About

Pages

Senin, 13 Mei 2013

Transformasi Gerakan dan Strategi Pengembangan KAMMI Pasca Periode Tahun 2010-an Menjelang Momentum Tahun 2014

Oleh : Haerudin Muhammad Zain
(PD KAMMI Daerah Purwokerto Jawa Tengah)

Mengawali dengan menyinggung teori perubahan. Bahwa perubahan adalah sunatullah bagi mahluk hidup di semesta raya ini. Maka sejarah telah berbagi dengan kita bahwa yang bertahan dan yang bias menyesuaikan diri dengan perubahanlah yang tetap hidup. Mungkin kita dapat melihat beberapa ahli sejarah menyepakati bahwa punahnya dinosaurus adalah bukan hanya karena tragedi benturan meteor ke permukaan bumi. Dinosaurus punah karena mereka yang tersisa akibt bencana alam tidak mampu beradaptasi dengan kondisi alam yang berubah. Begitu pula di dalam dunia industri, kita juga melihat realita beberapa perusahaan raksasa harus gulung tikar dan hal ini pun terjadi karena perusahaan tersebut tidak mampu berinovasi memenuhi permintaan pasar. Tulisan ini pun saya goreskan untuk sedikit mengeksplore pemahaman saya dan untuk menuliskan ulang beberapa gagasan transformasi gerakan yang telah di gagas dan di teoritisasi oleh pendahulu yang pernah mengemban amanah di KAMMI.
Jika kehidupan senantiasa berubah maka untuk tetap hidup salah satu hal yang harus kita lakukan adalah senintiasa melakukan perubahan-perubahan di dalam gerak kita menjalani kehidupan. Begitu pun dengan organisasi dan kendaraan berjuang yang kita cintai yaitu Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) dengan visi mulianya harus mampu melakukan transformasi gerakan agar mampu menyambut perubahan di setiap zaman agar generasi yang akan menyokong tujuan mulia bisa tetap lahir dari rahim KAMMI Kita mengenal paradigma gerakan KAMMI. Bahwa KAMMI adalah gerakan dakwah tauhid, intelektual profetik, sosial independen dan politik ekstra parlementer. Paradigma biarkan tetap menjadi kaca mata untuk memandang gerakan kita ini. Namun bentuk pengejawantahannya kedalam gerak praksis di lapangan harus senantiasa di sesuaikan dengan medan laga yang mengalami perubahan. KAMMI yang lahir bersama dengan lahirnya Reformasi di negeri ini yaitu sama-sama lahir di tahun 1998. Di awal berdirinya KAMMI, para pengusungnya telah banyak menelurkan dan merealisasikan gagasan-gagasan progresifnya untuk beramal melakukan perubahan di Indonesia. Kita juga menyaksikan beberapa gereakan mahasiswa yang ada di negeri ini mengalami degradasi gerakan karena tetap bangga dan mempertahankan cara-cara lama dalam melakukan gerak praksis di lapangan.
Berbicara mengenai trend gerakan. Kita tidak akan lepas dengan kondisi yang sedang di alami di dalam negeri ini. Posisi strategis KAMMI yang membawa misi harakah kebangsaan, harakah ke agamaan dan harokah pemuda. Maka gerakan yang di lakukan pun KAMMI harus menyesuaikan kondisi medan dan objek gerak yaitu kondisi bangsa dan negara, kondisi umat Islam dan kondisi para mahasiswa dan pemuda. Di dalam teoritisasi trend gerakan dalam dimensi gerakan mahasiswa. Menurut Rijalul Imam gerakan mahasiswa mengalami beberapa periode dan trend gerakan dari pasca kemerdekaan sampai masa sekarang dan memprediksikan masa depan. Setidaknya gerakan mahasiswa mengalami beberapa trend gerakan diantaranya :
1.     Trend gerakan mahasiswa pasca kemerdekaan yang diwarnai dengan gerak untuk mengkonsolidasikan umat secara ideologis.
2.    Pada tahun 60-an trend gerakan mahasiswa yang diwarnai dengan gerak oposisi terhadap rezim yang cenderung otoriter.
 Pada tahun 70-an trend gerakan mahasiswa di warnai dengan trend gerakan kebangkitan pemikiran-pemikiran Islam.
3.    Pada tahun 80-an trend gerakan mahasiswa di warnai dengan gerakan anti sekulerisme yang tengah menjangkiti umat. Mahasiswa banyak membentuk forum kajian di kampus-kampus.
4.    Pada tahun 90-an trend gerakan mahasiswa di isi dengan institusisasi forum-forum kajian menjadi lembaga dakwah yang legal di kampus.
5.    Pada tahun 2000 gerakan mahasiswa di sibukkan untuk melawan dan meruntuhkan rezim pemerintahan orde baru dan reformasi melahirkan ruang demokrasi secara lebih hakiki.
6.    Pada Tahun 2010-an tren yang mungkin sedang kita alami hari ini adalah bahwa gerakan mahasiswa masih mempunyai PR yaitu meenuntaskan reformasi. Menurut saya tren yang harus kita lakukan adalah tren ekspansi gerakan mahasiswa secara horizontal membangun tata structural masyarakat. Sekaligus tren untuk menyokong para alumni untuk bergerak sinergis dengan KAMMI.

Merumuskan transformasi gerakan KAMMI pasca 2010-an
KAMMI yang lahir di tahun 1998 maka setidaknya kita telah ikut berperan di tren massa 2000. KAMMI mengalami dan ikut berperan dalam menumbangkan rezim orde baru dan membidani reformasi di negeri ini dan dari sinilah jejak kita secara institusi organisasi KAMMI di mulai. Pada masa-masa tersebut KAMMI setidaknya telah melakukan kerja gerakan yang di bagi menjadi dua gerak. Pertama, gerakan KAMMI melakukan gerakan aksi demonstrasi untuk memperngaruhi pemerintah dan perubahan-perubahan kebijakan dari pemerintahan pun banyak di picu oleh bentuk aksi demonstrasi. Kedua, alumni KAMMI mulai melakukan gerakan vertical yaitu dengan mulai merangkak masuk untuk mengisi ruang-ruang elit kekuasaan walau belum berdampak signifikan.
KAMMI pun mulai bergeliat secara progressif melakukan gerakan di tahun 2010-an dengan melakukan gerakan horizontal yang nyata ikut membangun dan memperbaiki struktur masyarakat. Sebelumnya mari kita lihauht apa yang telah kita lakukan di masa ini. pergulatan politik di tahun 2009 merupakan sebuah momentum untuk mengambil peran strategis. Maka yang di lakukan oleh KAMMI adalah bagaimana kita mensuksesi pesta demokrasi 2009 karena rakyat mempunyai andil besar dalam menentukan pergantian kepemimpinan di negeri ini. Peran yang KAMMI lakukan pada saat itu saya masih ingat betul beberapa gerakan KAMMI di Wilayah dan di daerah. Waktu itu KAMMI Aceh dan beberapa KAMMI lain (waktu itu saya baru jadi kader KAMMI yang masih belum tau banyak tentang gerakan) melakukan aksi politik jalanan untuk mempengaruhi masyarakat dalam mengoptimalkan momentum PILEG dan PILPRES. Yang paling mencolok adalah beberapa KAMMI di daerah melakukan penolakan terhadap tokoh-tokoh calon yang yang berlatar belakang membawa misi ekonomi neolibiralisme yang mazhab tersebut akan semakin memperparah kondisi ekonomi rakyat Indonesia. Namun calon yang di tentang tersebut sayangnya lolos menjadi pemegang kekuasaan di negeri ini. sekedar evaluasi saja waktu itu kita tidak begitu optimal berperan aktif dalam mencerdaskan masyarakat dalam pemilu. Bahkan ketika saya memandang dalam konteks sinergisasi organisasi KAMMI pada saat itu tidak melakukan gerakan bersama namun gerakan kita terpecah karena ada friksi internal.
Untuk melakukan gerakan masa depan KAMMI di momentum politik yang akan datang. Menurut saya kita harus  membaca ulang saja peran KAMMI pada saat itu (PEMILU 2009) dan mari bermuhasabah melakukan evaluasi gerak amal kita. Kita memiliki kesempatan untuk berinovasi dalam bergerak dalam mengoptimalkan momentum politik di tahun 2014 dan di tahun 2019 nanti. Sebelum membahas lebih jelas peran kita di momentum politik yang akan datang. Saya ingin mengulas teoritisasinya Akh Rijalul Imam mengenai mihwar gerakan KAMMI.
Mihwar gerakan KAMMI :
1.    “Kemenangan Islam adalah Jiwa Perjuangan KAMMI” => Ideologisasi ( sampai 1998 )
2.    “Kebatilan adalah Musuh Abadi KAMMI” => Resistansi (98- 2004)
3.    ”Solusi Islam adalah Tawaran Perjuangan KAMMI” => Reformulasi (2004-2009)
4.     “Perbaikan adalah Tradisi Perjuangan KAMMI” => Rekonstruksi (2009-2014)
5.     “Kepemimpinan Umat adalah Strategi Perjuangan KAMMI” => Leaderisasi (2014-2019)
6.     “Persaudaraan adalah Watak Muamalah KAMMI” => Internasionalisasi (2019-2024)
Begitulah secara singkat teoritisasi mihwar gerakan KAMMI. Oleh karena itu maka setidaknya kita mendapat sedikit gambaran untuk mewarnai gerakan KAMMI di masa yang akan datang.
Gagasan trend Gerakan KAMMI di 2014
Kembali lagi kepada persoalan momentum 2014 yang akan kita hadapi. Bahwa kita harus menyelesaikan masa rekonstruksi dalam arti lebih jelasnya di 2014 di situlah kita mengakhiri dan menyelesaikan berbagai PR reformasi. Dan kita akan memulai masa leaderisasi KAMMI. Jadi mari kita pikirkan bersama bentuk-bentuk tren yang akan mendukung gerakan KAMMI di fase Leaderisasi dan Fase Internasionalisasi. Jika kita bingung dengan apa yang harus kita rancang untuk geraka kita di masa yang akan datang. Yang lebih dekat adalah momentum politik di 2014. Jika kita sukses melakukan gerakan di masa ini maka setidaknya kita akan terbantu untuk mensukseskan misi kita di periode berikutnya setidaknya untuk lima tahun mendatang. Namun apabila kita gagal memanfaatkan momentum ini maka kita juga akan mendapat hambatan dan di pastikan kita akan punya PR yang banyak kedepan. Ada beberapa hal yang menurut saya ini penting untuk kita kerjakan menyongsong 2014.
Pertama, apakah kita sudah melakukan evaluasi gerakan kita di momentum politik 2009 yang lalu. Jika belum mari kita evaluasi gerakan kita di masa itu. Apa saja yang perlu di evaluasi ? beberapa hal yang perlu di evaluasi adalah target gerakan. Saya membaca kita sepertinya tidak punya target gerakan kita secara bersama tidak hanya parsial di lakukan oleh beberapa daerah saja. Kemudian yang perlu di evaluasi selain target adalah bagaimana cara kreatif kita untuk pada saat itu dalam menggapai target politik gerakan KAMMI. Di tahun 2014 yang semakin dekat kita bisa mulai dari sekarang membuat target yang lebih besar lagi dari tahun 2009. Target politik kita harus mengarah bahwa kita sedang menggiring gerakan kita menuju gerakan leaderisasi. Alhamdulillah sudah ada alumni kader KAMMI yang sekarang lebih banyak lagi menjadi actor di pertarungan politik di 2014. Bahkan sepertinya cukup massif kalau alumni kita melakukan gerak vertical untuk mengambil alih kepemimpinan di tampuk elit politik. Kita pasti tsiqoh kepada alumni kita, bahwa mereka adalah kader terbaik KAMMI. Maka tugas kita adalah memberikan doa dan dukungan serta walaupun mantan kader KAMMI kita harus tetap melakukan kontrak politik kepada mereka. Secara eksternal kita harus pula mengawal kemenangan mereka dengan cara-cara yang ahsan dan tetap dalam koridor paradigm gerakan kita sebagai gerakan politik ekstra parlementer. Targetan kita yang lain pun berupa suksesi pencerdasan kepada masyarakat tentang hakikat demokrasi. Karena inilah yang akan menjadi penopang kemenangan kita di masa yang akan datang. Kita kawal terus proses-proses penyelenggaraan pesta demokrasi secara procedural dan kita pun tetap focus untuk melakukan kerja-kerja partisitpatif dalam mencerdaskan masyarakat. Kecerdasan yang saya maksud adalah kecerdasan berpolitik.
Hal lainnya yang harus kita lakukan adalah cara kita mencapai target politik KAMMI di 2014. Kita perlu merumuskan cara terbaru sekaligus cara yang ampuh tanpa mengesampingkan juga cara yang kita pakai di masa lalu. Cara atau metode gerakan praksis KAMMI di 2014 harus lebih baik lagi tentunya dan kita benar-benar merumuskan dengan matang metodenya dan kita jalankan secara profesional (ahsanu amalan). Kita rumuskan pula kerja praksis yang inovatif salah satu contoh seperti yang di instruksikan oleh Bidang kebijakan Publik KAMMI Wilayah JATIM kepada para alumni DM3 Jatim 2013. Bahwa kita harus membuat aksi “panggung rakyat” konsep baru mengenai aksi-aksi kita di lapangan.
Strategi Pengembangan KAMMI menuju Fase Leaderisasi 2014
    Sebenarnya saya ingin menulis dan mengembangkan gagasan mengenai strategi pengembangan KAMMI masa depan untuk waktu yang lebih jauh lagi. Namun karena keterbatasan saya membatasiya hanya pada masa menuju fase leaderisasi. Saya akan membagi strategi menjadi dua bagian :
1.    Strategi Pengembangan Internal
Disini saya akan berbicara tentang aset berharga yang di miliki oleh KAMMI yaitu kader. Yang harus di pikirkan oleh kita adalah bagaimana kader KAMMI optimal dan terus meningkatkan kafasitas diri baik secara pemahaman, keahlian, kompetensi bahkan sampai kepada kemampuan kader dalam mengimplementasikan apa yang di milikinya untuk maksimal dalam beramal. Ini memang kerja kaderisasi namun jargon kaderisasi yang dulu saya dengar dari kaderisasi KAMMI Daerah Purwokerto adalah “bahwa setiap kader adalah kaderisasi” maksudnya adlah setiap kader harus melakukan kerja-kerja kaderisasi secara kultural. Baiklah untuk bahasan ini saya sedikit mengingatkan kembali tren kinerja kader KAMMI :
a.    Kader KAMMI Berbasis Riset
b.    Kader KAMMI Berbasis Kompetensi
c.    Kader KAMMI Berbasis Enterpreneur
d.    Kader KAMMI Berbasis Enterpreneur
e.    Kader KAMMI Berbasis Sinergi
Dari tren kinerja kader KAMMI sudah sejauh mana target pengembangannya ? apakah program-program yang di gagas telah di realisasikan ? saya piker gagasan ini belum terejawantah sepenuhnya sampai ke tingkatan komisariat yang secara de facto komisariatlah yang melahirkan kader. Kalau boleh saya menambahkan maka saya akan menambahkan tren kinerja kita yaitu KADER KAMMI BERBASIS TEKNOLOGI. Karena setiap bidang di dalam alam kita baik yang sifatnya scientis maupun social dari dulu sampai saat ini akan optimal dengan memanfaatkan dan menciptakan teknologi secanggih mungkin. Dan ini pula yang sekarang harus tidak boleh di lepaskan dalam pengembangan Kader KAMMI.  
Masih berbicara tentang pengembangan kader KAMMI. Sebelumnya saya menyinggung hal yang sifatnya kualitatif kader. Namun tidak bias di pungkiri bahwa kita juga perlu meningkatkan kuantitatif kader. Indonesia begitu luas bahkan dakwah yang di usung oleh KAMMI adalah dakwah alamiyah (rahmatan lil alamin). Maka kita perlu pasukan lebih banyak dan lebih hebat lagi untuk mengemban misi mulya nan suci ini. Dalam hal ini yang begitu strategis untuk di kembangkan adalah komisariat. Beberapa kampus di Jawa Tengah sudah melakukannya yaitu mengembangkan komisariat berbasis fakultas seperti di UNDIP dan UNNES. Di UNSOED juga sekarang sudah berkembang menjadi 3 komisariat. Hal ini tidak hanya akan mendukung jejaring perekrutan kader yang lebih luas namun ini juga akan menjadi konsentrasi kader dengan rumpun konsentasi keilmuan (kompetensi) kader di fakultas. Walau pun berbicara kompetensi tidak hanya sebatas itu.
2.    Strategi Pengembangan Eksternal
Berbicara tentang pengembangan eksternal adalah berbicara tentang aktualisasi kader dalam berkontribusi baik secara structural (jamaah) atau secara kerja pribadinya di masyarakat. Setidaknya ada dua yang perlu di kembangkan.
 Pertama, perkembangan struktural. Di dalam structural organisasi kita perlu senantiasa mengembangkan struktur yang ada agar lebih ideal lagi dengan medan dakwah. Jangkauan kerja organisasi KAMMI harus bias mencapai lebih luas dan mendalam. Misalkan di komisariat atau di kamda atau di wilayah saya punya gagasan agar di bentuk struktur yang menangani pengembangan lembaga seperti pemekaran dan ekspansi yang harusnya bias menyentuh setiap kampus yang di sana ada mahluk yang bernama mahasiswa muslimnya. Saya memimpikan ke depan setiap kampus yang ada di negeri ini kita punya komisariat disana untuk melaksanakan gerak-gerak politik peradaban kita di sana.
Kedua, yang harus kita kembangkan adalah ruang aktualisasi. Salah satu ciri di dalam mikhwar muasasi adalah kita membentuk institusi-institusi sebagai ruang amal kader selain di wajihah KAMMI. Saatnya KAMMI membentuk lsm-lsm yang bias lebih focus menangani masalah bangsa seperti pendidikan, ekonomi, social dan lain-lain. Ini pula saatnya kita membuat komunitas-komunitas atau kita menanam kader di omunitas yang ada untuk mewarnai komunitas yang ada dengan nilai-nilai Islam. Masih begitu banyak peluang dan gagasan saya untuk mengembangkan KAMMI kedepan mudah-mudahan saya atau setiap kader memikirkan pula hal-hal strategis untuk mengembakan KAMMI dan menuliskan di kesempatan mendatang lebih mendetail dan lebih komprehensif lagi. Insya Allah…


Di Sudut Utara Kota Purwokerto. 13 Mei 2013
Haerudin Muhammad Zain


1 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More