Oleh : Haerudin Muhammad Zain
(PD KAMMI Daerah Purwokerto Jawa Tengah)
Mengawali
dengan menyinggung teori perubahan. Bahwa perubahan adalah sunatullah bagi
mahluk hidup di semesta raya ini. Maka sejarah telah berbagi dengan kita bahwa
yang bertahan dan yang bias menyesuaikan diri dengan perubahanlah yang tetap
hidup. Mungkin kita dapat melihat beberapa ahli sejarah menyepakati bahwa
punahnya dinosaurus adalah bukan hanya karena tragedi benturan meteor ke
permukaan bumi. Dinosaurus punah karena mereka yang tersisa akibt bencana alam
tidak mampu beradaptasi dengan kondisi alam yang berubah. Begitu pula di dalam
dunia industri, kita juga melihat realita beberapa perusahaan raksasa harus
gulung tikar dan hal ini pun terjadi karena perusahaan tersebut tidak mampu
berinovasi memenuhi permintaan pasar. Tulisan ini pun saya goreskan untuk
sedikit mengeksplore pemahaman saya dan untuk menuliskan ulang beberapa gagasan
transformasi gerakan yang telah di gagas dan di teoritisasi oleh pendahulu yang
pernah mengemban amanah di KAMMI.
Jika
kehidupan senantiasa berubah maka untuk tetap hidup salah satu hal yang harus
kita lakukan adalah senintiasa melakukan perubahan-perubahan di dalam gerak
kita menjalani kehidupan. Begitu pun dengan organisasi dan kendaraan berjuang
yang kita cintai yaitu Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) dengan
visi mulianya harus mampu melakukan transformasi gerakan agar mampu menyambut
perubahan di setiap zaman agar generasi yang akan menyokong tujuan mulia bisa
tetap lahir dari rahim KAMMI Kita mengenal paradigma gerakan KAMMI. Bahwa KAMMI
adalah gerakan dakwah tauhid, intelektual profetik, sosial independen dan
politik ekstra parlementer. Paradigma biarkan tetap menjadi kaca mata untuk
memandang gerakan kita ini. Namun bentuk pengejawantahannya kedalam gerak
praksis di lapangan harus senantiasa di sesuaikan dengan medan laga yang
mengalami perubahan. KAMMI yang lahir bersama dengan lahirnya Reformasi di
negeri ini yaitu sama-sama lahir di tahun 1998. Di awal berdirinya KAMMI, para
pengusungnya telah banyak menelurkan dan merealisasikan gagasan-gagasan
progresifnya untuk beramal melakukan perubahan di Indonesia. Kita juga
menyaksikan beberapa gereakan mahasiswa yang ada di negeri ini mengalami
degradasi gerakan karena tetap bangga dan mempertahankan cara-cara lama dalam
melakukan gerak praksis di lapangan.
Berbicara
mengenai trend gerakan. Kita tidak akan lepas dengan kondisi yang sedang di
alami di dalam negeri ini. Posisi strategis KAMMI yang membawa misi harakah
kebangsaan, harakah ke agamaan dan harokah pemuda. Maka gerakan yang di lakukan
pun KAMMI harus menyesuaikan kondisi medan dan objek gerak yaitu kondisi bangsa
dan negara, kondisi umat Islam dan kondisi para mahasiswa dan pemuda. Di dalam
teoritisasi trend gerakan dalam dimensi gerakan mahasiswa. Menurut Rijalul Imam
gerakan mahasiswa mengalami beberapa periode dan trend gerakan dari pasca
kemerdekaan sampai masa sekarang dan memprediksikan masa depan. Setidaknya
gerakan mahasiswa mengalami beberapa trend gerakan diantaranya :
1. Trend gerakan mahasiswa pasca kemerdekaan yang
diwarnai dengan gerak untuk mengkonsolidasikan umat secara ideologis.
2. Pada
tahun 60-an trend gerakan mahasiswa yang diwarnai dengan gerak oposisi terhadap
rezim yang cenderung otoriter.
Pada tahun 70-an trend gerakan mahasiswa di
warnai dengan trend gerakan kebangkitan pemikiran-pemikiran Islam.
3. Pada
tahun 80-an trend gerakan mahasiswa di warnai dengan gerakan anti sekulerisme
yang tengah menjangkiti umat. Mahasiswa banyak membentuk forum kajian di
kampus-kampus.
4. Pada
tahun 90-an trend gerakan mahasiswa di isi dengan institusisasi forum-forum
kajian menjadi lembaga dakwah yang legal di kampus.
5. Pada
tahun 2000 gerakan mahasiswa di sibukkan untuk melawan dan meruntuhkan rezim
pemerintahan orde baru dan reformasi melahirkan ruang demokrasi secara lebih hakiki.
6. Pada
Tahun 2010-an tren yang mungkin sedang kita alami hari ini adalah bahwa gerakan
mahasiswa masih mempunyai PR yaitu meenuntaskan reformasi. Menurut saya tren
yang harus kita lakukan adalah tren ekspansi gerakan mahasiswa secara
horizontal membangun tata structural masyarakat. Sekaligus tren untuk menyokong
para alumni untuk bergerak sinergis dengan KAMMI.
Merumuskan transformasi gerakan KAMMI
pasca 2010-an
KAMMI
yang lahir di tahun 1998 maka setidaknya kita telah ikut berperan di tren massa
2000. KAMMI mengalami dan ikut berperan dalam menumbangkan rezim orde baru dan
membidani reformasi di negeri ini dan dari sinilah jejak kita secara institusi
organisasi KAMMI di mulai. Pada masa-masa tersebut KAMMI setidaknya telah
melakukan kerja gerakan yang di bagi menjadi dua gerak. Pertama, gerakan KAMMI
melakukan gerakan aksi demonstrasi untuk memperngaruhi pemerintah dan
perubahan-perubahan kebijakan dari pemerintahan pun banyak di picu oleh bentuk
aksi demonstrasi. Kedua, alumni KAMMI mulai melakukan gerakan vertical yaitu
dengan mulai merangkak masuk untuk mengisi ruang-ruang elit kekuasaan walau
belum berdampak signifikan.
KAMMI
pun mulai bergeliat secara progressif melakukan gerakan di tahun 2010-an dengan
melakukan gerakan horizontal yang nyata ikut membangun dan memperbaiki struktur
masyarakat. Sebelumnya mari kita lihauht apa yang telah kita lakukan di masa
ini. pergulatan politik di tahun 2009 merupakan sebuah momentum untuk mengambil
peran strategis. Maka yang di lakukan oleh KAMMI adalah bagaimana kita
mensuksesi pesta demokrasi 2009 karena rakyat mempunyai andil besar dalam
menentukan pergantian kepemimpinan di negeri ini. Peran yang KAMMI lakukan pada
saat itu saya masih ingat betul beberapa gerakan KAMMI di Wilayah dan di
daerah. Waktu itu KAMMI Aceh dan beberapa KAMMI lain (waktu itu saya baru jadi
kader KAMMI yang masih belum tau banyak tentang gerakan) melakukan aksi politik
jalanan untuk mempengaruhi masyarakat dalam mengoptimalkan momentum PILEG dan
PILPRES. Yang paling mencolok adalah beberapa KAMMI di daerah melakukan
penolakan terhadap tokoh-tokoh calon yang yang berlatar belakang membawa misi
ekonomi neolibiralisme yang mazhab tersebut akan semakin memperparah kondisi
ekonomi rakyat Indonesia. Namun calon yang di tentang tersebut sayangnya lolos
menjadi pemegang kekuasaan di negeri ini. sekedar evaluasi saja waktu itu kita
tidak begitu optimal berperan aktif dalam mencerdaskan masyarakat dalam pemilu.
Bahkan ketika saya memandang dalam konteks sinergisasi organisasi KAMMI pada
saat itu tidak melakukan gerakan bersama namun gerakan kita terpecah karena ada
friksi internal.
Untuk
melakukan gerakan masa depan KAMMI di momentum politik yang akan datang. Menurut
saya kita harus membaca ulang saja peran
KAMMI pada saat itu (PEMILU 2009) dan mari bermuhasabah melakukan evaluasi
gerak amal kita. Kita memiliki kesempatan untuk berinovasi dalam bergerak dalam
mengoptimalkan momentum politik di tahun 2014 dan di tahun 2019 nanti. Sebelum
membahas lebih jelas peran kita di momentum politik yang akan datang. Saya
ingin mengulas teoritisasinya Akh Rijalul Imam mengenai mihwar gerakan KAMMI.
Mihwar
gerakan KAMMI :
1. “Kemenangan
Islam adalah Jiwa Perjuangan KAMMI” => Ideologisasi ( sampai 1998 )
2. “Kebatilan
adalah Musuh Abadi KAMMI” => Resistansi (98- 2004)
3. ”Solusi
Islam adalah Tawaran Perjuangan KAMMI” => Reformulasi (2004-2009)
4. “Perbaikan adalah Tradisi Perjuangan KAMMI”
=> Rekonstruksi (2009-2014)
5. “Kepemimpinan Umat adalah Strategi Perjuangan
KAMMI” => Leaderisasi (2014-2019)
6. “Persaudaraan adalah Watak Muamalah KAMMI”
=> Internasionalisasi (2019-2024)
Begitulah
secara singkat teoritisasi mihwar gerakan KAMMI. Oleh karena itu maka
setidaknya kita mendapat sedikit gambaran untuk mewarnai gerakan KAMMI di masa
yang akan datang.
Gagasan trend Gerakan KAMMI di 2014
Kembali
lagi kepada persoalan momentum 2014 yang akan kita hadapi. Bahwa kita harus
menyelesaikan masa rekonstruksi dalam arti lebih jelasnya di 2014 di situlah
kita mengakhiri dan menyelesaikan berbagai PR reformasi. Dan kita akan memulai
masa leaderisasi KAMMI. Jadi mari kita pikirkan bersama bentuk-bentuk tren yang
akan mendukung gerakan KAMMI di fase Leaderisasi dan Fase Internasionalisasi.
Jika kita bingung dengan apa yang harus kita rancang untuk geraka kita di masa
yang akan datang. Yang lebih dekat adalah momentum politik di 2014. Jika kita
sukses melakukan gerakan di masa ini maka setidaknya kita akan terbantu untuk
mensukseskan misi kita di periode berikutnya setidaknya untuk lima tahun
mendatang. Namun apabila kita gagal memanfaatkan momentum ini maka kita juga
akan mendapat hambatan dan di pastikan kita akan punya PR yang banyak kedepan.
Ada beberapa hal yang menurut saya ini penting untuk kita kerjakan menyongsong
2014.
Pertama,
apakah kita sudah melakukan evaluasi gerakan kita di momentum politik 2009 yang
lalu. Jika belum mari kita evaluasi gerakan kita di masa itu. Apa saja yang
perlu di evaluasi ? beberapa hal yang perlu di evaluasi adalah target gerakan.
Saya membaca kita sepertinya tidak punya target gerakan kita secara bersama
tidak hanya parsial di lakukan oleh beberapa daerah saja. Kemudian yang perlu
di evaluasi selain target adalah bagaimana cara kreatif kita untuk pada saat
itu dalam menggapai target politik gerakan KAMMI. Di tahun 2014 yang semakin
dekat kita bisa mulai dari sekarang membuat target yang lebih besar lagi dari
tahun 2009. Target politik kita harus mengarah bahwa kita sedang menggiring
gerakan kita menuju gerakan leaderisasi. Alhamdulillah sudah ada alumni kader
KAMMI yang sekarang lebih banyak lagi menjadi actor di pertarungan politik di
2014. Bahkan sepertinya cukup massif kalau alumni kita melakukan gerak vertical
untuk mengambil alih kepemimpinan di tampuk elit politik. Kita pasti tsiqoh
kepada alumni kita, bahwa mereka adalah kader terbaik KAMMI. Maka tugas kita
adalah memberikan doa dan dukungan serta walaupun mantan kader KAMMI kita harus
tetap melakukan kontrak politik kepada mereka. Secara eksternal kita harus pula
mengawal kemenangan mereka dengan cara-cara yang ahsan dan tetap dalam koridor
paradigm gerakan kita sebagai gerakan politik ekstra parlementer. Targetan kita
yang lain pun berupa suksesi pencerdasan kepada masyarakat tentang hakikat
demokrasi. Karena inilah yang akan menjadi penopang kemenangan kita di masa
yang akan datang. Kita kawal terus proses-proses penyelenggaraan pesta
demokrasi secara procedural dan kita pun tetap focus untuk melakukan
kerja-kerja partisitpatif dalam mencerdaskan masyarakat. Kecerdasan yang saya
maksud adalah kecerdasan berpolitik.
Hal
lainnya yang harus kita lakukan adalah cara kita mencapai target politik KAMMI
di 2014. Kita perlu merumuskan cara terbaru sekaligus cara yang ampuh tanpa
mengesampingkan juga cara yang kita pakai di masa lalu. Cara atau metode
gerakan praksis KAMMI di 2014 harus lebih baik lagi tentunya dan kita
benar-benar merumuskan dengan matang metodenya dan kita jalankan secara
profesional (ahsanu amalan). Kita rumuskan pula kerja praksis yang inovatif
salah satu contoh seperti yang di instruksikan oleh Bidang kebijakan Publik
KAMMI Wilayah JATIM kepada para alumni DM3 Jatim 2013. Bahwa kita harus membuat
aksi “panggung rakyat” konsep baru mengenai aksi-aksi kita di lapangan.
Strategi Pengembangan KAMMI menuju Fase
Leaderisasi 2014
Sebenarnya
saya ingin menulis dan mengembangkan gagasan mengenai strategi pengembangan
KAMMI masa depan untuk waktu yang lebih jauh lagi. Namun karena keterbatasan
saya membatasiya hanya pada masa menuju fase leaderisasi. Saya akan membagi
strategi menjadi dua bagian :
1. Strategi
Pengembangan Internal
Disini saya akan berbicara
tentang aset berharga yang di miliki oleh KAMMI yaitu kader. Yang harus di
pikirkan oleh kita adalah bagaimana kader KAMMI optimal dan terus meningkatkan
kafasitas diri baik secara pemahaman, keahlian, kompetensi bahkan sampai kepada
kemampuan kader dalam mengimplementasikan apa yang di milikinya untuk maksimal
dalam beramal. Ini memang kerja kaderisasi namun jargon kaderisasi yang dulu
saya dengar dari kaderisasi KAMMI Daerah Purwokerto adalah “bahwa setiap kader
adalah kaderisasi” maksudnya adlah setiap kader harus melakukan kerja-kerja
kaderisasi secara kultural. Baiklah untuk bahasan ini saya sedikit mengingatkan
kembali tren kinerja kader KAMMI :
a. Kader
KAMMI Berbasis Riset
b. Kader
KAMMI Berbasis Kompetensi
c. Kader
KAMMI Berbasis Enterpreneur
d. Kader
KAMMI Berbasis Enterpreneur
e. Kader
KAMMI Berbasis Sinergi
Dari
tren kinerja kader KAMMI sudah sejauh mana target pengembangannya ? apakah
program-program yang di gagas telah di realisasikan ? saya piker gagasan ini
belum terejawantah sepenuhnya sampai ke tingkatan komisariat yang secara de
facto komisariatlah yang melahirkan kader. Kalau boleh saya menambahkan maka
saya akan menambahkan tren kinerja kita yaitu KADER KAMMI BERBASIS TEKNOLOGI.
Karena setiap bidang di dalam alam kita baik yang sifatnya scientis maupun
social dari dulu sampai saat ini akan optimal dengan memanfaatkan dan
menciptakan teknologi secanggih mungkin. Dan ini pula yang sekarang harus tidak
boleh di lepaskan dalam pengembangan Kader KAMMI.
Masih
berbicara tentang pengembangan kader KAMMI. Sebelumnya saya menyinggung hal
yang sifatnya kualitatif kader. Namun tidak bias di pungkiri bahwa kita juga
perlu meningkatkan kuantitatif kader. Indonesia begitu luas bahkan dakwah yang
di usung oleh KAMMI adalah dakwah alamiyah (rahmatan lil alamin). Maka kita
perlu pasukan lebih banyak dan lebih hebat lagi untuk mengemban misi mulya nan
suci ini. Dalam hal ini yang begitu strategis untuk di kembangkan adalah
komisariat. Beberapa kampus di Jawa Tengah sudah melakukannya yaitu
mengembangkan komisariat berbasis fakultas seperti di UNDIP dan UNNES. Di UNSOED
juga sekarang sudah berkembang menjadi 3 komisariat. Hal ini tidak hanya akan
mendukung jejaring perekrutan kader yang lebih luas namun ini juga akan menjadi
konsentrasi kader dengan rumpun konsentasi keilmuan (kompetensi) kader di
fakultas. Walau pun berbicara kompetensi tidak hanya sebatas itu.
2. Strategi
Pengembangan Eksternal
Berbicara
tentang pengembangan eksternal adalah berbicara tentang aktualisasi kader dalam
berkontribusi baik secara structural (jamaah) atau secara kerja pribadinya di
masyarakat. Setidaknya ada dua yang perlu di kembangkan.
Pertama,
perkembangan struktural. Di dalam structural organisasi kita perlu senantiasa
mengembangkan struktur yang ada agar lebih ideal lagi dengan medan dakwah.
Jangkauan kerja organisasi KAMMI harus bias mencapai lebih luas dan mendalam.
Misalkan di komisariat atau di kamda atau di wilayah saya punya gagasan agar di
bentuk struktur yang menangani pengembangan lembaga seperti pemekaran dan
ekspansi yang harusnya bias menyentuh setiap kampus yang di sana ada mahluk
yang bernama mahasiswa muslimnya. Saya memimpikan ke depan setiap kampus yang
ada di negeri ini kita punya komisariat disana untuk melaksanakan gerak-gerak
politik peradaban kita di sana.
Kedua, yang harus kita kembangkan
adalah ruang aktualisasi. Salah satu ciri di dalam mikhwar muasasi adalah kita
membentuk institusi-institusi sebagai ruang amal kader selain di wajihah KAMMI.
Saatnya KAMMI membentuk lsm-lsm yang bias lebih focus menangani masalah bangsa
seperti pendidikan, ekonomi, social dan lain-lain. Ini pula saatnya kita
membuat komunitas-komunitas atau kita menanam kader di omunitas yang ada untuk
mewarnai komunitas yang ada dengan nilai-nilai Islam. Masih begitu banyak
peluang dan gagasan saya untuk mengembangkan KAMMI kedepan mudah-mudahan saya
atau setiap kader memikirkan pula hal-hal strategis untuk mengembakan KAMMI dan
menuliskan di kesempatan mendatang lebih mendetail dan lebih komprehensif lagi.
Insya Allah…
Di
Sudut Utara Kota Purwokerto. 13 Mei 2013
Haerudin
Muhammad Zain