This is default featured post 1 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
This is default featured post 2 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
This is default featured post 3 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
This is default featured post 4 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
This is default featured post 5 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
Rabu, 08 Agustus 2012
Musim semi Islam Dimanakah peran kita, saat Islam mulai bersemi ?
Minggu, 05 Agustus 2012
Pesan yang tak ku ungkapkan itu bernama "komitmen"
Sabtu, 04 Agustus 2012
muara yang segar airnya itu bernama Allah SWT
Sahabat Dari Syurga
Rabu, 01 Agustus 2012
lintan65ubuh
bersama dingin inilah waktu itu aku ingin memberikan nama kesan itu dengan sebuta "lintan65ubuh".
kadang ia di bersamai al qamar yang sepi menatapku penuh terang. Mungkin hanya desahan tasbih jika aku berkesempatan bertemu bintang. bintang yang tersebar membentang memenuhi ronga langit yang di saksikan di pagi hari lebih indah di banding wajahnya yang d pandang di awal malam. Perbedaannya lebih syahdu. jika kusaksikan di subuh hari maka hanya sedikit sekali yang menikmatinya. mungkin karena di negeri ini kebanyakan ini waktu yang nyaman untuk menarik dan membetulkan selimut dan bermalas-malasan. ada lagi yang menambah kesan yang di berikan oleh bintang itu. aku pun sering mengendap mengintipnya yang berkedip. ia yang menemani ku untuk berlomba denbgan para kakek-kakek yang beranjak berangkat ke masjid. dan untuk mengejar 2 rakaat itu. karena janjiNya bahwa dua rakaat itu lebih besar harganya dari dunia dan segala isinya. mantap bukan. kalau pun aku harus mencari pendamping hidup. mka aku akan meminta istri yang mampu menyemangatiku dan membangunkan aku untuk senantiasa berpagi di masjidNya. mungkin ku maskkan kedalam proposal cinta bersama doa. ayo kejar keindahan itu bersama embun pagi dan kadang kabut tipis pun turun bersama senyumanku.
Bersama dinginnya pagi kota purwokerto.... eru zain
masih tentang dia#1
ini bagian episode gerimis, ia harus berpisah. untuk bertemu lagi saja entah bisa atau tidak. ia harus pergi. sepertinya tugas telah usai ia kerjakan di kota kecil ini. namun seperti ada gunung yang ingin ia pangku untuk di bawa. sudahlah cukup malam itu hati mu menawarkan kepadanya untuk berpengantin sejenak bersama syahdu nya air mata di atas sajadah.
jika kerinduan ini boleh di tampilkan maka ia akan mengungkapkanya dengan episode gerimis dan sembabnya air mata karena genangannya tertahan.
dan dulu pun pernah berjalan. ketika biru putih menghiasi langit dan pakaiannya. ia berjalan atas ketidak kuasaan akan berbagai hal yang belum sanggup untuk di lakukan. ia memilih kabur dan mengelak berderu ucapan bahwasanya ia hanya ingi berkasih dengan buku dan alat tulisnya saja. jalan yang satu tanpa ia mengert ikenapa harus menangisinya bahkan terang-terangan lagi. huh sebalnya. ini masa indah di angka tiga. namun aku sama sekali tak tertarik. walau kadang ia juga tak menampakkan yang ada di hati. bahwa ada suara yang waktu itu ingin sekali selalu menghiasi keheningan telinganya. berharap dia menyapanya dan bercengkerama berdua saja dan itu masih di bawah langit yang biru
berjalaln lah lagi ia. masih dalam episode gerimis. jalan yang satu lagi. ia tak mengenalnya. dasar bajingan. untuk berbicara di depannya saja kau tak mampu. kini ia yang dekat yang bisa kau ajak berbicara melalui jari-jari tangan mu. ia selalu mencuri pandangan di balik jendela di melihat ke ruang kelasnya yang ada di bawah. cukup episode gerimis yang tersenyum. akhirnya ia bisa berbicara banyak padanya setelah proses pertemuan yang tak di sangka.
tangan ini masih ingin membersamai ceritanya. namun tak kan mampu kecuali kenangan berlembar itu di bukanya tiap wajahnya yang mugkin telah usang bersama hentakan nafas malam yang dingin menggigil menunbggangi rongga dan punggungnya. kali ini tentang terdiamnya ia di atas genteng dan berbicara pada langit malam. ah sepertinya ia malu untuk mengakuinya. bahwa kini ia kembali terjatuh. di bagian yang ini bilang saja ia kandas dan mendapati tangannya yang bertepuk satu. maka jadilah ia bergila-gila menyukainya. namun setelah kau berani mengunkapkannya ia tetap saja seperti banjingan.sedikit sekali kau bersedih setelah mendengar kabar kepergiaannya untuk selamanya.
episodenya sampai di sini dulu karena gerimis di rumah sakit berubah menjadi badai yang mencekam... itu jalan ceritanya selanjutnya. dan masih berjalan menundk dn bersedih di bawah guyuran hujan malam... namun di situlah ada pintu yang membawanya menyalurkan rasa.