangan lagi kau menengok ke arahku. kedua aku yang akan terbang dan tentunya aku tak akan menatapmu lagi.Sunguh ini adalah rasa yang kesekian kalinya. mungkin kecewa, mungkin patah, mungkin terbutakan, mungk bosan, mungkin juga marah. aku berteriak saja melolong dengan lantang "PERGIIIIIIIII". Cukuplah aku merendahkan diri di hadapanmu bermaksud meninggikan dan memuliakanmu. cukuplah aku berpura di dekatmu. namun ada satu kejujuran yang ingin ku ungkap. kejujuran tentang sebuah cerita yang tak mampu ku hapus dan cerita tentang mu sayaang....

Sayangku aku tak sanggup lagi bersabar mengharap senyum darimu. aku yang tak pernah mengerti dan aku yang takpernah faham. Aku kesalkan kemana lelaki itu.kemana ia yang dulu telah membalutmu dengan janji. dan kau pun pernah bercerita kepadaku. dan kau sayangku aku membaca kau lebih bisa tersenyum bersamanya.

Bajingan itu entah kemana kabarnya. kau tak cerita pula kabar tentangnya. aku akan senantiasa tersenyum puas jika ia menepati janjinya. seongok perasaan yang terkoyak. aku tak mau lagi memperdalam luka dan aku tak mampu juga menghapuskannya. Aku tak akan merana. Namun izinkanlah aku akan memegang satu bintang saja. ya, satu bintang yang aku bersimpuh melihat sinar keikhlasan. dan ia satu jalan bersamaku. dan ialah bidaadariku bukan sayangku. ialah bidadariku sibirumuda "ku".

murabi "sebuah cinta dari langit"

Ada beberapa goresan yang ingin ku tulis untuk murabi :

1. terimakasih kau telah mengajariku tentang arti keikhlasan
2. kau adalah manusia itu yang mengajakku mengenalkan kembali tentang Rabb kita
3. kau adalah manusia itu yang mengajakku mengenalkan kembali tentang Islam kita
4. kau adalah manusia itu yang mengajakku mengenalkan kembali tentang Rasul kita
5. kau adalah lelaki itu yang memintaku minum susu dan mengajakku membacakan kalimat-kalimat agung
6. kau adalah lelaki itu yang mengajaku bangun di malam hari sekedar mengajakku untuk berdiri menghadap sang maha terjaga
7. Kau adalah ayah itu
8. kau adalah teman itu
9. kau adalah syaikh itu
10. aku rindu janggutmu yang tipis itu
11. aku rindu suara dari bibirmu ketika membacakan doa rabitoh
12. terimakasih atas mie ayamnya traktiran darimu
13. kau adalah yang memberikanku sebotol air segar di saat munasharah
14. kau adalah lelaki yang menunguiku di kala aku di rawat di rumah sakit itu
15. kau adalah lelaki yang meminjamiku uang di kala uang kiriman itu telat
16. kau adalah yang mendoakanku di kala aku terkena musibah itu
17. murabiku aku punya permintaan
18. aku ingin bla bla bla
19. dan aku minta di proses...
20. hh afwan ketika dulu aku tak hadir di pesta walimahanmu
21. terimakasih atas hadiah mushaf Alquran itu
22. afwan ketika aku tak menghadiri aqiqah mujahid kecilmu
23. Barakallah jika kau sekarang di amanahkan sebagai kepala sekolah itu
24. kau yang tesenyum dan menemuiku di itikaf waktu itu
25. Sekarang aku punya satu permintaan itu... ini lebih serius di banding curhatan waktu itu,,,
26. aku serius untuk melangkah jadi kumohon bekalilah aku dengan berbgai ilmu dan persiapan lainnya
27. udah dulu mudah2an nanti ceritanya bisa di lanjut..

aku mencintaimu di saat sujud dan rukukmu pada Tuhanmu


Postingan ini saya ambil dari perpaduan gerak jari yang di setir oleh hati dan akal dalam sebuah percakapan sms. Sedikit di edit...

Aku mencintaimu, karena sujud dan rukukmu pada Tuhanmu.
“Berkali-kali aku ingin melupakan dan tak mau lagi berhubungan,, tapi ternyata susah.. Kadang  aku yang tak tahan.. Atau sebaliknya.. Dia bahkan pernah sampai hati mengucurkan airmatanya.. Dia ingin sesuatu yang biasa saja.. Ya tapi aku  tak bisa juga terus-terusan seperti itu. Nanti mungkin akan berakibat besar..”

“Ternyata lelaki itu lemah dan perempuan itu kuat.. Bener juga kata seorang kawan.... Mencintai dalam diam itu memang jauh lebih indah. Sekarang aku justru tak berani mendekati dia. Sekedar bertegur sapa di jejaring sosial saja harus pikir-pikir dulu, dan akhirnya tak jadi ku nyatakan. Akhirnya malah belajar menghormati, belajar lebih tanggung jawab, belajar semangat, belajar kesejatian, dan keikhlasan..”

“Namun, di mata sang maha berkehendak selalu ada yang terbaik.. Dan karena itu pula terlahirlah pembelajaran menjadi seorang hamba.. Belajar dalam perjalanan yang misterius. Belajar mengemban amanah berupa rasa yang Allah titipkan untuk hambaNya..Cahaya imannya kemudian menjadi pengingat di setiap waktu..”

Mungkin ia seakarang sedang bersujud pada TuhanNya. Dan pada saat itu pula aku mencintainya. Tak perlu waktu yang lama untuk mencintainya namun hanya butuh membuka mata iman saja untuk melihat apakah ia sedang rukuk dan sujud kepada Rabb semesta alam ini ?. Ia yang hadir bersama tiupan angin di bulan Desember.

Satu Tuhan yang kita sembah. Dan satu matahari yang menyinari tubuh kami. Dan kelak cinta ini adalah cinta yang rukuk dan sujud pada sang pemilik cinta... tak usah ia mananti diriku ini. Tak perlu juga kau merinduiku. Namun pada saat rasa itu datang maka marilah kita bertemu dalam rukuk dan sujud kepada Tuhan kita. Pada saat itulah kau akan bertemu denganku dan aku bertemu dirimu.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More