Tentang serpih nama “Eru Zain”
Eru Zain adalah sebuah nama pena yang serpihannya di ambil dari bahasa Arab yang artinya tempat yang menentramkan. Dua patah kata yaitu Eru dan Zain keduanya sebenarnya diambil dari namaku. Eru merupakan nama tengah dari nama yang di tuliskan di ijazah sekolah HaERUdin nama yang di berikan oleh tokoh kampung sekaligus tetangga sebelah yang masih ada hubungan kekerabatan denganku beliau biasa aku panggil “Abah Adi” , kemudian Zain diambil dari nama Muhammad Zain. Ketika aku masih bayi aku di berikan nama Muhammad Zain tetapi karena dulu suka sakit-sakitan maka kedua orang tuaku sepakat untuk mengganti namaku dengan Haerudin, kebiasaan mengganti nama ini mungkin mitos saja dan tidak ada hubungannya antara nama dan kesehatan. Walau dalam Islam nama merupakan doa.
Sepanjang perjalanan hidup aku punya nama panggilan yang cukup banyak, diantaranya :
1. Madzen => nama singkat dari Muhammad Zain
2. Yudin => nama panggilan di keluarga masyarakat kampung
3. Ndin => nama kecil sering di pakai hanya di lingkungan keluarga terdekat
4. Odong => nama panggilan gaul/mashur di teman-teman kampung
5. Udin => nama panggilan ini di mulai di lontarkan oleh beberapa teman-temanku di SMP
6. Rudin => hanya satu orang yang memanggilku rudin yaitu Akh Ryan ketua Jass (Rohis SMA) kakak kelasku di SMA.
7. Haer =>Nama panggilan beberapa orang ketika SMA terutama Guru Fisika ku pak Yayat Budiyatman
8. Hae => entah kenapa teman-temanku di kampus mipa memanggilku Hae
9. Eru => nama yang kupasang di papan nama ketika Masa Orientasi Siswa di SMA
Dan sekarang aku lebih suka jika ada yang memanggilku dengan nama penaku “Eru Zain” . Karena aku punya hujjah pilosofis dari nama Eru Zain. Pertama, Eru zain berarti tempat yang menentramkan. Dan ini semoga bisa terwujud agar orang lain bisa merasa tentram ketika bersamakuatau kehadiranku bisa membawa kedamaian dan ketentraman untuk orang lain. Nilai pilosofis kedua dari arti tempat yang menentramkan bagiku tempat yang paling menentramkan adalah kelak yaitu Syurga yang disana akan berpandang dan berjumpa dengan wajah Allah dan itulah nikmat tertinggi. Semoga aku termasuk salah satu yang mewaris SyurgaNya. Amiin
0 komentar:
Posting Komentar