About

Pages

This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Rabu, 12 Desember 2012

MERETAS PERADABAN MADANI INDONESIA


Oleh : Eru Zain

“Sesungguhnya Allah melipat untukku bumi, maka aku bisa melihat ujung timur bumi dan ujung baratnya. Dan Sesungguhnya kekuasaan umatku akan mencapai apa yang di lipat untukku. Aku juga dikaruniai dua perbendaharaan (kekayaan) MERAH dan PUTIH
(HR, Muslim :kitabul fitan nomor 5144)
Indonesia Anugerah Allah SWT yang Terdzalimi.
            Di dalam kajian geologi ada sebuah tempat yang dinyatakan sebagai negeri Atlantis yang di kenal kaya raya di darat dan lautannya. Negeri Atlantis adalah benua yang ditenggelamkan oleh lautan sejak berakhirnya zaman es sekitar 11.600 tahun yang lalu setinggi 120 sampai 150 meter. Prof. Aryso Santos, seorang geolog dan fisikawan nuklir berkebangsaan Brasil menyatakan bahwa Negeri Atlantis yang kaya raya sumber daya alamnya itu adalah “Indonesia “1.
            Indonesia seperti yang termaktub dalam wikipedia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.508 pulau, oleh karena itu di sebut  juga sebagai Nusantara (Kepuauan Antara). Indonesia juga merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia dan negara yang berkependudukan Muslim terbesar di dunia (85% dari seluruh penduduk Indonesia). Saya kemukakan beberapa fakta terbaru mengenai Indonesia yang mungkin beberapa sejalan dengan pernyataan Prof. Aryso Santos. Indonesia adalah Negara maritim terbesar di dunia dengan perairan seluas 93 ribu km2 dan panjang pantai sekitar 81 ribu km2 atau hampir 25% panjang pantai di dunia. Indonesia adalah penghasil gas alam cair (LNG) terbesar di dunia (20% dari suplai seluruh dunia) juga produsen timah terbesar kedua. Indonesia adalah pengekspor terbesar kayu lapis (plywood), yaitu sekitar 80% di pasar dunia. Kemudian sekali lagi saya ulangi bahwa Indonesia merupakan negara yang penduduknya adalah Muslim terbesar di dunia dan masih banyak lagi yang Indonesia miliki dan tidak di miliki oleh negara lain.
Sunggguh Allah SWT memberikan anugerah yang sangat luar biasa. Namun di sisi lain Indonesia mengalami keterpurukan yang sangat ironis. Beberapa fakta mengenai keterpurukan Indonesia adalah “angka kemiskinan” di Indonesia menunjukkan bahwa Indonesia masih tinggi tingkat kemiskinannya. Data statistik menunjukkan bahwa jumlah penduduk miskin di Indonesia pada Maret 2010 sebesar 31,02 juta orang (13,33 persen)2. Angka pengangguran  tenaga kerja produktif di Indonesia sangat tinggi dari tahun ke tahun. Data Indonesia menunjukkan bahwa tingkat pengangguran di Indonesia memiliki trend yang terus meningkat. Kemudian, dari angkatan kerja di Indonesia yang mencapai sekitar 102,55 juta orang, 9,39 juta orang diantaranya tergolong pengangguran pada tahun 2008 (BPS, 2009). Korupsi, kolusi, dan nepotisme  di Indonesia merupakan  negara paling korup dari 16 negara Asia Pasifik yang menjadi tujuan investasi para pelaku bisnis.  Itulah hasil survei pelaku bisnis yang dirilis Senin, 8 Maret 2010 oleh perusahaan konsultan “Political & Economic Risk Consultancy” (PERC) yang berbasis di Hong Kong. Tentunya masih banya lagi keterpurukan-keterpurukan Indonesia di bidang yang lainnya. Dengan menggunakan logika komparasi dua kenyataan yang saya rangkum di atas maka saya dengan sangat memprihatinkan menyebutkan bahwa “Indonesia adalah anugerah Allah SWT yang terdzalimi”. Apalagi melihat fakta bahwa umat Muslim terbesar di dunia adalah di Indonesia dan ini yang seharusnya menjadi renungan kita. Bolehlah saya menyimpulkan bahwa umat Muslim Indonesia masih belum menjadikan ajaran Islam sebagai pedoman yang seharusnya membawa rahmat terkhusus untuk Indonesia.
“kemanakah anak zaman. Kemanakah kemanakah perginya anak-anak muda Al Kahfi ? Tidurkah anak-anak muda ini ? kemanakah peta zaman akan di bawa ... (Muhammad Ilyas)
Islam dan Nilai Alquran dalam Meretas Peradaban Madani di Indonesia.
“orang-orang yang jika kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, menyuruh perbuatan ma’ruf dan mencegah dari perbuatan mungkar dan kepada Allah kembalisegala urusan”.
(QS. Al Hajj : 41)
            Didalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) Madani merupakan sebuah padanan kata yang berarti berhubungan dengan hak-hak sipil;  berhubungan dengan perkotaan;  menjunjung tinggi nilai, norma, hukum yg ditopang oleh penguasaan iman, ilmu, dan teknologi yang berperadaban. Anugerah yang Allah berikan untuk Indonesia berupa kelimpahan materi ternyata bukan sebuah nilai yang semata-mata dapat dijadikan modal untuk meretas peradaban di Indonesia. Namun ada hal lain yang sebenarnya akan menopang semua proses-proses pencapaian cita-cita tersebut yaitu nilai keimanan. Pertemuan antara nilai karakter pribadi bangsa dengan wawasan dan profesionalitas kerja dalam melakukan pemberdayaan potensi yang ada. Yang pertama kali yang harus di bangun adalah keberimanan bangsa secara totalitas kepada Allah SWT. Hal ini merupakan hal mendasar yang perlu di lakukan guna meretas jalan peradaban madani itu. Secara bahasa sederhananya saya ungkapkan bahwa masyarakat Indonesia terutma umat Muslim harus kembali membangun kepribadian dan karakter Qurani dalam dirinya. Yaitu masyarakat yang dibahasakan oleh Dr. Yusuf Qardhawi masyarakat yang bebasis syariat Islam. Masyarakat yang tegak di atas akidah, keimanan dan akhlak.
Karena peradaban yang akan di bangun adalah peradaban yang hanya bersifat nilai material saja sepeti yang sekarnag dibangun oleh barat. Namun peradaban yang merupakan puncak di pertemukannya nilai-nilai moral dan akhlak dengan nilai kemajuan fisik dan materi juga di tunjukan dalam kemajuan ilmu dan teknologi.
            Lalu bagaimanakah dan jalan seperti apakah  yang harus di tempuh melalui AlQuran itu ? saya akan awali penguraian proses penting itu dengan kembali merujuk pada Al Quran itu sendiri tentunya. Problem apa pun yang tengah terjadi atau proses apa pun yang sdang di usahakan, maka semuanya telah Allah ciptakan Alquran sebagai solusi dan penawaranya. Maka bersyairlah seorang ulama bernama Dr. Aidh Al Qarni penulis buku la tahzan.
Wahai Alquran
Kudengar engkau
Di saat malam terasa sepi
Kau berjalan
Menggncangkanalam semesta
Maha suci Allah yang telah menjalankannya
Dengan mu ku buka dunia
Dengan mu kupancarakan sinarnya
Kami berjalan di atas dunia
Memenuhinya dengan sejuta pahala
Ketika kita sedang mengalami krisis atau keterpurukan. Maka Alquran menjawab bahwa hal yang sedang kita alami seperti ini seharusnya menuntut kita untuk kembali kepada sang maha hidup yang dengan rapih mengatur urusan hambanya. Firman Allah SWT “Maka mengapa mereka tidak memohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri ketika datang siksaan Kami kepada mereka, bahkan hati mereka telah menjadi keras, dan syaitan pun Menampakkan kepada mereka kebagusan apa yang selalu mereka kerjakan” (QS. Al An’am : 43). Begitulah sedikit gambaran karakter ketika kita harus kebali kepada nilai-nilai Alquran dalam meretas jalan peradaban madani. Peradaban dilahirkan dari ide besar yang kemudian ide itu di topang oleh sumerdaya dan kekuatan. Karena peradaban madani adalah gambaran realisasi dari nilai-nilai Al Quran.  
            Berikutnya masyarakat harus melakukan kerja-kerja pradaban setelah kita giring kesadaran karakter umat kembali kepada nilai Al Quran tadi. Ada beberapa hal mendasar yang harus di internalisasi kedalam kerja-kerja peradaban, diantaranya :
1.      Kerja peradaban berbasis riset
Masyarakat harus terbiasa untuk melakukan riset-riset. Kita harus meningkatka intensitas membaca secara mendalam dan erjun ke medan lapangan mendalami persoalan dengan sampai tuntas. Maka jejak rekam riset itu di interpretasikan secara kritis dan objektif sehinga semuanya tersadari menjadi sebuah budaya yaitubudaya berfikir karena itulah syarat ulil albab.

2.      Kerja berbasi kompetensi
Secara komunal atau persoanal masyarakat Indonesia harusmenggali kompetensi yang di miliki kemudian mengasahnya secara matang kemudian dipertangungjawabkan ke publik. Masyarakat indonesia akhirnya akan mlahirkan para pakar di bidangnya. Dengan ompetensi juga akan di dapat hasil kerja yang lebih memuaskan.

3.      Kerja berbasis kompetitor
Di setiap ruang kerja peradaban maka fakta yang harus di hadirkan adalah bahwa kita sedang tertinggal dan dengan hal itu maka kita sedanga menghadapi kompetitor kita. Dengan itulah akan muncul dinamisasi yan akan mnghidupi gerak kerja-kerja peradaban kita.

4.      Kerja berbasis sinergis
Banyak dari masyarakat yang akan menempati hal strategis sehingga ini akan menjadi kekuatan yang tersusun rapi degan cara memenejnya dengan baik sehingga setiap kekuatan yang telah dimiliki akan bersinergis.
Semuanya harus dilakukan dengan amal nyata. Tidak haya berhenti di tataran ide. Realisasilah yang akan mengambarkan peradaban madani itu. Maka dengan seksama akan kita saksikan pembangungan peradaban sedikit demi sedikit akan memancarkan pesonanya. Kemudian sekarang yang akan memangku kerja besar itu siapa ? maka dengan lantang saya akan meneriakkan bahwa yang tepat untuk memikul kerja itu adalah “para pemuda Indonesia”. Pemudalah yang akan menggagas semua itu. Pemudalah yang akan menerjang beberapa tantangan yang akan dilalui dalam meretas peradaban madani di Indonesia. Sehingga para malaikat ikut membersamai para pemuda rabbani dan melantunkan doa untuk mereka-mereka yang berproses dala kerja besar meretas peradaban madani di Indonesia.

Catatan Kaki :  
1.      Atlantis : The Lost Continent Finally Found (1997-2009)
2.      Sensus Penduduk BPS 2010. www.bps.go.id
Sumber Inspirasi :
1.      Jurnal Muslim Negarawan
2.      Masyarakat berbasis Syariat Islam, Dr. Yusuf Qardhawi 2003
3.      The way of Al Qur’an, Dr. Aidh Al Qari 2007
4.      Menuju Masyarakat Madani, Prof. DR. Azyumardi Azra
5.      Wikipedia
6.      www.bps.go.id


           

Senin, 08 Oktober 2012

Catatan Aksi 8 Oktober 2012 #SAVE KPK#SAVE INDONESIA


Purwokerto, (tvOne).
Sebanyak puluhan mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Jenderal Sudirman Purwokerto, Jawa Tengah menggelar aksi turun ke jalan untuk menyampaikan dukungan terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi. Mahasiswa melakukan aksi blokir jalan, hingga menyebabkan kemacetan di perempatan kawasan kota Purwokerto.

                     
Ya, Seperti itu lah yang media bahasakan kepada publik. Senin malam itu setelah kami menunaikan shalat magrib. Kami berkumpul di depan patung sang jendral di depan kampus. Tempat yang biasa kami gunakan sebagai tempat  awal pemberangkatan aksi-aksi kami ketika harus turun kejalan. Entah ini yang keberapa kalinya aku turun kejalan di Purwokerto. Setidaknya aku pernah turun bersama kawan-kawan di LDK dan lebih sering aku turun bersama kawan-kawan di organisasi yang berlambangkan tangan kekar yang menopang bunga mawar merah.
                      Sebelumnya saya akan bercerita tentang sebuah fenomena kedzhaliman yang melanda di negeri di mana aku di lahirkan ini. Di negeriku kami tak asing lagi dengan peberitaan dan fakta tentang korupsi. Korupsi ini lah agenda maling terbesar dan terkejam yang menurtku menyebabkan bangsa ini semakin terseok-seok untuk mensejahterakan rakyatnya. Korupsi, kolusi, dan nepotisme  di Indonesia merupakan  negara paling korup dari 16 negara Asia Pasifik yang menjadi tujuan investasi para pelaku bisnis.  Itulah hasil survei pelaku bisnis yang dirilis Senin, 8 Maret 2010 oleh perusahaan konsultan “Political & Economic Risk Consultancy” (PERC) yang berbasis di Hong Kong.
                      Pasca reformasi bergulir maka dalam kondisi masih dalam merangkak ini mengharuskan adanya proses-proses pengelolaan negara yang lebih demokratis dan salah satu agendanya adalah memberantas korupsi. Korupsi adalah perbuatan laknat yang senantiasa memperpanjang mimpi-mimpi saudara kita yang sampai saat ini masih banyak yang tergeletak tak terurus di pinggiran jalan. Mungkin mereka dan kebanyakan manusia di negeri ini sudah muak bahkan mati rasa. Setiap saat kami mendengar para elit di negeri ini semakin memperkaya diri melalui peran topeng mereka sebagai pengemban amanah rakyat. Dan KPK adalah anugerah yang Allah SWT berikan untuk Indonesia. Satu persatu kasus korupsi mulai terang kita lihat ketika diungkap. Satu persatu koruptor mulai diadili dan diantar untuk mendekap di jeruji besi. Rupiah demi rupiah mulai di kembalikan kepada kas negara. Namun tunggu dulu kasus korupsi masih banyak bisa jadi masih ratusan bahkan ribuan kasus yang belum tersentuh penyelidikan. Dalam tatanan trias politika di negeri ini tak satupun yang luput dari kasus korupsi. Mau eksekutif ke, di yudikatif ke, di legislatif juga semuanya banyak malingnya dari pemerintah pusat sampai ke daerah sama saja. Bahkan satu hal yang membuat kami turun kejalan adalah akan adanya revisi undang-undang sebagai payung hukumnya KPK dalam bertindak. Adanya pengebirian yang ini dilakukan agar KPK tak puya taring yang tajam untuk mengoyak dan mengungkap kasus-kasus korupsi.
                      KPK pun dalam perjalanannya tak luput oleh debu-debu yang sengaja di hujani oleh para oknum untuk yang senantiasa untuk melemahkan KPK. Sering kali di jadikan sebagai alat kepentingan politik oleh pihak tertentu dengan modus kepentingan masing-masing. Kadang kita melihat sesuat yang kontras terjadi di lakukan di panggung besar kancah perpolitikan pemerintah. Misalkan beberapa angota DPR RI ada yang menuding dan menggembosi agar KPK dibubarkan saja padahal di bawah sana rakyat berbondong-bondong mengumpulkan koin untuk disumbangkan ke KPK sebagai tand bahwa rakyat membutuhka pahlawan untuk membumihanguskan korupsi di negeri ini. Lalu sebenarnya kearah manakah para elite politik itu akan berjalan dan untuk siapakah mereka hari ini membuat sebuah kebijakan-kebijakan ?
                      Saatnya kita sebagai rakyat yang masih tergadaikan kewenangannya untuk merealisasikan negeri yang makmur jangan pernah berpangku tangan. Kita harus senantiasa sigap membuka mata dan telinga. Mengawal bersama kerja-kerja mereka para pengemban amanah rakyat. Dan untuk permasalahan korupsi ada hal yang harus kita lakukan. Pertama kita support terus para pahlawan rakyat salah satunya KPK dengan apa yang kita mampu agar KPK bisa memutus salah satu mata rantai kejahatan para pejabat. Sampai kita mendapati negeri kita terbebas dari jerat korupsi. Berikutnya ketika mendapati KPK sedang di perebutkan kepentingannya. Maka kita ambil kembali dan rebut kembali bahwa KPK semata-mata ada hanya untuk kepentingan rakyat dan ini sebagai salah satu kerja kita untuk mengembalikan bahwa kedaulatan senyatanya berada di tangan rakyat.
                      Kita ingatkan pula janji-janji pejabat pemerintah terutama orang nomor satu di negeri ini untuk senantiasa merealisasikan janji yang pernah di kobarkan ketika dulu berkampanye di pertandingan-pertandingan pesta demokratis. Teruntuk mereka para intelektual baik yang muda atau pun yang tua agar senantiasa membersamai rakyat dengan kajian-kajian ilmiahnya, mendampingi rakyat yang tak banyak tahu tentang cara penyelesaian masalah yang efektif. Saya pun berharap pula untuk para pelaku bisnis media untuk ikut berperan positif menyadarkan masyarakat dan mendidik publik dengan opini-opini konstruktif dan kewenangan lembaga persnya. Mari bersama kita hentikan mimpi-mimpi panjang anak-anak terlantar di negeri ini dengan cara mengganyang mimpi-mimpi panjang para koruptor. #SAVE KPK #SAVE INDONESIA #BERSATU LAWAN KORUPTOR.

Rabu, 03 Oktober 2012

Kau dan kotamu Yang Bercahaya

diatas batu nisan yang bernamakan calon kekasihku...
sambil ku lafalkan doa dan menaburkan rindu di atas pusara...
aku yang tak kan pernah mendapatkan jawaban itu.
karena jawaban itu telah terkubur di dalam tanah merah yang dingin.

aku yang masih menunggu berharap
sambil memanggil kau di dalam tidur-tidurku di malam yang pekat
seperti baru saja kemarin angin pan

tai di kota mu memeluk ku dengan mesra
gerimis tipis pun turun pelan menumbuk butiran pasir putih teluk penyu

puranama kembali menyapa menyalakan lilin-lilin rindu di dadaku
hanya bibirku saja yang baru mampu tersungging menyapa tempat terakhir di mana aku melihat kaki mu
di ruang IGD itu aku mengantar senyum terakhirmu yang terbang meninggalkan
pertanyaaan yang belum sempat kutanyakan pula
dan semoga kau pun mengerti ketika mataku bias hendak mengalirkan kesedihan

akhirnya semua akan tiba di mana aku akan tegak berdiri
menatap langit dan menyambut Kau
ang baru yang aku akan menganggap kau sebagai dirimu
dan menganggap ia bagian dari dirimu...
karena ada kasihku yang akan aku titipakan melaluinya, bersamanya...

dan aku akan tetap mengenangmu di atas kota yang bercahaya...
akhel

Sepasang Bunga Yang Terpisah


ada manusia yang berceloteh tentang tingginya gunung

ada juga manusia yang bermimpi tentang birunya langit yang dibalut putihnya awan


ada pula yang berbagi tentang hangatnya angin pantai di senja hari bersama para pelaut yang mengembagkan layar kapalnya

dan aku akan bercerita tentang mereka yang tak pernah menyimpan janji untuk berbagi kasih

Jika ada lembah yang curam maka lembah itu adalah perasaanku yang pernah di bersamaimu

jika kau pergi tanpa kata maka jejak-jejakmu menarik jemariku untuk menuliskan pesan kemisterian mu.

ada cerita yang tak sempat ku bagi bersamamu dan cerita itu adalah cerita ksedihan karena kau telah pergi

kalau lah ada telaga yang tak yang tak di huni oleh lincahnya ikan-ikan kecil maka itulah aku yang tak lagi menyambung senyum-senyum canda kita

puluhan purnama telah beredar di mataku namun aku lupa sudah berapa edaran ia tak memelukmu lagi

ada air pantai yang pernah mengelitik pijakan kaki ini bersama pasirnya yang hendak melahap

ada angin bersama gerimis yang menampar badan ini namun waktu itu yang ku ingat tak lain senyum-senyum kita yang menghentikan mata agar tak terpejam membersamaimu

dan aku pun ingin cerita tentan air mata yang ku relakan berjatuhan di keramaian sebagai salam hanga mengantar kepergiamu

dan ada lag satu hal yang belum sempat aku tanyakan padamu
yaitu tentang kita tentang aku dan kau karena aku yang hendak merelakan masa lalu dan hendak pergi pula bersama mu...

Minggu, 23 September 2012

Pecahan jiwa dalam melodi air mata



melodi gitar merajuki ku yang termenung.
ia membawaku ke dalam ruang sedih.
bergetarlah harapan itu menggemparkan
dan menarik aliran air mata yang perlahan turun dari celah yang binar.

petikan dawainya menyatu dengan irama hati yang sedang diam
termenung memandangi wajah langit yang tak beseri lagi

bertuturlah bibir ini bergerak membisikan rindu
dan aku berperan menjadi punuk yang merindu itu
semburat mahameru menduduki dada ini
 dan tersesakilah ia dengan kemuraman senyum

ku tutup kelopak mata dan ku menerawang lebih dalam
nada-nada yang semakin menderaskan aliran kesedihan
adakah butir cinta dapat ku rajut menjadi
sebuah tali kokoh yang akan menuntunkun berjalan
mendatangi sang empuya jiwa ini.

bola mata yang berbinar semakin menjerit ketika ku tutup
dunia pun lenyap dan hadirlah klise-klise harapan yang kunjung tertunai..

dan kini air mata itu telah sampai di ujung dagu
ia telah melewati jalur pipi yang tak rata
perlahan mulai menjatuhkan diri
 bersama asa yang tak menyala lagi

dan aku ingin tidur sejenak
mengaharap masih ada mimpi yang bisa di putar
ku jejaki alam indah penuh pesona
dan serpihan rindu ingin memecahkan sepi

aku yang terpenjara
ingin mati dari  kematian...


Eru Zain...

Rabu, 19 September 2012

Behind The Scene, Ketika Tulisanku Pertama Kali Di Muat Di Koran


oleh Aaerutea Eru Zain pada 20 September 2012 pukul 0:07 ·



Bismillah...
Hanya ingin meluapkan saja rasa kesyukuran kepada Allah SWT.  Alhamdulillah mendapatkan sebuah kebahagiaan yang mungkin perasaan ini pernah dirasakan oleh hamba-hamba Allah yang telah lebih dulu di perkenankan oleh Nya. Jika seseorang pengusaha yang sukses dengan perusahaannya ia bersyukur dengan cara berbagi mengeluarkan sebagian hartanya untuk di bersihkan atau di shadaqahkan maka menurutku seorang penulis bersyukur dengan cara berbagi inspirasi kepada yang lain dengan terus menulis. Oleh karena itu tulisan ini aku buat untuk mengungkapkan rasa syukur itu. OK, ini tentang cerita ketika pertama kali tulisanku tembus di koran. Berawal dari rasa pengharapanku ketika aku dan kawan satu departemen di Kebijakan Publik KAMMI Daerah Purwokwerto. Waktu itu kami menggagas program lomba essai untuk para kader. Rencananya essai yang terkumpul akan di bukukan dan punya ruh gerakan di balik agenda tersebut.  Rencananya tema essainya itu mengenai gagasan kritis terhadap kinerja Pemerintahan Kabupaten Banyumas soalnya dalam waktu beberapa bulan lagi akan ada pesta demokrasi yaitu pilkada Banyumas. Harapannya kader terpicu untuk beramal ilamiy melalui tulisan.
Aku pikir jika essai-essai yang di rencanakan telah masuk media terlebih dahulu maka tentunya punya daya jual yang lebih ketika nanti dikumpulkan untuk di susun menjadi buku. Selain itu kami merencanakan pula beberapa tokoh publik akan kami minta pula untuk menyumbangkannya. Karena begitu minim partisipasi dari kader, akhirnya agenda ini kita padukan dengan agenda kaderisasi yaitu SCGD (Short Course Gerakan Daerah). Kegiatan berupa kunjungan ke tokoh yang ada di Banyumas dan syarat untuk mengikutinya adalah membuat tulisan essai dengan tema yang telah di maksud. Beberapa kader pun mengikuti agenda tersebut dan mereka yang mengikutinya mempunyai tugas menulis tersebut dan berhutang jika belum menunaikannya. Waktu SCGD pun berakhir namun ternyata kader sangat susah untuk bergegas menulis bahkan yang menunaikan tugas itu hanya beberapa saja tidak sampai penuh lima jariku untuk mewakili mereka. Ya sudahlah aku berinisiatif mengirimkan tulisanku yang awalnya sebagai tugas itu ke media. Aku memilih harian Satelit Post. Sebelumya ada rekanku wapres BEMU telah mengirimkan tulisan kesana dan berhasil di muat.  Bukan Koran yang besar memang namun terakhir aku mendapatkan isu kalau pendapatan satelit post telah melebihi pendapatan media sejenis yang lainnya yang ada di Banyumas. Tetapi entah akan di teruskan atau tidak proyek pengumpulan tulisan itu rasanya masih jauh sekali apalagi sampai untuk di cetak menjadi naskah buku.
Karena bingung awalnya menentukan judul, aku memberikan judul artikel itu dengan tajuk “Banyumas oh Banyumas”. Akupun memutar otak memikirkan judul yang layak untuk di muat di media. Maka aku pun mengganti tajuknya dengan judul “kemanakah kumandang visi misi kepemimpinan Banyumas”.    Aku pun melakukan edit sedikit karena yang kutahu karakter tulisan yang akan di kirim ke satelit post itu di batasi jumlah karakternya. Dari empat halaman essai tereduksilah menjadi dua halaman saja. Dan pagi itu hari Selasa tanggal 18 September 2012 aku resmi mengklik ikon “send” di akun gmailku melayangkan email ke redaksi. Waktu itu tak punya harapan banyak. Dan tepat esok harinya Rabu, 19 September 2012 sekitar jam delapan pagi ada kawanku akh Muharam yang sms “Tulisan Eru Zain masuk satelit post”. Kemudian beliau sms lagi “akh tulisan antum tolong kirim ke emailnya pak Arif yah...”. Waktu itu aku baru bangun karena bakda shalat subuhnya aku lanjut tiduran di kasur sambil berdzikir. Sambil menguap dan mengucek mata aku bangun jam delapan lebih dan pada saat itulah aku terkejut membaca sms dari kawanku itu. Tersentaklah aku pada saat itu. Kaget, aneh, terkejut, sekaligus tersenyum puas dan merasa senang mendapat kabar itu. Pasalnya  baru satu hari tulisan itu langsung di muat. Dan anehnya dari yang aku tahu kalau tulisan kita dimuat di media maka media tersebut memberitahukan, tapi nyatanya aku tak mendapati kabar dari media tersebut. Padahal aku sudah menyertakan nomor Hpku bersama di dalam kiriman tulisan pada saat itu. Aku pun bergegas ingin melihat tulisanku yang di muat itu. Maka aku pergi ke tempat dimana biasa koran itu di jajakan. Dan aku pun tersenyum melihat foto narsisku nampang di pojok tulisan. Dan ternyata judul tulisanku ada yang di buang oleh editor dari yang bertajuk “kemanakah kumandang visi misi kepemimpinan Banyumas?” dan yang di muat berjudul “kemanakah  visi misi kepemimpinan Banyumas?”,kata “kumandang” dihapus oleh editor. Tak apa mungkin dianggap rancu. Yang penting narsis. Hehe maklum orang Bogor yang punya slogan “biar tekor yang penting kasohor” katanya. Tapi aku berlindung kepada Allah dari sifat ingin kasohor/ingin di pandang.
Aku pun bergegas mengirimkan forwad email ke pak Arif. Oh iya mungkin kawanku akh Muharam yang mengabarkan tuliasan itu ke pak Arif. Yang katanya ingin membaca tulisanku.  Lalu siapakah pak Arif itu ? Beliau adalah salah satu tokoh di Wilayah Jawa Tengah tepatnya beliau salah satu orang yang berkecimpung di salah satu partai politik. Dan merupakan salah satu tokoh yang aku bertandang kerumah beliau ketika agenda SCGD.   Semakin menyungginglah senyumku. Dan tak lupa aku memuji rabbku. Segala puji bagi Allah swt dzat yang telah berfirman Alquran Surat Al Qalam. Terimakasih yang telah menginspirasiku untuk mencoba mengirimkan tulisan ke koran. Akh Jusman Dalle yang tulisannya telah banyak yang di muat di koran, Akh Khoirun Wapres BEMU yang pernah menyuruhku menulis dan mengirimnya kemedia, mas Bramma Aji Putra dengan tuntunan dalam bukunya “Menembus Koran Edisi II”, mas Muharam juga yang ngasih kabar via smsnya mungkin kalau gak di sms mungkin saya gak bakal tahu. Buat redaktur Satelit post bilang makasih ngga yah ? tik tok tik tok... mikir dulu,,, eh iya deh bilang makasih aja. Hehehe.

Salam Pena ....
Eru Zain

KAMMI PURWOKERTO BEKALI RATUSAN MAHASISWA BARU



            Ratusan Mahasiswa Baru dari berbagai fakultas di Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) berkumpul berjejalan memasuki gedung Roediro Fakultas Ekonomi, Senin 10 September 2012. Pukul 13.00 WIB acara dimulai. Acara ini berupa Talkshow Pengenalan Dunia Kampus. Talk Show yang di adakan oleh Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), terkhusus dua komisariat yaitu Komisariat Soedirman (KOMSOED) dan Komisariat Thoriq Bin Ziyad (KATHOZA) bekerja sama dengan Himpunan Mahasiswa Muslim Kedokteran HMMK UNSOED.
Siang yang lumayan terik tak menghentikan ratusan mahasiswa baru untuk datang dan mengikuti acara yang bertemakan “Pecahkan Waktu Tunjukan Jatidirimu “ ini. Talk Show ini cukup kaya akan gizi informasi, pasalnya muatan Talk Show begitu sangat penting bagi mahasiswa baru. Di dalamnya di gelar bincang mengenai banyak hal, diantaranya : cara asyik menjadi mahasiswa berprestasi, cara jitu jadi pengusaha muda, urgensi berorganisasi, kiat meraih beasiswa sampai share pengalaman keluar negeri ketika kuliah ini. Beberapa pembicara pun di datangkan untuk berbagi dengan ratusan mahasiswa itu dan canggihnya lagi semua pembicara adalah para kader-kader KAMMI yang terbaik di bidangnya masing-masing terkecuali satu pembicara yang bukan kader KAMMI jelas saja karena di acara tersebut POLRES Banyumas mengirimkan perwakilannya untuk menjadi pembicara juga.
Talk Show berlangsung dengan dua sesi. Sesi pertama berbicara tentang hal penting yang harus di lakukan mahasiswa. Agar mahasiswa baru ikut berkontribusi untuk menjadi pribadi yang berbeda dari yang lain. Agar mahasiswa tak hanya menjadi menara gading yang tak peduli dengan apa yang selayaknya di lakukan pemuda di negeri ini. Di bicarakan dengan gamblang beberapa bekal informasi yang intinya mahasiswa baru harus mulai menata diri menjadi calon pemimpin yang berkarakter, mandiri dalam kehidupan finansial dengan belajar menjadi enterpreneur ketika menjadi mahasiswa dan tak lupa Presiden BEM universitas pun yang notabene kader KAMMI juga ikut berbagi berbicara tentang urgensi menjadi aktivis mahasiswa. Share salah satu pembicara tentang pengalamannya ke Jepang dan berbagi informasi tentang negara matahari terbit itu pun ikut menghangatkan pembicaraan Talk Show siang itu. Di sela-sela acara di tampilkan pula hiburan berupa tembang-tembang musik nasyid acapela, maka serempak mahasiswa baru berdecak kagum dan berkali-kali menghujaninya dengan tepukan tangan yang meriah.
Ba’da Ashar acara di lanjutkan dengan sesi kedua. Kali ini yang menjadi bahan obrolan adalah tentang bagaimana menjadi mahasiswa yang tidak terpengaruh oleh hal-hal yang tidak di inginkan seperti terbawa oleh aliran sesat dan lain sebagainya. Pembicaranya dari POLRES Banyumas. Pembekalan ini betapa penting karena tenyata mahasiswa baru adalah mangsa empuk bag mereka-mereka para kumpulan orang-orang yang cenderung melakukan gerakan-gerakan destruktif bagi negeri ini. Di akhir acara panitia membagi-bagikan door prize diantaranya ATK, Flash Disk, stiker sampai modem dan HP maka berebutlah mahasiswa yang ada diruangan ber-AC itu sejenak menjadi ruangan yang hangat.
Acara ini di gelar untuk berbagi sekaligus ajang memperkenalkan KAMMI kepada mahasiswa baru dan berpartisipasi dalam berbaga kegiatan-kegiatan mendatang yang di motori oleh kader-kader KAMMI. 

Eru Zain

Mushola Al hidayah, Grendeng Purwokerto 23 Syawal 1433... "menapaki langkah awal membentuk biah Islami"


Bismillah...

Ba'da Shalat subuh... pemuda itu. bergerilia dari satu kost ke kost yang lain... menepuk daun pintu beberapa kosan ikhwan dan sekaligus daun pintu kamar-kamarnya juga... dari semalam persiapan itu di mulai. Dari mengingatkan ustadz, menjarkomkan sms undangan, Sampai komunikasi petua kosan dan izin pak RT. Beberapa ikhwan telah berkumpul di mushola yang hanya berukuran lebih kurang lima kali lima meter di bilangan Grendeng Purwokerto. Beberapa dari ikhwan masih terkantuk dan mata mereka masih mengharapkan meneruskan lelapnya terpejam. Sang Ustadz sudah lebih pagi bertandangdengan senyumnya yang hangat. Maka seorang ikhwan menyerahkan segelas teh hangat tongji yang airnya telah mulai mengkeruh.

Majlis itu pun di buka dengan syahdunya bacaan basmalah dan tilawatil quran salah satu ikhwan. Sang ustadz telah dipersilahkan berceloteh oleh moderator. Maka beberapa ikhwan di majlis itu segera meluruskan niat dan mengharap turunnya malaikat untuk turut bersimpuh membersamai mereka. Beberapa patah kata telah terlontar dari lisan sang ustadz. Ba'da tahmid dan salam. Kami di bawa untuk melihat dunia di belahan waktu yang lampau. Kisah Bapaknya para nabi begitu kronologis di sampaikan. Dan kembali membuka ingatan dari masing-masing kami tentang kisah itu. Terceritakan pula kisah hikmah tarbiyah rasulullah di rumah sahabat Arqam bin abil Arqam sampai sekelumit kisah semangat para pendahulu gerakan pemuda muslim di bumi  piramida.

Ini momentum awal bagi para ikhwan yang Kost mereka hampir saling berdekatan. Ini sebuah jejak pengokohan tali silaturahmi kami sampai berharap dapat tercerahkannya hati-hati ini dan bertambahnya pula asupan otak kami tentang Al Islam. Ini adalah salah satu bentu islah sekaligus mempraktekan juga. Bahwa kesholehan tak hanya di bangun secara individual namun secara komunal pun juga harus. Ini sebagai jejak untuk menginspirasi masyarakat agar mereka terbawa dengan arus keimanan yang sejatinya menentramkan.

Ini tak seberapa memang. Kami banyak belajar dari para pendahulu kami yang telah lama bersentuhan mewajahkan Al Islam pada lingkungan yang mereka tinggali. 
“Manusia ibarat logam, terpilihnya mereka semasa jahiliyyah, terpilihnya mereka semasa Islam, sekiranya mereka faham.. Ada semangat yang hendak kami tularkan kepada sesama kami dn kepada orang yang di sekitar kami. Bahwa tatanan yang rabbani itu harus mulai di bangun. dan para pemudalah yang harus mengawalinya. 


Dengan riuh, terkadang beberapa ikhwan tertawa kecil ketika ada celoteh ustadz yang menggelitik rahang-rahang kami. Dan fajar pagi pun mulai mengintip di timur sana. Cahaya sejuknya mulai menyapa. Maka kajian pun di akhiri namun beberapa ikhwan masih asyik bercengkrama di Mushola. saling berbagi kabar dan informasi. Semoga langkah awal ini dapat kami jaga ke istiqamahannya dan tetap menjadi agenda-agenda yang senantiasa di teruskan oleh para penerus generasi-geneasi yang akan datang.

Purwokerto, 23 Syawal 1433 H
Lelaki yang sekarang tinggal di lantai dua Wisma Al bana.
Eru Zain...

Tak harus membenci senja



Di kala senja tiba. mungkin banyak yang kita lalui hari ini. Pemuda itu datang menyapa senja dengan wajah yang penuh letih. kehidupan dunia adalah ujian bagi manusia. jika di dapati kelelahan setelah berbagai ujian menggerayangi jiwa dan raga ini. maka sikap yang paling baik adalah berikhlas. jauh dari salah satu ruang terdalam di dalam hati akan meminta hak untuk rehat dari berbagai kehidupan yang fana. dunis memang harus di genggam oleh tangan maka alangkah bijaknya jika kita menyiapkan tangan kekar untuk di persiapkan menggenggam dunia. dan akhirat, maka akhirat harus memenuhi rongga dada ini. dan senja adalah pintu menuju malam. di malam lah seharusnya hati ini mendapatkan suplay lebih. dan tak harus kita membenci senja. jika senja memang akan membukakan pintu sapaannya bahwa malam siap menemani kita untuk lebih dekat dengan sang pemilik hati sekaligus pemilik raga kita. tak harus membenci senja jika karena kau mencintai pagi. biarkan senja dan pagi semuanya menyapa kita dengan cara mereka masing-masing. dan tak harus membenci senja jika terang matahari senja sebenarnya begitu meneduhkan. tak harus membenci senja jika kita tak merasa puas dengan terik siang hari karena itulah manusia yang tak sepi dari ketidakpuasan. tak harus membenci senja ada harapan bersama senja. dan salah satu harapku ketika bertemu dengan senja. ada bidadari yang membersamaiku untuk melantunkan dzikir-dzikir petang. belum ada untuk saat ini mungkin masih ilusi. dan semoga bersama senja aku tak lupa bahwa besok sambil menatap senja yang beranjak meninggalkan pelupuk. aku duduk berdua, bertiga atau berempat bahkan lebih banyak. ah tidak cukup duduk berdua dan bergandengan menatap senja bersama sang kekasih. Bersama cinta tak harus membenci syurga...

Pemuda itu semoga tidak sedang "GALAU"

Malam tadi, selepas isya. pemuda itu sengaja berjalan-jalan santai sendirian. ia kali ini memilih hanya berjalan kaki dan membiarkan sepeda motor yang biasa menemaninya beristirahat seharian lebih tak ia sentuh . Menelusuri jalan kampus kemudian jalan HR Bunyamin dan bertandang sejenak ke kosan kawannya di bilangan gunung sumbing itu pun hanya sekedar untuk menanyakan pakaian yang ia titipkan beberapa hari lalu. Melanjutkan menuju jalan Gunung Muria setelah menggesekan kartu ATM dan mengambi beberapa lembaran uang kertas dari mesin itu.  Ia berniat melihat beberapa fenomena di yang ia temui berharap ada yang dapat mencerahkan kondisi hatinya dan membawa angin inspirasi untuk di goreskan. seperti biasa tak ada yang aneh yang didapat dari jalan kakinya malam ini. ia hanya membayangkan jika malam itu gerimis tentunya akan menjadi moment yang cukup membuat hatinya tersenyum. karena berjalankaki bersama gerimis itu merupakan salah satu momen kesukaannya. beberapa gerombolan mashasiswi yang sedang berjalan bersama dari bagaimana cara mereka menobrl pemuda itu menyangka bahwa gerombolan itu sepertinya mahasiswa baru. dan di beberapa kos-kosan yang ia lewati beberapa diantara os-kosan itu terlihat merekaang sepertinya sedang asyk membuat berbagai penugasan OSPEK karena besok memang waktu mereka untk di ospek di fakltas mereka masing-masing. Setelah cukup berkeringat ia berjalan maka pemuda itu memutukan untuk mampir di salah datu pedagang kaki lima di pinggir stadion Grendeng dan ia memesan satubungkus nasi goreng spesial. ya Spesial dan ternyata haraganya spesial pula Rp. 12 ribu cukup mahal untuk sebungkus nasi goreng di kota itu. Spesial itu karena ia memesan nasi goreng pete ini mungkin kali yang ke empat selama ia berada di kota ini. sampai detik itu tak ada hal yang berkesan yang ia lalui. namun beberapa detik kemudian di sela waktu ia menunggui makanan yang ia pesan selesai di sajikan.

Pemuda itu memandangi beberapa orang-orang yang melintas di jalan. ada yang berjalan kaki dan banyak pla yang berkendaraan sepeda motor bahkan beberapa mobil masih segan melintas. Ada yang sendirian dan banyak pula yang berpasangan mungkin mereka sepasang kekasih atau hanya sebatas teman saja. Yang jelas pemuda itu sedang sendirian. Pemuda itu masih memandangi jalanan berdebu. di seberang jalan di depan tempat fotokopi ia mandang lebih serius lagi sepertinya ada yang ia kenal. sepeda motor itu ia pandangi dari seberang jalan dan tak lama ia melihat dan benar ia bersama pemiliknya. Pemiliknya itu sekuntum bunga. sekuntum bunga yang beberapa kali pernah bertemu di rumah sakit. Jelas saja rumah sakit karena besok ia akan jadi Dokter muda...

Pemuda itu malu. Malu menatap sekuntum bunga. karena ia bunga haroki. satu kuntum dari banyaknya kuntum bunga-bunga haroki. Pemuda itu bukan apa-apa di bandingkan bunga haroki. bahkan i pemuda itu hanya tangan yang tak kekar baka untuk menopang dirinya saja. Salam ukhuwah dari pemuda itu . . .  bersama senyum bintang. EruZain Purwokerto 6 September 2012.
Suka · · · Bagikan · Hapus

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More