Oleh : Eru Zain
Secarcik kertas yang diberikan
Semerbak harum terpancarkan
Seperti tak asing dalam mimpi
Walau itu memang bukan bermaksud
Di hari yang bodoh
Di lembaran yang tak mesti untuk itu
Ku turunkan wajah yang rapuh
Walau sedikit begitu rahsia
Senyummu dalam angin februari
Tatap mu adalah teka-teki
Angin yang mengantarkan untukku
Cahaya yang menyinari tanpa redup
Kini sunyi tiba
Sangat jelas begitu jelas
Tak perkenan menusuk rasa
Bodohnya aku dalam tanggapan itu
Ikhlas... ku ingin tanamkan
Untuk siapakah dia?
Begitu laskar yang berharap
Membuatku mundur begitu jauh
Wahai sweater merah
Hangatkan tubuhnya
Ya Allah berikan kebaikan untuknya
Berikan ketabahan untukku yang merana
Semoga ia hadir untukku
Walau hanya dalam pikir dalam mimpi
Semoga ia terjaga
Dari kebejatan-kebejatan orang sepertiku.
0 komentar:
Posting Komentar