Oleh : Haerudin
Muhammad Zain
Saya ingin memaparkan latarbelakang
peran Yahudi yang berkeinginan untuk menghancurkan Khifah Utsmani. Waktu itu di
masa kekuasaan Khalifah terakhir Utsmaniyah yaitu Sultan Abdul Hamid II bin
Abdul Majid (1293-1328 H) sangat kental sekali peran-peran Yahudi dalam
menggerogoti dan memanfaatkan kelemahan The
Sick Man from Turkey ini.
Sebelum menuliskan bagian-bagian
ironis konspirasi Yahudi di ujung-ujung sekaratnya Khilafah Utsmani saya ingin
memaparkan bagaimana Yahudi awalnya membuat keruh masyarakat muslim di Khilafah
Utsmani. Jika kita mencermati sejarah Islam kita akan menemukan bahwa Yahudi
senantiasa berperan dalam proses memusuhi Islam. Jauh di masa Rasulullah masih hidup
pun mereka telah melakukan onar membuat makar-makar sehingga mereka senantiasa
menjadi bangsa yang terusir, mereka di usir dari Madinah. Keturunan para
pembelot (golongan yang di murkai Allah SWT) ini adalah keturunan dari Bani
Israil yang dari dulu sudah terusir silahkan baca kisah lengkapnya dalam
sejarah Nabi Musa dan Bani Israil. Yahudi pun senantiasa berperan dalam
makar-makar di masa khulafaurasyidin. Menebar benih-benih fitnah di masa
pemerintahan para shabat waktu itu.
Pada abad kelima belas, orang-orang
Tartar yang berkuasa di daerah Qaram memberi hadiah seorang gadis Rusia-Yahudi
yang merupakan tawanan mereka pada suatu peperangan. Hadiah itu di
berikankepada Sultan Sulaiman Al-Qanuni. Kemudian Sultan Sulaiman menikahinya. Maka lahirlah seorang putri dari pernikahan
ini. Yang kelak ketika putri ini besar, ibunya yang seorang Yahudi menikahkan
puterinya tersebut dengan seorang anak Kroasia yang bernama Rusytam Pasya.
Dengan makar dari sang ibu yang Yahudi ini, sang ibu berhasil membunuh perdana
menteri Ibrahim Pasya. Setelah matinya sang perdana menteri diangkatlah anak
menantunya Rusytam Pasya (anak Kroasia) sebagai perdana menteri yang baru.
Kisah
naas berikutnya setelah membunuh Ibrahim Pasya adalah menyingkirkan putra
mahkota Musthafa bin Sulaiman Al-Qanuni (anak Sultan dari istri pertamanya).
Maka ia berhasil melakukan makar itu kemudian menggantikan Musthafa bin
Sulaiman dengan anaknya sendiri yang
bernama Salim II sebagai putra mahkota yang kemudian menjabat Sultan Utsmani
yang ke-11. Di masa pemerintahan Salim II Utsmani mulai mengalami
kelemahan-kelemahan yang terus mengalami keterpurukan sampai tibanya
kekhilafahan Utsmani tumbang di muka bumi.
Ada
beberapa hal yang di dapat oleh orang-orang Yahudi di dalam pemerintahan
Khilafah Utsmani. Perlu kiranya saya ceritakan bahwa kehidupan bangsa Yahudi di
dunia Internasional sangat memilukan. Mereka mengalami tekanan di berbagai
tempat, seperti di Andalusia maupun di Rusia. Mereka di usir dan melarikan diri
hingga akhirnya mereka menghadap Sultan meminta izin padanya untuk hijrah dan
menetap di wilayah pemerintahan Utsmani. Tepatnya mereka mendapat izin menetap di
Izmir, Kota Bursah, dan kawasan-kawasan Utara dan Barat Anatolia.
Di
bawah pemerintah yang masih menerapkan syariah mereka mendapatkan kebebasan
yang luas. Mereka mendapat perlindungan, kesejahteraan bahkan mereka menduduki
posisi-posisi strategis di pemerintahan. Kepala pendeta mereka memiliki hak
penuh untuk mengurus semua urusan yang berhubungan dengan masalah-masalah
keagamaan dan hak-hak sipil. Surat keputusan yang ditetapkan oleh pendeta akan
mendapat legitimasi dari pemerintahan Utsmani, bahkan sering berubah menjadi hukum
khusus untuk kalangan Yahudi.2
Menteri Luar Negeri Utsmani Ali
Pasya (yang belakangan menjadi perdana menteri) saat melakukan kunjungan resmi
ke negeri-negeri Eropa dan Kristen pada tahun 1865 M, dia diikuti oleh sejumlah
besar orang-orang Yahudi.3 Mereka mendapatkan kekhususan dan
perlindungan sesuai dengan undang-undang pemerintahan Utsmani. Mereka merasakan
kedamaian, terjamin keamanannya serta mendapatkan kemerdekaan eksistensi di
lingkungan pemerintahan Utsmani.
Dengan kondisi yang nyaman seperti
inilah mereka tak tinggal diam. Mereka senantiasa melakukan makar terhadap umat
Islam. Benar nyatanya pesan dari nabi kita Muhammad SAW bahwa Yahudi adalah
yang paling keras memerangi umat Islam. Kemudian fakta yang terjadi setelah itu
adalah berangsur-angsurnya Utsmani mengalami kemuduran. Kemunduran ini salah
satunya adalah buah investasi jangka panjang dari makar-makar Yahudi terhadap
Utsmani.
0 komentar:
Posting Komentar