About

Pages

This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Minggu, 15 September 2013

Membuka Topeng Para Calon Penguasa

Oleh : Eru Zain
 Tahun 2013 akan menjadi tahun yang cukup menghangatkan dunia perpolitikan di Indonesia pasalnya di tahun ini merupakan tahun terakhir persiapan menuju puncak pesta demokrasi di pilpres 2014. Di tahun ini pula akan di selenggarakan pilkada baik tingkatan kabupaten/kota atau propinsi. Seperti yang di lansir oleh LAMDA Indonesia di sepanjang tahun 2013 akan di selenggarakan sekitar 160 pilkada di berbagai daerah di Indonesia. Pertarungan politik di pilkada sedikit banyak akan berpengaruh pada puncak pemilu nasional di tahun 2014. Hal ini juga akan menjadi uji coba seberapa kuat dan tajam taring politik bagi beberapa partai dan tokoh politik untuk bertarung di pentas tertinggi di pemilu 2014 baik pemilu legislatif maupun eksekutif.
            Di tingkatan daerah pun tak kalah sengit. Pasalnya dengan adannya otonomi daerah yang menjadikan kekuasaan pemerintah daerah lebih luas untuk mengatur rakyat maka ini menjadi daya tarik lebih kuat terkait posisi pemerintah daerah yang lebih strategis lagi. Oleh karena itu kita selaku para calon pemilih jangan sampai salah dalam memilih pemimpin. Kita semua pasti sangat berharap mendapatkan pemimpin yang mampu memimpin lebih baik dan membawa perubahan bangsa kearah yang lebih baik lagi. Kita tak mungkin menutup mata bahwa harapan ini akan kita pertarungkan di momentum pemilu. Setidaknya kita punya catatan yang buruk mengenai hasil pemilu. Hal ini terjadi di pemilu-pemilu sebelumnya yakni para pemilih kita mengalami penyakit Alzheimer politik. Waktu itu banyak para calon pemimpin atau wakil rakyat yang jelas-jhelas punya raport merah dan bahkan pelaku korupsi ternyata bisa lolos dan terpilih kembali. Inilah yang saya istilahkan dengan Alzheimer politik  para pemilih kita telah lupa dengan track record  para calon pemimpinnya. Tak hanya itu berbagai fenomena lain masih kita dapati misalnya masih banyaknya para calon wakil rakyat yang masih mengenakan “topeng” saat berkampanye. Angin segar yang di hembuskan para calon pemimpin masih saja hanya sebagai janji belaka yang kelak banyak dilupakan ketika mereka telah duduk di kursi kekuasaan. Oleh karena itu saatnya kita untuk melakukan sebuah perubahan agar para pemimpin kita kedepan lebih berkualitas. Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk mewujudkan harapan itu.
            Saatnya kita bersikap lebih cerdas lagi dan tentunya kita harus mengajak saudara kita untuk lebih cerdas lagi dalam berpolitik. Beberapa hal penting untuk mewujudkan pesta demokraasi yang lebih berkualitas diantaranya. Pertama, kita harus membangun kesadaran bahwa politik itu sangat penting sehingga ketika sadar akan hal itu maka kita akan meningkatkan kepedulian dan kewaspadaan kita dalam menyerahkan hak politik kita. Untuk membangun kesadaran tidaklah mudah dan memang pasti sangat menguras tenaga dan memerlukan pengorbanan yang banyak. Namun hal ini harus kita mulai dari sekarang karena ketika kesuksesan politik ini kita dapatkan pada akhirnya akan kembali kepada kita yaitu akan tercapainya kesejahteraan dan kemajuan bangsa. Berikutnya, hal teknis yang bisa kita lakukan adalah kita dengan memilih pemimpin yang tepat. Hal ini bisa kita wujudkan dengan cara benar-benar mengoptimalkan proses pengenalan kita terhadap para calon pemimpin kita. Kita harus membuka topeng-topeng mereka. Sehingga akhirnya kita akan tahu wajah asli dari para calon pemimpin itu. Kita akan tahu arah kebijakannya apakah benar-benar sesuai dengan apa yang kita harapkan atau sebaliknya. Kita harus tahu betul kekurangan-kerkuarangan dan juga kelebihan-kelebihan yang mereka miliki sehingga kita akan mengukur betul mana yang tepat untuk kita jadikan pemimpin atau wakil kita.
            Kita sudah muak dengan kebejatan yang telah dilakukan oleh para pemimpin yang tidak menunaikan dengan baik amanah suci yang diembankan padanya. Dan ketika kita berhasil membuka topeng yang di kenakan oleh para calon pemimpin yang sering hanya kita lihat di baliho dan spanduk-spanduk atau atribut kampanye yang lainnya, maka kita telah berhasil pula menunaikan kecerdasan politik kita. Bukan saatnya lagi kita tertipu oleh janji-janji belaka. Bukan saatnya lagi kita hanya mengenal wajah mereka dari baliho dan atribut kampanye saja. Bukan saatnya lagi kita hanya mempercayakan kepemimpinan hanya kepada manusia-manusia yang wajahnya lebih buruk dari topeng yang sedang ia kenakan. Kita harus mengenal betul siapa mereka ? dari mana mereka ? dan apa mereka telah lakukan dan akan lakukan besok ? semoga dari itu semua akan terlahir pemimpin harapan bangsa yang akan menjadi pahlawan rakyat sesungguhnya yang akan membawa perubahan besar bagi kita dan bagi negeri tercinta ini. Pemimpin yang amanat dari tingkatan terbawah sampai pemimpin tertinggi di negeri kita. Semoga saja… amiin. 

Rabu, 11 September 2013

digantungin ? tak apa lah

Ah sepertinya lama sekali saya tidak posting di blog ini. Oke, kali ini saya akan bercerita saja tentang sesuatu hal yang mungkin lebay dan saya tulis pake diksi lebay pula. Semata-mata untuk mengekspresikan dan menyegarkan kembali siklus perasaan konon menulis adalah salah satu terapi kesehatan. 
Begini rasanya di gantungin,
            Ini tentang perasaan yang aku sendiri pun kesulitan menggambarkan kerumitannya. Cinta memang seperti itu tabiatnya membuat yang sederhana seakan rumit atau membuat yang rumit menjadi sederhana. Berawal dari beberapa bulan yang lalu ketika seorang lelaki memutuskan untuk maju menawarkan proposal cintanya. Pemuda itu entah ia seperti telah mengantungi sebuah nama di dalam hatinya. Nama yang sengaja jarang ia buka dari ruang tertutup di dalam hatinya itu. Ia menganggap sudah saatnya ia belajar untuk lebih bertanggung jawab dan lebih gentle. Maka inilah saatnya ia mencoba memperjuangkan cintanya. Akhirnya ia mendatangi salah seorang yang ia anggap berkewajiban untuk membantu memperjuangkan niatannya itu. Akhirnya ia di sodorkan salah satu formulir biodata yang mungkin form itu juga biasa di sebut proposal nikah. Pemuda itu pun mendapat berbagai ceramah sebagai bahan pertimbangan. Di awal pemuda itu meminta pada orang itu (sebut saja M) untuk menanyakan apakah gadis yang akan ia ajukan itu sudah siap untuk menikah atau belum ?
Hari berganti hari pemuda itu tetap dalam keadaan berharap agar gadis yang ia ingini sudah siap pula untuk menikah. Setelah sekitar satu bulan berlalu tak kunjung ada kabar dari M. Ada yang kurang etis memang, soalnya pemuda itu meminta tolong kepada M padahal M sendiri belum beristri walau usianya jauh di atas pemuda itu mungkin berbeda enam sampai tujuh tahunan. Setelah satu bulan menunggu akhirnya pemuda itu memberanikan diri bertanya kepada M namun dengan sedikit kecewa pemuda itu di buatnya. Ternyata M belum bisa mengakses informasi gadis itu. Pemuda itu pun berusaha dan akhirnya mendapatkan nomor HP salah satu orang terdekat gadis itu. Akhirnya pemuda itu pun kembali menunggu dan sekitar dua bulan akhirnya M menghubungi pemuda itu dan memberikan kabar bahwa gadis itu sudah siap untuk menikah walau gadis itu belum tahu bahwa yang menanyakan hal itu adalah pemuda itu.
Pemuda itu di minta untuk mengirimkan form yang dulu pernah di kasihkan kepadanya. Sekitar dua pecan dari itu M menghubunginya kalau ada hal yang perlu di edit dan pemuda itu pun mengedit dan mengirimkan kembali. Menunggu lagi… sekitar satu purnama telah berlalu tapi tak ada kabar jua. Pemuda itu pun pernah menanyaan ke M terkait perkembangannya. Namun M hanya bilang bahwa proposal pemuda itu telah di terima oleh gadis itu. Dan pemuda itu di minta bersabar lagi dan menunggu lagi apa yang akan di putuskan oleh gadis itu. Namun di tengah-tengah menunggu pemuda itu di uji oleh ketahanan hatinya yang seakan sudah tak kuasa lagi melakukan pekerjaan menunggu dan berharap. Hari berganti hari dan pecan-pekan pun berlalu. Dari awal ia mengajukan kehendak itu di pertengahan bulan Pebruari dan sekarang sudah bulan September, ternyata tak terasa sudah delapan bulan. Ia menunggu selama ini dan belum dapat kabar apapun lagi kecuali kabar yang katanya si gadis telah memegang proposal cintanya. Ia menunggu dari gadisnya masih berstatus mahasiswi sampai sekarang katanya gadis itu telah lulus menjadi seorang sarjana pendidikan bahkan katanya sudah mengajar di salah satu sekolah. Ah semkain jauh saja ketertinggalan itu. Semakin jauh saja, dan pemuda itu semakin minder bahkan ia sepertinya telah pasrah dan sedang mencari penghibur untuk dirinya yang aku menganggapnya sedikit tragis untuk sebuah persaan yang tergantung. Untuk maksud yang belum jua tercapai.
Jodoh memang kehendak Allah namun takdir bertarung dengan doa di langit sana. Pemuda itu pun tak tahu berapa lama lagi ia menunggu keputusan dari pihak gadis. Ia pun telah tegas pada M jika memang di terima dan lanjut ya harusnya sekarang giliran si gadisnya yang memberikan biodata. Jika tidak ya sudah berarti pemuda akan lebih lapang dan menerima semuanya tanpa harus lama-lama menungu dan banyak mengisi hati dengan harapan-harapan kosong.
Setiap orang berhak atas keraguan begitupun dengan gadis itu ia berhak meragukan si pemuda. Ia pun berhak menolaknya. Namun jika di gantungin seperti itu yah kasihan si pemuda. Karena bisa saja si pemuda akan berpetualang kembali mencari dan menemui cinta dan gadis yang di harapkannya. Sabarlah kawan, cinta memang perlu perjuangan dan pengorbanan, mungkin selama ini ujian itu tak seberapa. Kita harus yakin ujian yang menghadang kita tak lain adalah untuk mendewasakan kita untuk menjadikan kita lebih berkualitas, menjadikan kita lebih bersyukur. Ketahuilah dan tetaplah hidup bersama harapan sekecil apapun harapan yang kita miliki. Namun dunia masih tetap memberikan keindahan untuk mengobati, menutup dan menghibur kesakitan perasaan. Lihat mentari pagi bukankah masih menghangatkan ? ketika senja bukankah masih ia menatapmu penuh pesona? Lihat gunung pun masih bisa kau nikmati keindahan ? sabar akan mengajarkan kita arti cinta yang sesungguhnya. Tetaplah berjihad karena jihad harus lebih kau cintai dari mengejar seorang. Biarkan orang lain tak mengetahui apa maksudmu. Bukan kah kau bermaksud ingin mempunyai pendamping hidup agar jihadmu lebih berkualitas bukan ?
Gadis tidak Cuma dia bukan ? seharusnya kau lebih bersyukur, bukan kah jumlah kaum mu lebih sedikit jumlahnya ? berarti kau tak perlu khawatir… teruslah berjuang. Dan kalau perlu kau lupakan gadis itu ? lupakan proses yang mencederai perasaanmu. Dan kembalilah terbang dengan gagah menjadi seorang lelaki yang terhormat namun tetap penuh kesederhanaan dalam hidup. Gadis yang seperti apa yang kau mau ? yang beriman ? yang calon dokter ? guru?. Ah dunia ini luas. Walaupun aku tahu kau adalah lelaki yang sederhana walau cita-cita amalmu tak sederhana. Bintangmu mungkin sedang tak terang maka itulah justru yang akan menyeleksi gadis yang benar-benar mencintaimu karena Allah sajalah yang akan siap menerima dirimu.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More