Oleh : Eru Zain
Tahun 2013 akan menjadi tahun yang
cukup menghangatkan dunia perpolitikan di Indonesia pasalnya di tahun ini
merupakan tahun terakhir persiapan menuju puncak pesta demokrasi di pilpres
2014. Di tahun ini pula akan di selenggarakan pilkada baik tingkatan
kabupaten/kota atau propinsi. Seperti yang di lansir oleh LAMDA Indonesia di sepanjang
tahun 2013 akan di selenggarakan sekitar 160 pilkada di berbagai daerah di
Indonesia. Pertarungan politik di pilkada sedikit banyak akan berpengaruh pada
puncak pemilu nasional di tahun 2014. Hal ini juga akan menjadi uji coba
seberapa kuat dan tajam taring politik bagi beberapa partai dan tokoh politik
untuk bertarung di pentas tertinggi di pemilu 2014 baik pemilu legislatif
maupun eksekutif.
Di tingkatan daerah pun tak kalah
sengit. Pasalnya dengan adannya otonomi daerah yang menjadikan kekuasaan
pemerintah daerah lebih luas untuk mengatur rakyat maka ini menjadi daya tarik
lebih kuat terkait posisi pemerintah daerah yang lebih strategis lagi. Oleh
karena itu kita selaku para calon pemilih jangan sampai salah dalam memilih
pemimpin. Kita semua pasti sangat berharap mendapatkan pemimpin yang mampu
memimpin lebih baik dan membawa perubahan bangsa kearah yang lebih baik lagi.
Kita tak mungkin menutup mata bahwa harapan ini akan kita pertarungkan di
momentum pemilu. Setidaknya kita punya catatan yang buruk mengenai hasil pemilu.
Hal ini terjadi di pemilu-pemilu sebelumnya yakni para pemilih kita mengalami
penyakit Alzheimer politik. Waktu itu
banyak para calon pemimpin atau wakil rakyat yang jelas-jhelas punya raport
merah dan bahkan pelaku korupsi ternyata bisa lolos dan terpilih kembali.
Inilah yang saya istilahkan dengan Alzheimer politik para pemilih kita telah lupa dengan track record para calon pemimpinnya. Tak hanya itu berbagai
fenomena lain masih kita dapati misalnya masih banyaknya para calon wakil
rakyat yang masih mengenakan “topeng” saat berkampanye. Angin segar yang di
hembuskan para calon pemimpin masih saja hanya sebagai janji belaka yang kelak
banyak dilupakan ketika mereka telah duduk di kursi kekuasaan. Oleh karena itu
saatnya kita untuk melakukan sebuah perubahan agar para pemimpin kita kedepan
lebih berkualitas. Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk mewujudkan harapan itu.
Saatnya kita bersikap lebih cerdas
lagi dan tentunya kita harus mengajak saudara kita untuk lebih cerdas lagi
dalam berpolitik. Beberapa hal penting untuk mewujudkan pesta demokraasi yang
lebih berkualitas diantaranya. Pertama,
kita harus membangun kesadaran bahwa politik itu sangat penting sehingga ketika
sadar akan hal itu maka kita akan meningkatkan kepedulian dan kewaspadaan kita
dalam menyerahkan hak politik kita. Untuk membangun kesadaran tidaklah mudah
dan memang pasti sangat menguras tenaga dan memerlukan pengorbanan yang banyak.
Namun hal ini harus kita mulai dari sekarang karena ketika kesuksesan politik
ini kita dapatkan pada akhirnya akan kembali kepada kita yaitu akan tercapainya
kesejahteraan dan kemajuan bangsa. Berikutnya,
hal teknis yang bisa kita lakukan adalah kita dengan memilih pemimpin yang
tepat. Hal ini bisa kita wujudkan dengan cara benar-benar mengoptimalkan proses
pengenalan kita terhadap para calon pemimpin kita. Kita harus membuka
topeng-topeng mereka. Sehingga akhirnya kita akan tahu wajah asli dari para
calon pemimpin itu. Kita akan tahu arah kebijakannya apakah benar-benar sesuai
dengan apa yang kita harapkan atau sebaliknya. Kita harus tahu betul
kekurangan-kerkuarangan dan juga kelebihan-kelebihan yang mereka miliki sehingga
kita akan mengukur betul mana yang tepat untuk kita jadikan pemimpin atau wakil
kita.
Kita sudah muak dengan kebejatan
yang telah dilakukan oleh para pemimpin yang tidak menunaikan dengan baik
amanah suci yang diembankan padanya. Dan ketika kita berhasil membuka topeng
yang di kenakan oleh para calon pemimpin yang sering hanya kita lihat di baliho
dan spanduk-spanduk atau atribut kampanye yang lainnya, maka kita telah
berhasil pula menunaikan kecerdasan politik kita. Bukan saatnya lagi kita
tertipu oleh janji-janji belaka. Bukan saatnya lagi kita hanya mengenal wajah
mereka dari baliho dan atribut kampanye saja. Bukan saatnya lagi kita hanya
mempercayakan kepemimpinan hanya kepada manusia-manusia yang wajahnya lebih
buruk dari topeng yang sedang ia kenakan. Kita harus mengenal betul siapa
mereka ? dari mana mereka ? dan apa mereka telah lakukan dan akan lakukan besok
? semoga dari itu semua akan terlahir pemimpin harapan bangsa yang akan menjadi
pahlawan rakyat sesungguhnya yang akan membawa perubahan besar bagi kita dan
bagi negeri tercinta ini. Pemimpin yang amanat dari tingkatan terbawah sampai
pemimpin tertinggi di negeri kita. Semoga saja… amiin.
0 komentar:
Posting Komentar