About

Pages

Selasa, 07 Mei 2013

DCE 2

Jum’at 17 Nopember 2012.

Hari ini aku menyambut pagi dengan sedikit cercahan senyum. Karena sore itu aku akan pergi berkonsultasi ke rumah salah satu ustadz yang aku kenal di komunitas tarbiyah di kota ini. Aku meminta salah satu kawan untuk menemaniku bertandang sore itu. Langit yang memekarkan warna kemerahan seperti sedang menatapku dengan penuh keletihan. Akhirnya aku dan kawanku tiba di depan rumah sang ustadz. Setelah beberapa kali melayangkan salam, akhirnya munculah istri sang ustadz keluar dan mempersilahkan duduk di kursi  depan pelataran rumah. Beliau menyuruh kami menunggu suaminya yang sedang pergi sebentar.
Tak lama munculah sosok lelaki itu dengan mengendarai sepeda motor dan aku berdiri seraya melempar jabat tangan. Kami pun duduk dan aku pun bingung untuk memulai pembicaraan dari mana. Setelah beberapa menit di awali obrolan ringan aku pun berterus terang bahwa kedatanganku sebenarnya untuk minta nasihat sekaligus pencerahan. Karena aku sudah punya keinginan untuk menikah. Obrolan pun begitu aku nikmati bahkan aku memperhatikan lekat-lekat setiap perkataan yang di ucapkan oleh orang yang lebih tua dariku itu. Beberapa nasihat yang harus aku persiapkan menuju ke sana. Mungkin banyak dari persiapan financial sampai persiapan ilmu. Namun yang paling bermakna bagiku adalah nasihat beliau mengenai persiapan jiwa atau ruhiyah. Dan katanya itu yang paling utama tanpa mengesampingkan persiapan yang lain pula tentunya.
Pembicaraan kami dan silaturahimku sore itu harus di akhiri karena adzan magrib telah berkumandang di langit senja yang memerah. Banyak hikmah dan pelajaran sesuai apa yang aku harapkan bahkan lebih. Silaturahim memang sunnah nabi yang harus kita biasakan. Karena banyak keutamaan di dalamnya.  

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More