Oleh : Eru Zain
Mentari kecil menari di upuk mata
Semakin hari wajahnya makin merona
Mengisi lubuk dalam jeritan sepi
Menjadi teman penuh sejati
Teman, saudara atau musuh
Pantaskah ku sandang melalui kata?
Bolehkah ku sapa dia ?
Atau hanya untuk kujaga semata?
Wahai sahabatku katakanlah
Wahai sahabatku ungkapkanlah
Wahai angin berdiamlah
Berjalanlah dengan masalah
Berjuanglah dengan basmallah
Kini sosok mu telah pergi
Tak lagi memberi warna nan khusus
Perlahan kudekap dada ku
Ku tangkis hunusan pedang iri
Semuanya terbaik
Semuanya terburuk
Ku kenang senyummu
Begitu indah dalam ingatan yang pergi
0 komentar:
Posting Komentar