Setagkai bunga yang tegak menghadap langit,,,
menyemburatkan senyum tipis yang menampar pandanganku
dan aku ingin mengulangi berjalan lagi di tengah hembusan-hembusan canda nakalmu
kita sama dalam hal ini tak hanya kau namun juga aku
kita seirama menari bersama di sudut-sudut pelupuk mentari senja
ketika ada kumbang yang datang meyuntingmu
aku hanya membenci sekaligus memberi selamat
biarkan hanya batin ku melonglong membencimu dan mencacimu serta menganggap kau adalah penghianat
namun pena Tuhan berbicara lain
Dia tak memperkenankanku untuk mencacimu
tanganNya lebih dulu mendekapmu mendahului kekecewaanku...
namun ini lah senyum yang sekaligus meneteskan air mataku
dan aku memilikimu bersama pelukan doa dan sentuhan suaramu membersamai ingatanku
menyemburatkan senyum tipis yang menampar pandanganku
dan aku ingin mengulangi berjalan lagi di tengah hembusan-hembusan canda nakalmu
kita sama dalam hal ini tak hanya kau namun juga aku
kita seirama menari bersama di sudut-sudut pelupuk mentari senja
ketika ada kumbang yang datang meyuntingmu
aku hanya membenci sekaligus memberi selamat
biarkan hanya batin ku melonglong membencimu dan mencacimu serta menganggap kau adalah penghianat
namun pena Tuhan berbicara lain
Dia tak memperkenankanku untuk mencacimu
tanganNya lebih dulu mendekapmu mendahului kekecewaanku...
namun ini lah senyum yang sekaligus meneteskan air mataku
dan aku memilikimu bersama pelukan doa dan sentuhan suaramu membersamai ingatanku
0 komentar:
Posting Komentar