Oleh : Eru Zain
Di ujung asa yang semakin redup
Dalam kerontang jiwa yang tersesat
Tanpa pertolongan, tak berarti bisa berdiri menatap nyata
Lelaki pengeja bintang
Murung bersama gerimis yang runtuh dari langit
Tertatih kesakitan tak mampu meninggikan wajah
Untuk badai membesar di mulut hakim
Lelaki pengeja merangkak penuh malu
Selalu di peluk keterpurukan
Ia ingin pergi menuju sinar baru
Bersama cita yang ditata ulang
Tuhan biarka ia pergi
Pergi membawa mimpinya
Dan menjauh dari teori-teori perhitungan angka
Lahirkan kembali obsesi muda
Untuk sebuah nilai ang lebih nyata
Untuk nyata yang lebih setia
Karena ia ingin merasuk menjadi negarawan
Yang tinggal di bawah awan
Dan biarkan ku tulis lagi cerita ku
Mengasah pedang tuk kuhunuskan di leher para biadab
Untuk sebuah nama kebosanan
Memandang negeri yang tak kunjung baik.
Purwokerto, 27 Juni 2012
0 komentar:
Posting Komentar